Jumat, 21 Maret 2014

Yesterday Is History Tomorrow Is Mystery


Title  :  Yesterday is history Tomorrow is mystery
Cast  :  Bang Yongguk (BAP), Moon Jongup (BAP), Jung Hyun Joo (Ullzang)
Genre  :  Romance, Surealisme
Lenght : Mini Series
Rating : Teen
Author  :  Youzza (@youzza_nisarr)
Cover by Youzza
..
..
..



Summarry

Inilah takdir yang harus ku terima, suka atau tidak suka aku harus hadapi semuanya, ketika langit yang cerah tiba-tiba berubah menjadi kelam dalam seketika, aku akan terus berjalan hadapi semuanya because yesterday is history and tomorrow is mystery ... 


>>

Bang Yongguk melihat para siswa itu keluar dari bangunan megah berwarna putih dan hijau bertuliskan "Seoul Performing Art School", dia hanya tersenyum miris saat melihat mereka berburu untuk keluar sekolah. Yongguk yang memiliki perasaan iri dengan mereka yang bisa belajar di sekolah terpopuler itu. Bang Yongguk hanya tinggal bersama ibunya di sebuah rumah kecil di sudut kota Seoul, pria berparas tampan ini termasuk anak yang pintar di sekolahnya, saat dia lulus dari sekolahnya dia akan masuk ke sekolah itu, itulah impian nya. Dia berjalan menyusuri jalan setapak itu dengan ransel hijau dan sepatu yang sudah kusam tapi masih layak pakai, memakai seragam yang begitu lusuh dan kotor, langkahnya yang gontai dan lesu karena luka di lutut kirinya membuat jalannya pincang. Dia anak yang pintar namun dia juga bandit di sekolah. Otaknya pintar karena pemberian ayahnya yang seorang manager sebuah perusahaan, sebelum ayahnya meninggal Yongguk adalah anak baik namun karena satu dari lain hal yang membuatnya menjadi anak yang paling disegani banyak siswa. Sedangkan ibunya hanya bisa menerima keadaan keluarganya dengan lapang dada.

"Oppa!" Seorang gadis manis berlari saat melihat Yongguk.

"Ne."

"Apa yang terjadi dengan kaki mu? Apa kau berkelahi lagi? Dimana? Dengan siapa oppa?"

"Seperti biasa, dengan anak-anak sekolah sebelah. Mereka memukuli Youngjae, jadi aku membelanya."

Gadis itu melihat Yongguk dengan tatapan heran, dan mulai mengeluarkan beberapa alat p3k seperti obat merah dan plester.

"Duduklah, aku akan mengobati mu." Gadis itu menarik tangan Yongguk hingga terduduk di tanah itu. Yongguk hanya mengikuti perintah gadis itu, sesekali dia meringis kesakitan dan tersenyum saat melihat gadis itu begitu perhatian terhadapnya.

Jung Hyun Joo, gadis kecil yang selalu bersama Yongguk. Keterbatasan ekonomi membuat mereka semakin dekat, tempat tinggal mereka cukup dekat, mereka juga belajar di sekolah yang sama. Senyum Hyun Joo bagai air yang selalu memadamkan api, pria manapun pasti akan luluh saat melihat senyum Hyun Joo. Dia menganggap Yongguk seperti saudara kandunya, sejak kecil Yongguk selalu membantunya. Hyun Joo tinggal bersama ayahnya yang pemabuk, maka dari itu Yongguk selalu membantu Hyun Joo menghindari pukulan dari ayahnya.

"Sudahlah Hyun Joo, lukaku tak separah itu." Yongguk mencoba melepaskan tangan Hyun Joo dari lututnya.

"Tapi jika tidak langsung diobati luka ini pasti akan infeksi. Oppa ini terkena apa? Apa kau terjatuh saat dipukul? Atau terkena benda tajam? Bagaimana mereka melakukan nya? Sudah berapa banyak darah yang kau keluarkan?" Hyun Joo terdiam seketika saat Yongguk mulai menatapnya dengan tatapan yang aneh dan mulai tertawa.

"Yaakk! Mengapa kau tertawa dan menatap ku seperti itu?"

"Pria seperti apa yang ingin menjadi kekasih mu jika kamu terlalu cerewet seperti ini Hyun Joo." Yongguk tertawa dengan menunjukkan gigi putihnya.

"Aku akan buktikan pada mu bahwa akan ada pria yang akan mencintai ku dengan tulu.

"Baik, buktikan lah." Yongguk masih melanjutkan tawanya.

Mereka pulang kerumah masing-masing di perempat jalan, Hyun Joo melambaikan tangan mungilnya dengan jam berwarna biru yang melingkar dilengannya, dan tersenyum bagaikan malaikat. Yongguk juga melemparkan senyum tertampannya kepada Hyun Joo. Mereka selalu berpisah di perempat jalan itu.

Sesampainya dirumah, Yongguk pulang dan langsung merebahkan tubuhnya dilantai ruang utama rumahnya, ibunya tidak ada dirumah karena sedang berjualan dipasar. Yongguk melihat plester berwarna merah jambu dengan gambar bintang yang tertempel di lututnya.

"Gadis itu, apa yang dipikirkan nya saat memakai plester seperti ini di lutut seorang bandit? Apa yang mereka pikirkan jika melihat aku memakai plester seperti ini." Yongguk mulai tertawa

Yongguk lelah dengan perkelahian tadi, entah karena kakinya yang terluka atau karena dia yang sedang sakit. Kepalanya pusing dan semua badan nya seperti dipukul benda keras. Dia mulai memejamkan matanya dan tertidur.


>>
Yongguk adalah tipe pria yang perhatian terhadap anak-anak lemah seperti Hyun Joo ataupun Youngjae yang menurutnya butuh perlindungan lebih. Yongguk tidak berniat menjadi anak nakal, namun karena ia ingin melindungi Hyun Joo dan sahabatnya Youngjae maka dari itu dia harus menjadi manusia kuat dan mengalahkan mereka yang berniat jahat, karena hal itu sampai saat ini Yongguk terkenal di sekolah nya dengan julukan "Tiger". Konyol bagi Yongguk namun dengan julukan itu dia menjadi makhluk yang di segani oleh teman-teman nya yang suka membully. Jika ada pertarungan antar sekolah seperti tawuran Yongguk sebagai ketua yang memimpin.

Yo Youngjae adalah sahabat Yongguk, dia adalah orang yang terbilang paling sempurna dan berkecukupan di sekolahnya maka dia adalah anak yang paling sering dibully, Youngjae tidak suka sekolah di tempat yang anak-anak nya sederajat dengannya itu membosankan menurutnya. Youngjae sudah berjanji kepada Yongguk bahwa ia akan ikut Yongguk kemana pun dia berada termasuk sekolah juga bidang yang akan diambil nanti. Sedangkan orang tua Youngjae terlalu sibuk mengurusi bisnis nya maka Youngjae dibebaskan melakukan apapun dengan semua harta yang diberikan orang tua nya, Youngjae selalu kesepian sebelum ia bertemu Yongguk. Persahabatan mereka dimulai 2 tahun yang lalu di sebuah cafe terkenal, saat Youngjae duduk di cafe itu, dia melihat Yongguk yang dipukuli beberapa manusia berbadan besar. Youngjae tidak bisa membantu menghajar pria-pria itu namun saat mereka pergi dan Yongguk tergeletak di tanah, dia langsung memanggil ambulance dan membawanya ke rumah sakit, dan Youngjae sudah menganggap Yongguk sebagai kakak laki-laki nya.

>>
Yongguk membuka matanya perlahan dan mencoba menggerakan badan besar nya, namun saat terbangun kepala nya seperti berputar dan dia terjatuh di lantai. Ibunya panik saat melihat anak kesayangan nya tergeletak di lantai, yongguk berusaha bangun namun tetap terjatuh, eomma membantu membangunkan tubuh besarnya itu. Yongguk merebahkan badannya di kasur yang kecil itu, kepala nya begitu sakit seperti tertindih beban lebih dari 1 ton.
"Yongguk, ada apa? badan mu begitu lemas dan wajah mu pucat, sepertinya kau sakit" ucap eomma.
"Entahlah ma, badan ku begitu lemas tapi aku harus berangkat ke sekolah hari ini" ucap yongguk.
"Tidak usah, kau tidak perlu pergi ke sekolah hari ini aku akan menghubungi kepala sekolah mu, kau istirahatlah, eomma akan mengambilkan obat dan minum untuk mu" ucap eomma dan berlalu meninggalkan yongguk.
Yongguk begitu terharu melihat eomma yang di cintai nya selalu memberikan perhatian yang sangat cukup, meski ekonomi mereka keterbatasan namun yongguk tetap bersyukur mempunyai eomma yang begitu menyayanginya.
"Jika aku tidak sekolah, bagaimana dengan youngjae dan hyun joo" pikirnya cemas.
Yongguk menuruti ucapan eomma yang harus beristirahat hari ini. Membosankan tertidur di kamar sepanjang hari, benaknya.

>>
Hyun joo berjalan menggunakan seragam sekolahnya membawa ransel merah jambu nya dengan rambut yang terikat, sampai diperempat jalan dia berhenti, menunggu oppa yongguk, "Biasanya oppa tidak pernah telat, sudah 15 menit aku menunggu nya, ada apa dengan nya" benak hyun joo. Youngjae berhenti diperempatan itu dengan mobil hitam nya,
"Hyun joo, apa yang kau lakukan? apa menunggu hyung?" ucap youngjae didalam mobil nya.
"Ne jae, aku menunggu oppa, namun sudah 15 menit berlalu dia tidak muncul, apa dia tidak masuk hari ini" ucap hyun joo
"Entahlah, sepertinya begitu. Masuklah kau akan terlambat jika terus menunggu hyung" ucap youngjae dan membuka pintu mobilnya, hyun joo menuruti perkataan youngjae dan masuk ke dalam mobil youngjae, hyun joo cemas dengan yongguk yang tidak muncul hari ini.
Di sekolah, youngjae dan hyun joo satu kelas, mereka duduk bersamaan. Youngjae yang takut dibully hari ini selalu mendekati hyun joo yang pemberani karna yongguk tidak sekolah hari ini.
"Jae, bagaimana jika nanti sepulang sekolah kita kerumah oppa" ajak hyun joo.
"Baiklah" ucap youngjae.

Sepulang sekolah .. suatu keajaiban hari ini karena youngjae tidak di bully, youngjae dijemput supir nya seperti biasanya, dan hyun joo juga ikut youngjae. Mereka berhenti di gang sempit itu, jalan menuju rumah yongguk agak sempit dan mobilnya hanya diparkirkan di depan gang itu, youngjae dan hyun joo berjalan di jalan setapak yang kecil itu, sesampainya mereka didepan rumah yang kecil, hyun joo mengetuk pintu rumah itu dan tidak ada jawaban saat ia terus memanggil bang yongguk.
"Apa oppa tidak dirumah jae?" Tanya hyun joo
"Entahlah hyun, apa dia sedang pergi?" Tanya youngjae.
"Hmm, kita pulang saja mungkin oppa tidak dirumah" ucap hyun joo.
Mereka pasrah, akhirnya mereka pulang kerumah masing ².

>>
Bang yongguk mendengar suara hyun joo yang sedang mengetuk pintu rumahnya, namun ia berusaha untuk mengabaikan nya, karena dia tidak mau hyun joo tau bagaimana keadaan nya.
Bang yongguk merasa bersalah mengabaikan hyun joo, akhirnya ia berusaha tenggelam kedalam tidurnya lagi.

Sore hari .. Eomma pulang dan memberikan makanan untuk anak kesayangan nya, yongguk sungguh bahagia saat eomma begitu perhatian terhadap dirinya, yongguk begitu malu saat di suapi eomma nya.
"Makan lah, dan setelah ini kau minum obat dan beristirahat semoga besok kau bisa ke sekolah" ucap eomma
Yongguk hanya mengiyakan ucapan eomma dan menuruti segala ucapan eomma nya, yongguk mulai membayangkan bagaimana ia bertemu hyun joo, bertemu youngjae, dan mempunyai cita ² yang sama, harus bersama ² memasuki sekolah itu, sekolah terkenal di seoul itu. Yongguk tersenyum membayangi semua itu,
"Hyun joo, youngjae, kau segalanya bagiku" ucap yongguk sambil melihat selca mereka bertiga dengan seragam sekolah yang sama, hanya seragam youngjae yang begitu bersih dibanding seragam yongguk dan hyun joo.

Keesokan harinya .. badan yongguk mulai sehat dan bersiap berangkat ke sekolah, ya hari ini adalah hari ujian kelulusan, yongguk tidak mungkin melewati hari ini, demi masuk sekolah itu aku harus terus belajar, ucapnya.
Yongguk berjalan dan bertemu hyun joo di perempat jalan tempat biasa,
"Anyeong oppa, kemarin oppa tidak masuk sekolah ada apaa?" ucap gadis berambut hitam itu.
"Anyeong hyun joo, ah aku pergi mengantar eomma ku, maaf membuat mu menunggu." Ucap namja tampan itu.
"Ah begitu, yasudah." Ucap hyun joo
"Hyun joo, kau siap untuk pertempuran hari ini" ucap yongguk dengan senyum tampannya.
"Aku siap" balas hyun joo dengan senyuman angel nya.
"Nah itu youngjae" ucap yongguk.
Youngjae datang dengan mobil hitam nya dan berhenti didepan hyun joo dan yongguk.
"Hyung, kau baik ² saja, wajahmu terlihat pucat" ucap youngjae yang duduk di samping supirnya sambil melihat kekaca mobilnya.
"Ah aku baik ² saja jae" ucap yongguk
"Benarkah?" ucap youngjae.
"Ne jae, nah apa kau siap untuk pertempuran hari ini?" Tanya yongguk mengalihkan pembicaraan.
"Ne hyung, aku selalu siap untuk ujian" balas youngjae.

Sesampai nya disekolah .. Yongguk berjalan ke kelasnya, hyun joo dan youngjae pun berjalan menuju kelasnya. Ujian dimulai, seminggu ini ujian akan dilakukan sekolah itu, yongguk mengerjakan soal ² itu dengan mudah meski dalam keadaan tidak sepenuhnya sehat, youngjae juga termasuk anak yang pintar, dia juga dengan mudah mengerjakan soal ² itu dengan benar.
Selesai ujian hari ini, bang yongguk keluar kelasnya dan menunggu youngjae di kantin sekolah, hyun joo datang bersama youngjae. Mereka menghampiri yongguk yang duduk sambil meminum secangkir coffee panas.
"Bagaimana perasaan mu hari ini hyung?" Tanya youngjae yang masih merasa ada yang tidak beres dengan yongguk.
"Aku baik ² saja, soal ² ku kerjakan dengan mudah, bagaimana dengan mu jae?" ucap yongguk
"Tentu sangat mudah hyung, benarkan hyun joo?" Tanya youngjae sambil menatap hyun joo.
"Ahh tentu jae, aku mengerjakan nya begitu mudah" jawab hyun joo.
"Baguslah, satu minggu akan segera berakhir kalian harus belajar dengan sungguh ² agar kita bisa masuk sekolah itu" ucap yongguk
youngjae dan hyun joo mengiyakan perkataan yongguk.

>>
Yongguk tersenyum setiap kali melihat senyuman hyun joo yang begitu menghangatkan hatinya, mereka selalu belajar bersama menghadapi ujian, youngjae yang selalu memperhatikan sikap yongguk kepada hyun joo sadar bahwa pada hati yongguk muncul benih ² cinta terhadap hyun joo, youngjae baru sadar akan hal itu, dia hanya tersenyum melihat tingkah mereka berdua.
Satu minggu berlalu, ujian berakhir dan liburan di mulai, hyun joo dan yongguk diajak jalan ² bersama youngjae ke sebuah desa indah di sudut kota seoul. Bahagia nya yongguk dan hyun joo saat berlibur bersama youngjae , mereka diliburkan sambil menunggu hasil ujian.
"Hyung, bagaimana menurut mu?" Ucap youngjae tersenyum manis dihadapan yongguk.
"Bagaimana kau bisa menemukan tempat seperti ini jae" ucap yongguk dengan senyum tampan nya.
"Ahh ini adalah desa tempat tinggal paman ku hyung" ucap jae
"Kau tau jae? Kau memang hebat" ucap hyun joo sambil tersenyum.
Mereka tertawa bersama. Mereka sampai di sebuah villa milik ayah youngjae, villa yang indah dengan kolam renang dibelakang halaman nya, desa yang sejuk dan tenang, mereka berlibur selama satu minggu ditempat yang indah itu.
"Oppa, aku akan berkeliling sebentar ne" ucap hyun joo.
"Ne, jangan terlalu lama, hari mulai gelap aku akan susah mencari mu dimalam hari" ucap yongguk.
"Ne oppa" hyun joo berlalu meninggalkan yongguk dan youngjae.
Yongguk dan youngjae bersantai di balkon lantai dua villa itu, villa yang besar dan bersih. Udara yang sejuk membuat hati kedua namja itu begitu tenang, aroma coffee latte yang khas membuat suasana semakin indah, pemandangan hijau didepan mata selalu membuat hati manusia begitu tenang. Yongguk dan youngjae menikmati hari pertamanya di desa itu, tanpa sadar hari mulai gelap dan mereka tertidur di sofa.

Hyun joo tersesat di hutan, di antara pepohonan yang tinggi. Ia hanya berniat berjalan ² sebentar namun tak disangka bahwa ia berjalan ke dalam hutan, hari semakin gelap hyun joo begitu panik saat dia tidak bisa menemukan jalan keluar. Hyun joo terus berjalan dan terus mencari pertolongan, ia tersangkut ranting pohon, kaki nya terkilir dan jalannya mulai pincang. Begitu sakit dan takut, itulah yang ia rasakan, "oppa, youngjae, aku tersesat. Tolong aku" ucapnya didalam hati.
Dia melihat seseorang diujung jalan yang gelap itu, detak jantung nya semakin berdetak saat makhluk itu berjalan ke arah nya, hyun joo berjalan menjauhi makhluk itu, terus berjalan dan mulai berlari kecil, namun kakinya tak mampu menopang tubuh mungilnya lagi, ia terjatuh dan tak sanggup untuk berdiri lagi. Makhluk itu semakin dekat dan semakin dekat, membawa senter untuk menerangi jalannya, cahaya itu menyinari wajah hyun joo dan hyun joo menutup mata indah nya karena cahaya itu, semakin dekat makhluk itu dan detak jantung nya berdetak begitu cepat, dan makhluk itu tepat didepan hyun joo.

>>
"Aaaarrggh, oppa tolong aku" teriak yeoja manis itu.
"Tenanglah, aku bukan hantu" suara makhluk itu begitu halus dan lembut, suara namja yang tegas dan lembut. Hyun joo mulai membuka matanya saat namja itu berkata.
"Kau, siapa kau?" Tanya hyun joo gugup
"Apa yang kau lakukan disini? Apa kau tersesat?" Ucap namja itu.
"Aah ne, aku tersesat" ucap hyun joo
"Kau dari mana? Kalau begitu ayo aku akan mengantar mu kerumah mu" ucap namja itu.
Pandangan hyun joo semakin jelas ke wajah namja itu, cahaya bulan dan bintang kini menyinari hutan itu, wajah itu begitu tampan, mata nya yang hampir tak terlihat, namja itu tersenyum dan mengulurkan tangan ke hyun joo, namja itu membawa senapan juga ransel di belakang punggung nya, hyun joo ragu untuk meraih tangan putih itu, namun tak ada pilihan akhirnya dia meraih tangan itu. Hyun joo berusaha berdiri namun kaki nya yang terkilir masih sangat sakit,
"Apa kaki mu terkilir?" Tanya namja itu
"Ne, sepertinya begitu" ucap hyun joo lemas. Hyun joo mulai tak berdaya dengan keadaan nya. Semoga namja ini benar ingin membantu ku, benaknya.
"Hmm.. kau tidak akan bisa berjalan dengan kaki seperti ini" ucap namja itu
Hyun joo hanya diam dan terus berdoa agar oppa segera menemukan nya.
"Naiklah, aku akan menggendongmu" ucap namja itu sambil melepas kan ransel dari punggung nya, dan merunduk di depan hyun joo.
"Aa.. apa?" Ucap hyun joo ragu
"Ada apa? Ayolah hari semakin malam, apa kau mau disini sampai hewan buas menelan tubuh mu dalam sekejap?" Ucap namja itu
"Hewan buas? Benarkah?" Ucap hyun joo
"Ne, cepatlah" ucap namja itu.
Hyun joo pasrah dan mengikuti perintah namja itu, hyun joo memeluk punggung namja itu dan namja itu mulai mengangkat badannya, ransel dan senapan yang dilingkarkan di lengan kirinya tidak menganggu langkah kaki namja itu membawa hyun joo. Hyun joo begitu gugup, aroma tubuh namja itu begitu hangat di hidung hyun joo,
"Hmm .. apa tidak apa jika seperti ini?" Ucap hyun joo memecahkan keheningan diantara mereka.
"Gwaenchana, tenanglah. Aku sudah biasa mengangkat beban berat, dan berat mu tidak seberat beban yang sering ku pikul" suara namja itu begitu indah di dengar hingga bisa membuat orang yang mendengarnya tersenyum.
"Mianhae, aku merepotkan mu" ucap hyun joo
"Ne, jika tidak ada aku bagaimana dengan mu" ucap namja itu.
Mereka keluar dari hutan dengan selamat, dan duduk di sebuah bangku di pinggir jalan.
"Dimana rumah mu?" tanya namja
"Aku tidak tahu, aku hanya berlibur disini bersama oppa ku, tapi didepan sana aku terakhir bertemu oppa" ucap hyun joo sambil menunjuk ke arah yang berlawanan dengan tatapan namja itu.
"Aah baiklah ayo kita kesana, mungkin dia sudah menunggu mu disana" ucap namja itu sambil merunduk lagi didepan hyun joo
"Apa yang kau lakukan, apa kau akan menggendong ku lagi? " tanya hyun joo
"Tentu, bagaimana kau bisa berjalan dengan kaki seperti itu" ucap nya
"Tidak, aku bisa berjalan sendiri. Itu dekat, aku pasti bisa" hyun joo mulai mencoba berjalan sendiri namun gagal, akhirnya namja itu menopang nya dan mulai berjalan tertatih ².
Sesampainya ditempat itu, hyun joo tidak menemukan oppa yongguk, hyun joo terduduk di pinggir jalan karena tidak ada bangku di situ, namja itu ikut terduduk di samping hyun joo,
"Jadi bagaimana? Apa kau mau kerumah ku dan menginap di rumah ku sampai besok?" Tanya namja itu.
"Aah tidak perlu, aku yakin oppa akan menjemput ku disini"
"Tunggu disini sebentar, aku akan mengambil mobilku" ucap namja itu dan berlalu meninggalkan hyun joo.
"Mobil? Dia itu siapa sebenernya? Tapi namja itu lumayan tampan" ucapnya sambil melihat punggung namja yang menolong nya barusan.
10 menit kemudian, namja itu datang dengan mobil merahnya, dan memarkirkan kendaraan mewah nya dekat hyun joo, dia turun dari mobil itu.
"Apa oppa mu belum datang?" Ucap namja itu.
Hyun joo hanya menggelengkan kepalanya.
"Apa kau lapar? " tanya namja.
Hyun joo menggelengkan kepalanya lagi.
Namja itu bangkit dari duduk nya dan mengambil sesuatu, beberapa makanan sudah ada di tangannya, juga sebotol air mineral.
"Makan lah, aku tau kau lapar" ucap namja itu sambil memberikan makanan itu.
"Tidak terimakasih" ucap hyun joo
"Makanlah, jika kau tidak mau menginap di rumahku setidaknya makan lah makanan pemberianku" ucap namja itu sambil tersenyum.
Hyun joo yang mendengar perkataan itu langsung terpana dengan ucapan namja itu, namja yang baru dikenalnya, jantung nya berdetak tak menentu dan wajahnya mulai terasa panas.
"Baiklah" ucap hyun joo sambil mengambil beberapa makanan yang diberikan namja itu.
"Jadi apa kau benar tidak ingin menginap dirumah ku saja?" Tanya namja itu.
Hyun joo hanya menggelengkan kepalanya,
"Aku tidak bisa menemani mu menunggu oppa mu, aku harus kembali kerumah, jika tidak aku akan dicari oleh pamanku, bagaimana?" Jelas namja itu.
"Gwaenchana, pulanglah. Aku akan menunggu oppa ku, aku yakin dia akan datang sebentar lagi, gamsha ne" ucap hyun joo sambil tersenyum.
"Benarkah? Hmmm.. baiklah. Apa oppa mu tidak punya no telpon? Biar ku telpon dia" ucap namja itu dan mengeluarkan handphone nya.
"Tidak, tapi teman ku punya, tapi aku tidak tau no nya, dan aku juga tidak pegang handphone" ucap hyun joo.
"Aarghh, lalu bagaimana?" Ucap namja itu, wajahnya mulai cemas.
"Begini saja, disana ada telepon umum, jika oppa mu tidak datang kau telepon aku ya" ucap namja itu sambil menulis no telp nya di kertas dan beberapa koin di berikan kepada hyun joo.
Hyun joo merasa bingung dengan sikap namja itu, mengapa dia begitu baik. Hyun joo menolak pemberian namja itu, namun namja itu memaksa hyun joo dan dia beranjak dari duduknya dan memasuki mobil merahnya,
"Ingat, telp aku jika oppa mu tidak datang" ucap namja itu dari dalam mobilnya
Hyun joo menatap no tlp itu dan berkata "ne, gamsha, ahh siapa namamu?" Ucap hyun joo
"Moon jongup" namja itu berlalu dengan mobilnya.

"Moon jongup, nama yang bagus" ucap hyun joo.
Tidak lama setelah jongup  pergi, yongguk dan youngjae datang dengan mobil youngjae dan menemukan hyun joo terduduk di pinggir jalan, yongguk terlihat panik melihat hyun joo, dia keluar dari mobil youngjae dan menghampiri hyun joo, hyun joo yang melihat oppa datang begitu lega dan senang, segera dimasukkan koin dan kertas yang diberikan namja tadi kedalam saku nya.
"Hyun joo apa yang terjadi?" Tanya yongguk cemas melihat kaki hyun joo yang bengkak.
"Oppa aku lelah, ayoo bawa aku kedalam mobil jae" ucap hyun joo dengan manja
Yongguk menggendong hyun joo memasuki nya kedalam mobil youngjae dan mulai kembali ke villa youngjae.
Hyun joo menceritakan apa yang terjadi kepadanya, yongguk memarahinya karena membuat youngguk begitu cemas, youngjae hanya memperhatikan mereka berdebat, hyun joo hanya menunduk merasa bersalah
"Sudahlah hyung, jangan marahi hyun joo" ucap youngjae.
"Tidurlah hyun joo, kaki mu akan segera sembuh" lanjut youngjae.
"Ne jae" Ucap hyun joo dan merebahkan badan mungilnya.
Youngjae keluar kamar hyun joo dan meninggalkan yongguk yang masih terlihat khawatir terhadap hyun joo.
"Tidurlah hyun joo, besok kita akan berjalan ² ne" ucap yongguk sambil melebarkan selimut ke tubuh hyun joo. Terlihat sekali bahwa yongguk benar ² mencintai hyun joo.
"Ne oppa, mianhe" ucap hyun joo.
Yongguk keluar kamar hyun joo, yongguk mulai lelah karena begitu panik mencari hyun joo, akhirnya dia tertidur di kamarnya bersama youngjae. Hyun joo yang masih terjaga memandang koin dan kertas pemberian namja tadi, namja yang bernama indah itu, moon jongup. Hyun joo memikirkan nya dan tersenyum.

>>
Moon jongup merebahkan badan sixpec nya ke ranjangnya, dia menunggu telpon dari yeoja yang di bantunya tadi
"Apa dia baik ² saja, dia tidak menelpon ku, sepertinya oppa nya datang, siapa namanya? Bodoh nya aku tidak menanyakan namanya, tapi yeoja itu begitu manis, senyumnya sangat indah" ucap jongup sambil memikirkan yeoja tadi,
"Apa aku bisa bertemu dia lagi? Sepertinya tidak, besok aku akan kembali ke kota, sudahlah lupakan" moon jongup mulai memejamkan matanya dan tertidur.

Suara bising membangunkannya, suara alarm nya begitu nyaring terdengar, 10:00 am jongup mulai membuka matanya, sinar matahari yang hangat masuk kedalam kamarnya, waktunya bangun dan bersiap kembali ke kota, jongup sedang di desa mengunjungi paman nya, dia sering mengunjungi paman nya karena dia suka memburu di hutan, jongup akan kembali ke kota hari ini, setelah 2 minggu di desa. Semua sudah siap, memakai celana pendek coklat juga kaos ketat berwarna putih dan jam coklat yang melingkar di tangan putihnya, jongup berjalan keluar menuju mobilnya, dia berpamitan kepada pamannya dan mulai meninggalkan rumah pamannya, mengendarai mobil merahnya, memakai kaca mata hitam dan membuka atas mobil nya, begitu tampan namja itu.
Dia mengendarai mobil dengan tenang dan santai, di iringi music, jongup melihat ² ke sekeliling jalanan yang ia lewati, sesekali menoleh, sesekali focus lagi.
Jongup kembali ke kota dengan selamat.

>>
Hyun joo melihat keluar jendela yang terbuka di dalam mobil youngjae, menghirup udara pagi yang sejuk dan damai, tiba ² mata hyun joo terpaku pada seorang namja bermobil merah memakai kaca mata hitam itu, berjalan berlawanan arah dengan hyun joo, namun hyun joo tau bahwa namja itu adalah moon jongup, namja yang menolong nya semalam, dalam seketika mobil itu sudah jauh melewatinya.
Hyun joo, yongguk dan youngjae pergi ke perkebunan teh milik paman youngjae, aroma teh yang khas dengan mudah masuk ke dalam tubuh mereka, begitu indah dan sejuk.
Hyun joo begitu bahagia pergi ke tempat itu, yongguk begitu bahagia melihat hyun joo tersenyum bahagia.
"Hyun joo aku berjanji akan selalu menjaga mu" benak yongguk.
Youngjae heran dengan sikap yongguk yang semakin hari semakin terlihat bahwa yongguk mencintai hyun joo,
"Aku tau kau menyukai nya hyung, tapi dia adalah sahabat mu, bisakah kau berhenti mencintai nya agar persahabatan kita tidak pecah" pikir youngjae sambil melihat mereka berdua tertawa bersama di tengah ² kebun itu.

Satu minggu berlalu, mereka segera kembali ke kota untuk bersiap masuk sekolah dan menerima hasil ujian
"Satu minggu yang menyenangkan bukan?" Tanya youngjae kepada kedua sahabatnya itu.
"Tentu, sangat menyenangkan" ucap hyun joo sambil memikirkan bagaimana ia bertemu jongup.
"Apa kau bahagia hyun joo?" Tanya yongguk
"Sangat oppa" ucap hyun joo. Namun dia sedih karena sepertinya dia tidak bisa bertemu namja itu lagi.
"Namja itu begitu baik, aku berharap bisa bertemu dia lagi di lain waktu, bahkan aku belum sempat mengucapkan salam perkenalan kepadanya, moon jongup sampai ketemu di lain waktu" ucap hyun joo dalam benaknya.
Semua kembali kerumahnya diantar oleh youngjae, dan youngjae pun berlalu meninggalkan mereka di perempat jalan.
Youngjae pulang kerumahnya, dilihat siapa yang duduk dihalaman depan rumahnya, seorang namja berkaca mata, memakai kaos hitam dan melingkarkan handset ditelinganya, duduk santai dengan secangkir coffee di hadapan nya, youngjae menghampirinya
"Hyung, kau sudah kembali" ucap namja itu sambil berdiri melepas handset nya.
"Sejak kapan kau datang? Bukan kah kau di USA?" Ucap youngjae
"Apa kau tidak merindukan ku?" Ucap namja itu.
"Tentu aku merindukan mu, moon jongup sepupu ku" dipeluk nya namja berbadan kecil itu.
"Ayo masuk, kita bicara didalam" ajak youngjae.
"Kapan kau kembali moon?" Tanya jae.
"Aku kembali dua minggu yang lalu namun aku kerumah paman, bagaimana kabarmu?" Ucap namja bermata kecil itu.
"Benarkah kau kerumah paman? Aku baru pulang dari sana namun paman tidak bicara akan kedatangan mu mengunjunginya" ucap jae.
"Aku yang menyuruh paman untuk tidak memberitahu mu" ucap jongup sambil tertawa.
"Kau ini, apa kau sudah dirumahku selama ini? " tanya youngjae.
"Ne, aku dirumahmu selama seminggu ini" ucap jongup.
"Dan orang tua ku juga tidak memberi tau kedatangan mu hah?" Ucap jae
moon jongup hanya tertawa melihat sepupunya merasa dibodohi.
Moon jongup adalah sepupu youngjae yang baru kembali dari usa, orang tuanya tinggal usa namun jongup lebih suka tinggal di seoul, dia sudah lulus sekolah di usa, dan sekarang dia ingin sekolah di seoul bersama youngjae, mereka sangat dekat sebelum jongup pindah 4th yang lalu, dan sekarang mereka saling merindukan.
"Jongup, jadi kau akan sekolah disini?" Tanya jae dengan semangatnya.
"Ne jae, aku akan sekolah disini bersama mu, dimana kau akan melanjutkan sekolah mu?" Tanya jongup
"Aku akan memberimu kejutan moon, dimana aku akan sekolah" ejek youngjae
"Aah baiklah" mereka tertawa bersama.

Hari kelulusan dimulai, youngjae berangkat ke sekolah nya bersama yongguk dan hyun joo. Youngjae lulus dengan nilai sempurna, dan yongguk juga lulus dengan nilai paling sempurna, hyun joo lulus dengan nilai yang standard. Namun yongguk dan hyun joo mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolahnya ke sekolah impian mereka, meski youngjae tidak mendapat beasiswa dia tetap bisa melanjutkan sekolah ke sekolah impian mereka juga.
"Lihat inilah hasil dari kerja keras kita bersama" ucap youngjae kepada hyun joo dan yongguk.
"Ne jae, kita akan bersama melewati hari ² di sekolah baru kita" ucap yongguk
Mereka berbahagia bersama ..

>>
Yongguk memakai seragam sekolah barunya dengan rapih dan tampan, dia melihat ke cermin dan tersenyum "Bang yongguk, hari ini adalah hari pertama kau masuk sekolah impian mu, fighting" ucap nya kepada diri sendiri.
Eomma yang melihat anak semata wayangnya mendapat beasiswa dan sekolah di sekolah paling terpopuler di seoul begitu bahagia. Mengingat bagaimana dulu mereka keluarga yang sempurna, uang yang cukup, setelah appa yongguk meninggal semua berantakan, semua saham yang dimiliki appa nya direbut oleh sekretaris kepercayaan appa nya, sejak saat itu yongguk membenci orang itu, tangan kanan appa nya mengkhianati keluarga nya, yongguk akan terus berusaha mencari dimana orang itu bersembunyi sekarang. Dan selama itu pula yongguk akan berusaha membahagiakan eomma nya dengan cara apapun. Yongguk berjalan menggunakan seragam dan ransel birunya, meski dia bukan anak orang kaya namun dia tetap terlihat style, karna pada dasarnya dia memang tampan.
"Hyun joo, kau terlihat cantik dengan seragam itu" ucap yongguk sambil tersenyum.
"Kau juga terlihat tampan oppa" ucap hyun joo juga dengan senyumnya.
mereka ke sekolah naik bus sekolah, sekolah itu memang menyediakan bus sekolah untuk murid ² yang tidak mampu membawa mobil sendiri.
"Apa youngjae akan naik bus juga oppa?" Tanya hyun joo
"Sepertinya tidak, dia pasti akan naik mobilnya" Ucap yongguk

Sesampainya di sekolah, yongguk dan hyun joo melangkahkan kakinya menuju gerbang berwarna hijau itu, banyak murid yang berjalan menuju gerbang itu, mobil ² mereka yang begitu mewah, semua adalah murid menengah keatas, hanya beberapa murid yang mendapat beasiswa di sekolah itu. Yongguk begitu gugup namun tetap terlihat gagah berjalan disamping hyun joo yang berjalan begitu anggun.
Youngjae datang dengan mobil merahnya bersama moon jongup, moon jongup mengendarai mobilnya dengan kaca mata hitam nya juga topi putihnya. Youngjae berpenampilan seperti layaknya murid biasa namun berbeda dengan moon jongup yang terbiasa menggunakan pakaian mewah dan berkelas.
"Inikah sekolah nya?" ucap jongup
"Ne moon, ini sekolahnya, sekolah impian ku sekolah terpopuler di seoul" ucap jae dengan gembira.
"Cukup menarik, apa yang ada didalam nya ayo kita cari tau jae" ucap jongup.
Jongup yang memakai sepatu hitam nya menginjakkan kakinya ke jalanan sekolah baru nya itu, dibuka kacamata nya dan mengambil tas hitamnya dari mobilnya, mengalungkan handset kesayangan nya dileher mungil nya yang tergantung sebuah kalung, rambut pirang nya tertata dengan rapih, jam tangan yang terlihat sangat mahal menempel ditangan kirinya, jongup selalu menjaga style nya, dibanding youngjae yang berpakaian sederhana layaknya manusia menengah kebawah, namun tidak menghilangkan kemanisan dari wajah yo youngjae.
"Jongup, kau pergilah lebih dulu mencari kelasmu, aku akan mencari teman ku" ucap youngjae berlalu meninggalkan jongup.
Jongup berjalan di koridor sekolah itu, banyak murid baru yang sedang mencari kelasnya, jongup berjalan ke arah sebuah monitor yang berisikan informasi ² penting, monitor itu dirancang untuk menampilkan segala informasi penting dari sekolah, jongup mencari namanya, dan dia ditempatkan dikelas 1-3 di lantai 2. Dia berjalan ke arah tangga sekolahnya, dia menemukan kelasnya. Sudah ada banyak murid yang menempati kelas itu, saat jongup masuk semua mata tertuju pada kemewahan yang jongup tunjukan, mereka juga anak ² dari kalangan menengah keatas, namun style mereka tetap kalah dengan namja yang bersekolah di usa. Jongup mengambil bangku paling belakang, dan mulai mengenakan handsetnya dan memutar lagu yang berada di ipad ya, jongup termasuk anak yang cuek, dia tidak peduli dengan mereka yang sedang memperhatikan dirinya, jongup mulai memejamkan matanya dan dengan tenang mendengarkan lagu nya.

>>
"Youngjae!" Seru yongguk memanggil youngjae yang terlihat dihadapannya.
"Hyung!" Seru youngjae.
"Kapan kau datang?" tanya yongguk.
"Baru saja hyung, anyeong hyun joo" ucap youngjae
"Anyeong jae, ayo kita cari kelas kita masing ², semoga kita sekelas semua ne" ucap hyun joo.
Mereka bertiga berjalan ke arah monitor informasi, namun mereka di halang oleh beberapa murid senior, yongguk melihat mereka dengan tatapan marah,
"Hey ada apa?" Ucap youngjae kepada mereka
"Apa kau bang yongguk?" Tanya salah satu senior itu.
"Ne, ada apa?" Jawab yongguk.
"Apa kau tau siapa aku? Aku kakak dari choi junhong, anak yang kau hajar beberapa waktu lalu karena mengganggu teman wanita mu itu" ucap sang senior
Yongguk mengingat ² kejadian itu, hyun joo menunduk menghindari tatapan sang senior, youngjae yang berdiri disamping yongguk terlihat bingung.
"Adikku memang tidak sekolah disini, dan dia memberitahu ku soal apa yang terjadi padanya dan soal kedatangan mu di sekolah ini karena beasiswa " jelas sang senior. Yongguk masih terdiam dan berusaha mengingat siapa yg dimaksud karena sudah begitu banyak murid yang mendekati hyun joo dihajar oleh yongguk.
"Jadi kau adalah murid beasiswa? Apa kau miskin? Apa kau tinggal di tempat yang kumuh? Dan apa yeoja ini adalah kekasih mu? Dia cukup manis namun tak pantas bersama mu yang kumuh dan dekil" jelas sang senior.
"Buugg" belum selesai senior itu bicara yongguk melayangkan tinju nya ke wajah senior itu. Perkelahian pun dimulai, youngjae dan hyun joo tak tau harus berbuat apa, semua murid senior juga murid baru berkumpul melihat perkelahian yongguk, yongguk dengan mudah melumpuhkan senior itu, berkali ² meninju senior itu hingga mengeluarkan darah dari hidung dan bibirnya, akhirnya datang kepala sekolah mereka, kepala sekolah kim. Mereka dipisahkan oleh teriakan kepala sekolah, yongguk yang terlihat memar dikelopak matanya langsung berdiri dan menunduk menghadap kepala sekolah, senior itu yang sudah tak sanggup berdiri dibantu oleh beberapa temannya untuk berdiri.
"Apa ² an ini !" teriak kepala sekolah.
Yongguk masih terdiam menunduk, tatapan mata senior itu seakan ingin membunuh bang yongguk. "Kim himchan, dan kau murid baru, menghadap keruangan saya sekarang!" Ucap kepala sekolah sambil berlalu meninggalkan kerumunan itu, bang yongguk berjalan mengikuti kepala sekolah, begitu juga senior yang dihajar bang yongguk, Kim Himchan.

>>
Moon jongup melihat keributan yang terjadi dari tangga, dia hanya melihat perkelahian itu, tidak peduli dengan anak ² itu, jongup hanya berdiri memperhatikan yang terjadi dari mereka berkelahi hingga datang kepala sekolah, bell berbunyi dan jongup langsung berjalan kembali ke kelasnya, dia duduk dan mengalungkan handset di lehernya. Guru chan datang, semua terdiam dan memberi salam, namun jongup hanya duduk dan melihat mereka yang memberi salam kepada guru itu, seorang yeoja berlari masuk kedalam kelasnya, jongup tak henti menatap yeoja itu, dia memakai tas coklatnya dan memakai pita hitam di kepalanya, "yeoja itu" pikirnya.
"Mianhae aku terlambat karna aku bingung mencari kelasku pa, mianhae" ucap yeoja itu sambil menunduk beberapa kali ke hadapan guru chan.
"Tidak apa ² cepat cari tempat duduk mu" ucap guru chan
"Gomawo pa" ucap yeoja itu.
Yeoja itu duduk di deretan paling depan, sehingga jongup hanya melihat punggung yeoja itu.
"Selamat datang di sekolah ini, kalian adalah murid baru jadi sebaiknya bersikap lah dengan baik ne" ucap guru han.
Semua memperkenalkan diri satu persatu, saat yeoja itu memperkenalkan dirinya dia berdiri menghadap para murid "Anyeong, naneun Jung Hyun joo imnida" ucap yeoja itu.
"Jadi namanya hyun joo" benak jongup. Giliran jongup memperkenalkan dirinya, dia begitu enggan namun begitulah tradisi kelasnya, jongup berdiri dan menghadap kedepan, semua mata tertuju padanya namun tidak dengan hyun joo dia tetap menatap buku tulisnya, entah apa yang diperhatikannya namun jongup memperhatikan hyun joo.
"Anyeong, naneun Moon JongUp imnida gamsahamnida" Saat jongup menyebutkan namanya, hyun joo langsung membalikan kepalanya dan melihat ke arah namja berwajah tampan itu, mata hyun joo seakan tidak percaya bahwa dia bertemu jongup disini, dikelas barunya, Moon jongup melihat tingkah hyun joo yang seakan tidak percaya, lalu jongup melemparkan senyumnya kepada hyun joo dan hyun joo tersentak akibat senyuman itu.
Guru chan adalah wali kelas 1-3, sepanjang pelajaran hyun joo terus memikirkan bagaimana ini bisa terjadi. Dan jongup pun terus memperhatikan hyun joo dari belakang dan tersenyum. "Inilah takdir" benak jongup.

>>
Bang yongguk dan kim himchan dimarahi kepala sekolah kim, mereka saling menyalahkan namun kepala sekolah tidak peduli siapa dulu yang mulai, karena bang yongguk murid baru dia di izinkan kembali ke kelasnya, dan kim himchan karena dia senior yang terkenal paling sering membully, dia di hukum untuk berlari 10 putaran di lapangan sekolahnya. Baru kali ini dia dihukum karena biasanya kepala sekolah tak pernah menghukumnya, kim himchan mulai murka melihat bang yongguk yang tersenyum atas kemenangannya "Bang yongguk, tunggu pembalasanku" ucap himchan.
"Himchan hentikan lah kenakalan mu, kau bukanlah anak kecil lagi, bisakah kau bertindak layaknya sebagai anak pemegang saham terbesar di seoul" ucap kepala sekolah. Himchan hanya menunduk dan mengikuti perkataan kepala sekolah yang berperan sebagai ayah nya. Kepala sekolah kim adalah pemegang saham terbesar di seoul dan dia adalah appa dari kim himchan yang terkenal sebagai anak paling disegani.
"Tapi appa senang karena sekarang ada bang yongguk yang bisa melawan mu karena selama ini kau selalu menang dalam perkelahian" lanjut appa kim.
kim himchan semakin murka saat mendengar perkataan appa nya, dia langsung pergi dari ruangan appa nya dan berjalan ke kelasnya.
Bang yongguk mencari kelasnya, dia ditempatkan di kelas 1-2 dilantai 2, dia satu kelas dengan youngjae namun tidak dengan hyun joo. Sesampainya dikelas wali kelasnya tengah mengajar dan dia masuk dengan sopan dan muka yang penuh dengan memar,
"Anyeong, mianhae aku terlambat" ucap yongguk
"Tidak apa ², perkenalkan dulu dirimu lalu duduk di sana" ucap wali kelasnya sambil menunjuk ke kursi disebelah yo youngjae. "Ne, naneun bang yongguk imnida, bangapta ne" ucap yongguk sambil menunduk, dia berjalan menuju kursinya
"Hyung apa kau baik ² saja?" ucap youngjae yang terlihat begitu khawatir.
"Ne, gwaenchana jae, apa hyun joo baik ² saja?" Tanya yongguk
"Ne hyung, dia hanya sedikit shock melihat kau mengamuk"
Yongguk dan youngjae memulai pelajaran dengan serius.

Jam istirahat pun tiba, yongguk keluar kelasnya menuju ruang uks karena dia butuh beberapa obat untuk menghilangkan rasa pusingnya akibat benturan yang dibuat kim himchan tadi, youngjae yang sedang menelpon sepupunya menyuruh nya ke kantin dan akan memperkenalkan beberapa sahabatnya, jongup berjalan keluar kelasnya melewati hyun joo yang terus menatapnya, dia memakai handset yang selalu dikalungkan di lehernya itu, menuju kantin dan dia di halang oleh beberapa murid sepertinya itu murid baru di kelas sebelah
"Hey kau, anak dari mana dirimu?" tanya salah satu murid itu
Jongup hanya diam dan berusaha menghindari mereka, namun dia dihadang lagi.
"Apa kau tuli?" ucap si murid itu.
"Ini sekolah penuh dengan bandit" ucap jongup sambil membalikkan tubuhnya menghindari mereka.
Jung daehyun, murid baru yang merasa dia paling populer di sekolah itu menghajar kaki jongup yang mungil hingga ia terjatuh. Moon jongup bangkit dan melepas kan handset ditelinga nya "apa yang kau inginkan?" Tanya jongup dengan tatapan dinginnya.
"Hentikan menjadi murid paling populer di sekolah ini, karena hanya aku yang boleh menjadi populer" ucap daehyun dengan sombongnya.
"Cuuih" jongup meludahi sepatu mahal milik daehyun itu, dia membalikan tubuhnya lagi, daehyun mulai murka dan mulai memukuli wajah putih jongup, bibir jongup berdarah dengan sekali tinju yang diberikan daehyun, jongup terjatuh dan melihat daehyun dengan tatapan dingin dan tersenyum miris, "apa hanya ini kemampuan mu sebagai murid populer" ejek jongup.
Jung daehyun sudah hampir melayangkan tinju nya lagi namun tangannya di hentikan oleh namja berbadan tinggi dan besar itu
"Apa yang kalian lakukan? Apa kau tau siapa aku? Apa kau tau siapa yang tadi pagi ku hajar, apa kau ingin seperti dia?" tanya namja itu sambil menatap tajam mata daehyun. Daehyun melepaskan genggaman tangan namja itu "moon jongup urusan kita belum selesai aku akan kembali menghajar mu nanti" ucapnya sambil berlalu.
Namja itu mengulurkan tangan nya membantu membangunkan jongup dengan sudut bibirnya yang berdarah.
"Apa kau baik ² saja?" Tanya namja itu
"Ne, gwaenchana, gomawo" ucap jongup sambil membersihkan darah di bibirnya.
"Ahh naenun bang yongguk imnida, aku dari kelas 1-2, bangapta jongup" ucap namja itu.
"Dari mana kau tau namaku?" tanya jongup
"Bukan kah murid yang tadi meyebutkan nama mu" ucap yongguk sambil tertawa.
"Aah benar juga, naneun moon jongup imnida aku dari kelas 1-3 nado bangapta" ucap jongup
"Apa kau ingin ke kantin?" Tanya yongguk.
"Ne, apa kau juga?" tanya jongup sambil mengambil handsetnya yang rusak akibat terjatuh karena murid tadi.
"Ne, ayo kita pergi bersama" ucap yongguk.
Jongup membuang handset kesayangan nya itu,
"Jongup mengapa kau buang benda itu?" Tanya yongguk.
"Wae? Ini sudah rusak aku masih punya yang lain" ucap jongup.
"Itu masih bisa diperbaiki" ucap yongguk sambil mengambil handset jongup dan membawanya.
"Ada apa dengan nya, apa benar dia adalah orang miskin, sampai handset ku pun ingin diperbaiki olehnya" ucap jongup dalam hati.
Mereka berjalan menuju kantin, yongguk melambaikan tangan kepada youngjae dan hyun joo. Jongup yang terpaku melihat hyun joo dan youngjae duduk di bangku yang sama, hyun joo pun tersentak saat melihat yongguk dan namja itu namja yang membantunya berjalan bersama, youngjae pun heran dengan keadaan ini.
"Inilah takdir" benak jongup sambil tersenyum.


Sampai mana takdir ini dipertemukan?
>> To be continued....


^^anyeong chingudeul, aku kambek dengan cerita yang ga begitu romantis . Part 2 akan segera ku publish .. gomawo ne, tinggalkan coment  :)

@youzza_nisarr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar