Title : True love never dies
Cast : Moon Jongup, all member BAP, Other
Genre : Sad, Romance
Lenght : Mini Series
Author : Youzza (youzza_nisarr)
Chapter II
Summary
Melihatnya membuat ku mengerti akan arti cinta sesungguh nya.
Musim semi di Seoul memang musim yang paling indah, angin berhembus dengan hangat daun-daun berguguran, pohon bergoyang seakan mengikuti irama kicauan burung yang indah. Matahari bersinar dengan hangat, Keiko Ishida kembali dari Paris setelah beberapa waktu ini melanjutkan sekolah nya, pertama kali Keiko menginjakan kakinya di tanah Seoul, senyum simpul terulas di ujung bibir indah nya. Keiko Ishida, wanita keturunan korea-jepang kembali dari Paris, keluarga nya sebagian di Paris juga di korea juga ada di Jepang. Ayah Keiko ingin Keiko melanjutkan sekolah di Paris dan ikut dengan keluarganya menjalan kan perusahaan ayahnya di Paris, sedangkan Ibu Keiko berada di Seoul.
Keiko tidak melanjutkan sekolahnya di Paris karena dia tidak mau terpisah lama dengan sang ibu, akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke Seoul dan melanjutkan kuliahnya.
Yeoja dengan sepatu heels coklat nya juga memakai dress putih layak nya malaikat berjalan keluar bandara, menghirup bagaimana udara musim semi di Seoul begitu indah.
'Seoul, aku datang. Eomma, tunggu aku dirumah.' benaknya.
~~~
Matahari pagi ini memancarkan cahaya yang begitu indah dan hangat, Moon Jongup masih tertidur pulas di ranjang nya. Dengan dekorasi kamar yang begitu indah, selca Jongup bersama adik tercinta nya Choi Junhong tertempel di setiap dinding kamar Jongup, cahaya matahari menembus dengan mudah ke dalam kamar nya. Moon Jongup terbangun ketika alarm nya berbunyi keras, diambil alarm miliknya yang terletak di meja kecil di samping ranjangnya. 08:00, Jongup bergegas bangun, berjalan ke cermin dengan mata kecil nya yang masih tertutup, begitu tampan saat ia melihat cermin membuka matanya perlahan dan membereskan rambut pirang nya yang berantakan. Jongup segera keluar kamar dan pergi ke ruangan di samping kamarnya, kamar Junhong.
"Tok tok tok, Junhong bangun lah, mau pergi ke kampus tidak?" Jongup sambil mengetuk pintu kamar adiknya.
"Ne hyung," ucap Junhong yang masih setengah sadar.
Jongup turun ke lantai 1, berjalan ke dapur dan melihat ibunya sedang membuat sarapan.
"Moon kau sudah bangun rupanya, sudah bangunkan adik mu?" tanya ibunya sambil memanggang beberapa roti.
"Sudah, appa sudah berangkat ke Paris?" ucap Jongup sambil mengacak-acak rambut pirang nya.
"Ne, appa berangkat pagi sekali tadi, cepatlah mandi dan sarapan. Kau akan terlambat ke kampus," ucap ibunya.
Jongup bergegas merapihkan diri nya dan bersiap pergi ke kampus. Jongup dan Junhong belajar di kampus yang sama karena umur mereka hanya beda 2 tahun, mereka seperti anak kembar yang kemana selalu berdua.
~~~
Bangunan mewah dengan interior yang indah cat yang berwarna putih membuat bangunan itu layak nya istana, Keiko berdiri didepan pintu gerbang menekan bell dan tidak lama kemudian seorang ahjumma membuka pintu dan memberi salam juga membawa barang-barang yang di bawa Keiko. Keiko memasuki ruang utama bangunan itu masih terlihat sama seperti setahun yang lalu. Selca keluarga yang tergantung di dinding ruangan itu, eomma, appa, Keiko juga adik nya. Sesaat eomma keluar dari kamarnya dan menghamburkan tubuhnya memeluk anak nya, pelukan yang lembut dan hangat membuat Keiko tidak bisa menahan air matanya. Keiko begitu merindukan ibunya, setahun dia meninggalkan Seoul, tidak tahan untuk berjauhan dengan sang ibu. Ibunya tidak bisa ikut ke Paris karena harus menemani adiknya yang terbaring sakit. Keiko berjalan menghampiri kamar adiknya, dilihatnya tubuh mungil yang terbaring lemah tak berdaya tapi tidak mengurangi kecantikan dari wajahnya. Keiko memeluk nya, menggenggam tangan nya dan mencium kening nya dengan lembut. Seulas senyum terpancarkan dari sudut bibir si gadis mungil itu.
"Eonni, aku merindukan mu," ucap lemah gadis yang berbaring itu.
"Aku juga merindukan mu adikku tercantik," ucap Keiko sambil terus menggenggam tangan indah si gadis itu.
Ibu masuk ke kamar dengan membawa beberapa potong apel.
"Keiko kapan kau akan mencari kampus?" tanya ibu sambil menyuapi adik nya sepotong apel.
"Aku akan segera mencari kampus yang layak untuk ku," ucap keiko sambil mengambil sepotong apel.
"Baiklah, secepatnya kamu harus melanjutkan kuliah mu atau ayah mu akan marah jika kamu datang ke Seoul hanya untuk bermain-main," ucap sang ibu.
Raut wajah adik nya berubah sedih, dia begitu iri dengan kakak nya yang bisa kuliah dan bergerak bebas menghirup udara segar di luar kamar nya, adiknya tidak bisa terlalu lelah itu sebabnya dia tidak di izinkan keluar rumah. Tapi dia tetap belajar dirumah karena ada guru privat yang selalu mengajari nya.
~~~
Moon Jongup bersiap turun dan mengambil ransel hitam miliknya dengan memakai jeans juga kaos hitam ketat tak mengurangi ketampanan nya, Junhong mengikuti kakak nya turun dengan membawa ransel biru miliknya juga memakai jeans hitam dan kaos putih ketat serta topi hitam yang menutupi rambut pirang nya tak kalah tampan dengan kakak nya. Mereka sarapan bersama ibunya, selesai sarapan Jongup mencium pipi kanan sang ibu dan Junhong mencium pipi kirinya, terulas senyum indah yang dipancarkan wanita yang sudah berusia itu.
Jongup mengendari mobil silvernya dengan cool, memakai kaca mata hitam dan membuka atas mobilnya sehingga melihatkan cahaya matahari yang begitu indah di musim semi pagi ini.
Moon Jongup bergegas ke kelasnya, Junhong pun begitu. Mereka dua murid paling tampan di kampus nya, memiliki bakat dance yang begitu keren. Mereka pernah memenangkan dance battle antar kampus, mereka terkenal dengan kemampuan dance yang mereka miliki.
~~~
Keiko menelpon sepupu nya Bang Yongguk, menanyakan soal kampus yang cocok untuk nya dan memintanya untuk mengantar nya mencari kampus yang layak untuk nya. Beberapa menit kemudian Bang Yongguk datang dengan mobil hitam nya memakai kaos hitam ketat dan menyuruh Keiko naik ke dalam mobil.
"Keiko, apa kau serius akan meneruskan kuliah mu di Seoul? Kenapa tidak di Paris?" ucap Yongguk sambil mengendarai mobil jeep nya.
"Aku serius oppa, aku tak bisa berjauhan dari eomma juga adik ku," ucap Keiko sambil mengotak atik gadget nya.
Tidak lama mereka berhenti di satu kampus dengan bangunan megah bertuliskan "Kirin art school" . Keiko sempat ragu sebelum iya turun dan masuk kedalam, Keiko memegang tangan Yongguk dan mencegah nya agar tidak jadi masuk karena dia ragu. Yongguk berusaha meyakinkan Keiko bahwa sekolah ini layak untuk nya yang punya bakat menyanyi, tapi perasaan Keiko berbeda akhirnya mereka memutuskan untuk pergi dari bangunan itu. Yongguk sudah lelah dan menyerah dengan Keiko, semua sekolah yang menurutnya itu paling sempurna semua di tolak oleh Keiko. Dengan pasrah Yongguk mengajak Keiko ke kampus nya. Setelah melihat-lihat keadaan kampus Yongguk, Keiko akhirnya menyerah dia bersekolah di tempat yang sama dengan Yongguk.
~~~
Hari semakin panjang dan musim semi terus berjalan seiring berjalan nya waktu.
Keiko berjalan di sebuah pusat perbelanjaan di kota Seoul, melihat semua toko-toko, dengan celana jeans juga kaos biru yang dikenakan nya membuat Keiko terlihat sangat manis.
BRUKK !! Keiko menabrak seseorang, segera ia meminta maaf dan membungkukan tubuh nya sambil meminta maaf, Keiko merapihkan barang-barang nya yang terjatuh dan membereskan barang seseorang yang di tabrak nya juga. Keiko berdiri dan mengembalikan barang-barang itu, tapi saat ia melihat siapa yang di tabrak nya, dia melihat sesuatu yang terpancar di wajah orang itu. Mata kecil yang indah, senyum tampan yang dimiliki sang pria itu membuat Keiko seakan melayang ke dunia lain.
Pria itu berterima kasih lalu pergi, dan Keiko masih terpaku dengan apa yang dilihat nya.
'Siapa orang itu? Cheonsa? Mengapa aku bisa terpanah saat melihat orang itu. Oh Tuhan perasaan apa ini? Bahkan aku tak kenal siapa dia,' benaknya. Seulas senyum simpul terlihat di bibir Keiko yang begitu manis menggambarkan bahwa Keiko mulai jatuh cinta.
~~~
Jongup berlari diantara kerumunan banyak orang, ia terlambat menghadiri audisi pencarian bakat. Junhong sudah sampai di tempat itu tapi karena Jongup ada pelajaran tambahan dikampus maka dari itu dia terlambat.
BRUK !! Seseorang menabrak dirinya, semua yang dibawa nya berhamburan.
'Shit, aku akan terlambat,' benaknya. Sang wanita itu membereskan barang-barang yang dibawanya, membungkuk dan meminta maaf. Karena Jongup terburu-buru, ia hanya mengucapkan terima kasih dan tersenyum lalu pergi meninggalkan wanita itu. Tak tahu seperti apa wajah wanita itu dia terus berlari.
~~~
Keiko pulang kerumah dengan muka yang ceria, mencium ibunya dan langsung menaiki tangga menuju kamarnya. Dihempaskan badan mungil nya ke ranjang dan tersenyum lebar sangat bahagia. Di buka tas nya dan mencari buku yang harus ia pelajari tapi ia menemukan sesuatu, sebuah buku yang tak ia kenal. Buku bersampul biru dengan tulisan "Kirin art school" di sudut kiri bawah buku itu. Keiko membuka buku itu dan melihat berbagai macam tulisan yang tidak dia ketahui. Ada sebuah nama di satu halaman, bertuliskan Moon Jongup & Choi Junhong.
'Buku siapa ini?' Apa mungkin pria yang tadi ku tabrak. Siapa nama nya? Moon Jongup atau Choi Junhong?' benak Keiko. Senyum Keiko semakin lebar mengingat bagaimana pria itu tersenyum manis kepada nya. Keiko membayangkan terus bagaimana sorot mata nya yang begitu indah seperti cheonsa, Keiko terus tersenyum.
~~~
Moon Jongup dan Choi Junhong berhasil lolos audisi sebagai dancer. Mereka masuk ke sebuah agensi, dan terkumpul dalam satu kelompok yang akan menjadi boyband. Mereka sangat senang dan pulang dengan tersenyum lebar, sang ibu memdapat pelukan hangat dari kedua remaja tampan itu dan tersenyum manis. Jongup mulai menceritakan bagaimana Junhong melakukan beberapa gerakan baru dan Junhong menceritakan tentang Jongup yang menari dengan sempurna tanpa cacat sedikit pun. Ibu tersenyum melihat tingkah kedua anaknya itu.
Moon Jongup berjalan memasuki kamarnya, ia ingat harus mengerjakan tugasnya, mencari buku nya tapi tidak menemukan nya.
'Bagaimana ini, dimana buku ku?' benak Jongup.
Dia mulai membongkar semua lemari buku nya, semua isi tas nya dikeluarkan semua tapi nihil. Dia tidak menemukan nya.
'Dimana bukuku? Apa dipinjam Junhong? Tidak mungkin? Ah apa terbawa dengan wanita yang menabrak ku tadi siang? Shit bagaimana ini?' benaknya.
Jongup kebingungan mencari buku nya yang hilang.
"Ah sudahlah lupakan buku itu aku akan mengganti buku itu saja." Jongup frustasi.
~~~
Jongup dan Junhong tergabung bersama beberapa pelajar yang ikut lolos audisi kemarin, mereka akan dibentuk sebagai boyband dan mereka akan di training selama beberapa bulan jika perlu mereka akan dilatih selama setahun. Jongup dan Junhong diperkenalkan kepada 4 orang yang sedang duduk di ruangan, mereka diperkenalkan sebagai anggota baru. Anggota grup itu menjadi 6 orang, seseorang bernama Bang Yongguk sebagai leader, Kim Himchan sebagai visual, Jung Daehyun sebagai lead vocal, Yoo Youngjae sebagai main vocal dan sekarang ditambah dengan Jongup dan Junhong sebagai main dancer. Yongguk satu kampus dengan Youngjae namun beda kelas, Daehyun dan Himchan juga bersaudara mereka juga satu kampus.
Mereka belajar bersama, mengasah kemampuan nya bersama-sama setiap hari selama berbulan-bulan.
~~~
Keiko belajar dan terus belajar agar bisa menjadi seseorang yang bisa membanggakan orang tua nya, minggu depan ada acara pensi di kampus banyak yang menampilkan kemampuan bakat di kampus Keiko, mahasiswa dari luar kampusnya pun ikut memeriahkan acara kampus Keiko. Keiko di angkat sebagai salah satu panitia untuk mendekorasi tata panggung nya. Keiko mengerjakan semua nya dengan rapih dan sempurna. Musim dingin pun sudah tiba, minggu depan adalah hari natal, Keiko begitu bahagia saat natal karena keluarga nya akan berkumpul bersama di malam natal.
Acara pensi pun tiba, Keiko sibuk mendekorasi setiap panggung nya, Keiko bersama beberapa anggota panitia lain sibuk dengan tugas nya masing-masing, tata panggung yang begitu indah dengan khas natal nya berwarna putih dan merah, Keiko yang memakai sweater merah dengan topi berbulu berwarna putih untuk menutupi telinga nya agar tidak kedinginan.
Membawa beberapa bungkus kado untuk diletakkan di bawah pohon natal dan BRUKK !! lagi dan lagi dia terjatuh menabrak seorang, Keiko membereskan barang bawaan nya dan seseorang itu pun membantu nya.
'Mengapa aku begitu ceroboh,' pikirnya.
Keiko berdiri bersamaan seseorang itu, membungkukan tubuh nya dan meminta maaf.
"Maaf, maaf kan aku," ucap Keiko sambil membawa kado-kado itu dan membungkukan badannya.
"Ah tidak apa-apa, apa kau baik-baik saja?" Tanya pria itu.
Keiko mengangkat wajahnya dan tersentak saat melihat pria itu dengan senyuman nya yang begitu tampan. Pria yang sama dengan pria di tabrak nya di pusat perbelanjaan waktu itu kini dia melihat nya lagi. Seulas senyum terlihat di wajah Keiko.
"Aa.. Aku baik-baik saja," ucap Keiko dengan suaranya yang bergetar.
"Baguslah, aku pergi dulu ya, berhati-hati lah jika berjalan membawa barang sebanyak itu," ucap sang pria itu sambil berlalu dan pergi.
Keiko terdiam melihat punggung pria itu yang dilihatnya memakai baju serba hitam juga dengan anting hitam di telinga sebelah kanan nya dengan rambut pirang yang membuat wajah tampan itu semakin tampan.
Keiko berdiri paling depan menghadap panggung yang begitu indah, setiap penampilan dia melihat nya dengan jelas, semua mengalun indah seindah malam ini. Keiko tidak sabar menunggu sepupunya yang akan tampil juga bersama teman-teman nya. Dan kini saat nya Bang Yongguk tampil, dia begitu terkejut saat dancer dari grup Yongguk adalah pria yang di lihatnya di pusat perbelanjaan dan juga sama dengan yang di tabrak nya beberapa menit lalu.
"Inikah yang disebut takdir tuhan?" Keiko melihat penampilan Yongguk namun tertuju hanya satu pandangan yaitu kepada pria yang ia tidak tahu siapa nama nya. Keiko begitu menikmati setiap gerakan, setiap power yang dibuat oleh pria itu. Keiko tersenyum bahagia malam ini, lebih bahagia saat berakhirnya pertunjukan saat pria itu melihat Keiko dan melemparkan senyum nya yang begitu tampan. Detak jantungnya seakan berhenti.
"Apa benar yang kulihat? Dia melihatku dan tersenyum kepada ku? Apa ini yang disebut jatuh cinta? Bahkan nama nya pun aku tidak tahu, oh tuhan ini kado natal yang sempurna untuk ku." Senyum Keiko tak pernah hilang setelah hari itu.
~~~
Jongup dan Junhong bersiap memasuki panggung bersama anggota yang lain nya, tepuk tangan membawa mereka memasuki panggung, Jongup dan Junhong membuat gerakan yang sangat spektakuler sehingga membuat semua mahasiswa tertuju pada mereka. Sampai berakhir penampilan pun mereka tetap diiringi tepuk tangan yang meriah. Mereka membungkukan badan dan memberikan salam terimakasih, Jongup tertuju pada salah satu wanita yang berdiri paling depan.
Bukankah itu wanita yang menabrak ku beberapa jam lalu?' benaknya.
Jongup melemparkan senyum kepada wanita itu.
Mereka duduk dibelakang panggung dan mengobrol bersama, tak lama kemudian Yongguk membawa seorang wanita cantik berambut hitam panjang, mata yang kecil memancarkan keindahan dari kelopak matanya, senyum simpul nya yang begitu manis dilontarkan sang wanita itu.
"Kenalkan, ini sepupu ku yang paling manis," ucap Yongguk meledek sepupu nya.
"Naneun Keiko Ishida imnida, dan aku sepupu Yongguk oppa, bangapta," ucap wanita itu sambil membungkukkan badannya.
"Aku Kim Himchan, salam kenal Keiko."
"Aku Jung Daehyun."
"Aku Yoo Youngjae, ah aku tak perlu sebut nama ku jelas kau sudah tau," ucap Youngjae.
Ya karena mereka satu kampus tidak mungkin mereka tidak saling kenal.
"Aku Choi Junhong, salam kenal nunna."
"Aku Moon Jongup, sepertinya kita pernah bertemu sebelumnya," ucap Jongup.
Keiko gemetar, tak tahu apa yang harus diucapkan saat akhirnya Keiko tahu siapa nama pria yang ditabrak nya di pusat perbelanjaan juga pria yang sama yang ditabrak nya beberapa jam lalu. Keiko tersenyum bahagia.
"Ya, aku menabrak mu di pusat perbelanjaan waktu itu juga beberapa jam lalu sebelum penampilan aku menabrak mu, mianhae oppa," ucap Keiko tersipu malu
"Gwaenchana, jadi kau juga yang menabrak ku beberapa waktu lalu? Aku tidak ingat," ucap Jongup.
"Ne oppa, apa ini milik mu? Maaf aku tidak tahu bahwa ini terbawa oleh ku dan maaf aku tidak langsung mengembalikkan nya karena aku tidak tahu mau diberikan ke siapa, andai aku tahu bahwa kau berteman dengan Yongguk oppa aku akan lebih dulu mengembalikan ini. Mianhe," ucap Keiko dan menyerahkan buku bersampul biru yang bertuliskan "Kirin art school."
"Wooaahh ternyata ada pada mu, aku mencari nya setengah mati, tapi tidak apa-apa lagi pula aku sudah mengganti nya dengan buku baru, terimakasih telah menjaga nya Keiko," ucap Jongup dengan senyum malaikatnya.
Keiko terasa seperti mimpi, hati nya berdetak tak menentu bahkan ingin copot. Melihat senyum Jongup yang begitu meluluhkan hati setiap wanita.
Keiko kembali setelah acara itu selesai, menunggu hari esok ,menunggu hari natal. Hari dimana appa nya akan pulang besok pagi, berharap ia bisa bertemu Moon Jongup lagi.
"Nama yang indah Moon Jongup" ucap Keiko dengan tersenyum bahagia.
~~~
Malam semakin larut dan salju pun turun di malam itu membuat suasana kota Seoul berubah menjadi dingin sekali.
Hari natal tiba, semua berkumpul bersama keluarga nya, Moon Jongup bersama keluarga nya, Keiko Ishida juga bersama keluarga nya. Mereka bersenang-senang bersama keluarga nya, Keiko berdiri di depan pintu balkon kamarnya, salju turun begitu indah, angin berhembus begitu dingin, Keiko menyadari itu tapi dia tetap berada di luar karena dia fikir ini pemandangan sangat indah. Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, seorang wanita masuk ke kamar Keiko dengan berjalan sangat lemah.
"Eonni, merry christmas." Wanita itu memberikan kado dan memeluk Keiko.
"Thank you, merry christmas." Keiko pun memberikan kado juga memeluk adik nya itu.
Keiko menangis dalam pelukan adiknya, adiknya pun menangis dalam pelukan Keiko. Keiko sangat menyayangi adiknya, lebih tepatnya dia adalah kembaran Keiko, mereka terlahir hanya beda beberapa menit, Keiko lahir lebih dulu jadi dia dianggap kakak oleh keluarga nya. Adiknya menderita penyakit yang menyebabkan dia begitu lemah, adiknya begitu iri dengan Keiko, mereka kembar tapi tidak bisa menjalani hidup di luar bersamaan.
Keiko menuruni setiap anak tangga rumah nya secara perlahan karena dia menuntun adiknya perlahan. Keiko memeluk sang ayah yang baru tiba di rumah nya dan langsung memeluk ke dua anak kesayangan nya. Membawakan beberapa kado untuk kedua remaja nya itu.
Keiko begitu bahagia malam ini.
~~~
Moon Jongup memberikan ciuman untuk ibu nya, Choi Junhong juga memberikan pelukan hangat untuk ayah nya yang baru tiba dari Paris.
Moon Jongup begitu bahagia pada malam natal, setiap tahun mereka merayakan natal bersama, meskipun sang ayah selalu sibuk tapi malam natal dia selalu pulang untuk merayakan natal bersama.
Keesokan paginya.
Moon Jongup terbangun dari tidur nya dan melihat bayangan Keiko di pikiran nya.
"Mengapa aku membayangkan wajah Keiko? Apa yang terjadi? Wanita itu memang cantik, senyum simpulnya membuat wajah Keiko semakin cantik, ah lupakan." Jongup tersenyum.
Jongup berjalan sendiri di siang ini, Junhong sibuk dengan peliharaan nya, Jongup berjalan di sebuah taman di pusat kota, banyak orang yang berada di taman itu, rumput hijau dengan interior yang indah di setiap sudut taman itu. Kursi yang terbuat sari kayu terletak di setiap pinggir sungai di taman itu, malam hari pun taman ini begitu indah dengan lampu-lampu yang bersinar.
Moon Jongup duduk di salah satu kursi di taman itu, memakai celana seperempat berwarna hitam dengan kaos berwarna biru, memakai handset di telinga nya mendengarkan alunan lagu yang indah, saat ia mulai memejamkan matanya sambil menghayati lagu yang di dengar nya seorang wanita duduk di sebelahnya.
"Keiko," ucap Jongup.
"Hah Moon Jongup," ucap Keiko yang terkejut saat melihat siapa yang ada di sebelahnya.
"Apa yang sedang kau lakukan disini?" Tanya Jongup sambil melepas handset yang digunakan nya.
"Aa.. aku sering ketempat ini jika mencari inspirasi, dan kau apa yang kau lakukan disini?" Tanya Keiko dengan detak jantung Keiko berdetak begitu cepat, Keiko gugup melihat Jongup duduk di sebelahnya.
"Inspirasi? Untuk apa? Aku hanya sedang tidak ada kegiatan, kampus diliburkan beberapa hari dan Junhong dia sibuk," jelas Jongup.
"Aku senang menulis oppa, menurut ku ini tempat paling bagus untuk mencari inspirasi," jelas Keiko.
"Keiko, apa kau sudah makan siang? Bagaimana jika kita makan siang bersama?" Ajak Jongup.
"Aahh baiklah."
Jongup akhirnya mengajak Keiko makan siang bersama, Keiko begitu bahagia saat Jongup mengajak nya makan siang bersama, pertama kali nya Keiko makan siang bersama Jongup, betapa bahagia hati nya.
Mereka makan siang dan membicarakan banyak hal, Keiko sering membuat Jongup tertawa lepas dan Jongup selalu membuat Keiko terpana dengan senyuman nya yang indah. Selesai makan bersama, Jongup memberikan nomer ponsel nya kepada Keiko.
"Lain kali kita pergi bersana, bersama mu begitu menyenangkan," ucap Jongup.
Keiko seperti melayang terbawa elang, setinggi mungkin saat mendengar ucapan Jongup dan mendapatkan nomer ponsel Jongup.
"Baiklah, aku akan menelpon mu setelah dirumah," ucap Keiko.
"Baiklah, aku pergi dulu. Hati-hati Keiko jangan lupa kabari aku saat kau sampai dirumah."
"Pasti."
Jongup berjalan meninggalkan Keiko,
'Perasaan apa ini? Mengapa aku begitu nyaman berada di sisi nya?' benak Jongup.
Keiko masih terpana dengan apa yang di lakukan nya beberapa jam lalu bersama Jongup.
~~~
Seiring berjalan nya waktu, Keiko dan Jongup sering melakukan perjalanan bersama, ke pantai, makan bersama, bahkan pulang kampus pun Keiko selalu dijemput Jongup. Pada akhirnya Keiko jadi tidak pernah membawa mobil nya agar bisa di jemput Jongup. Junhong begitu heran dengan kakak nya, akhir-akhir ini Junhong selalu ditinggal Jongup sendirian. Ya, sejak bersama Keiko, Junhong seperti tersisihkan. Bang Yongguk begitu bahagia melihat Keiko bahagia saat bersama Jongup, Bang Yongguk menyadari bahwa ada sesuatu yang berbeda diantara mereka berdua.
Keiko beberapa kali ikut Jongup mengikuti latihan nya bersama teman-teman nya, begitu bahagia Keiko saat melihat Jongup tersenyum, menari, dan memperhatikan Keiko.
Namun Jongup sedikit heran saat Jongup ingin kerumah Keiko dan bertemu keluarga nya, Keiko selalu bilang orang tuanya sibuk.
'Apa dia tidak punya saudara?' Benak jongup. Keiko hanya tidak ingin memberitahu Jongup soal keadaan kembaran nya, mungkin dia akan terkejut saat melihat dan mengetahui bahwa dia mempunyai kembaran.
Keiko berjalan bersama Jongup di jalan setapak dekat rumah Keiko, tiba-tiba Jongup berhenti dan menggenggam tangan Keiko.
"Keiko, aku ingin menyampaikan satu hal kepada mu," ucap Jongup.
Keiko terpana dengan kata-kata Jongup, jantung nya berdetak semakin kencang.
"Apa yang ingin kau katakan Moon?"
"Keiko aku .. aku menyukai mu, izinkan aku memiliki hati mu sampai akhir hayat ku." Jongup mengeluarkan sebuah kalung berbentuk hati dengan ukiran nama Keiko dibelakang nya.
Keiko terdiam tidak percaya bahwa Jongup selama ini juga menyimpan rasa padanya, tak tahu apa yang harus Keiko katakan.
"Mmm Moon Jongup apa kau sedang bercanda?"
"Keiko aku sedang tidak bercanda."
"Moon, aku jugaaa menyukai mu sejak awal kita bertemu dan sejak saat itu aku sudah menyukai mu." jelas Keiko.
Moon Jongup merasa sangat bahagia, dipakaikan nya kalung berbentuk hati itu di leher Keiko yang indah. Jongup tidak tahu apa yang sedang dilakukan nya, merasa aneh dengan dirinya, Jongup yang selama ini begitu dingin dengan semua wanita yang tergila-gila kepadanya namun terhadap Keiko dia bisa begitu nyaman dan luluh bersama Keiko. Dan sejak hari itu lah Keiko mulai menganggap Jongup kekasih terakhirnya, dan Jongup pun mulai mencintai Keiko sepenuh hati nya.
~~~
Hari terus berlalu, Keiko tidak pernah bisa memperkenal kan adiknya, karena saat Keiko cerita ke adiknya soal Jongup, adiknya pun tidak mau Jongup tau soal keadaan nya. Keiko mulai ingin memperkenalkan Jongup kepada orang tua nya juga kepada saudara kembarnya, namun adik nya tetap bersikeras untuk tidak menceritakan keadaan nya kepada Jongup.
Saudara kembar Keiko hanya bisa melihat Jongup dari selca nya berdua kakak nya, atau dia melihat Jongup saat mengantar atau menjemput kakak nya, dia hanya tidak ingin banyak orang yang mengasihani nya, cukup keluarga nya juga guru privatnya yang tahu soal keadaan nya.
~~~
"Saengil chukhae hamnida chagi," ucap Keiko sambil membawa kue bertuliskan "Saranghae Moon Jongup" dan membawa kado berukuran besar dengan kertas kado berwarna biru.
Jongup tersenyum bahagia melihat kekasih hati nya memberikan kejutan yang begitu indah untuk nya, teman-teman juga adik nya memberikan kejutan yang sangat indah.
"Gamshahamnida chagi," ucap Jongup sambil memeluk Keiko dan mencium kening Keiko.
"Ayo Make a wish sebelum kau meniup lilin ini," ucap Keiko.
Moon Jongup memejamkan mata dan berkata didalam hatinya.
'Tuhan aku mencintai Keiko juga keluarga dan teman-teman ku, jaga mereka selalu dan jadikan Keiko sebagai cinta terakhir ku, jangan pisahkan kami sebelum maut yang memisahkan kami.' Jongup berdoa dan meniup lilin itu.
Jongup benar-benar merasa bahagia hidup bersama teman-teman nya juga adik kesayangan nya, dan lebih bahagia saat Keiko hadir didalam hidup nya.
Mereka berpesta bersama di sebuah cafe, Keiko mengambil handphone nya dan mulai membuat selca bersama Jongup.
Hari itu adalah hari paling bahagia dalam hidup Jongup.
~~~
8bln berlalu, kebersamaan Keiko bersama Jongup terhenti saat Keiko harus pergi ke Paris. Keiko menangis meratapi kesedihan keluarga nya saat saudara kembarnya harus mendapatkan donor jantung yang sesuai dengan jantung nya. Naomi Ishida, saudara kembar Keiko menderita kanker jantung stadium 3, mereka kembar namun hanya Naomi yang menderita penyakit jantung.
Naomi sekarat, dia dibawa ke Paris bersama keluarga nya, melakukan berbagai cara untuk menyelamatkan Naomi. Keiko menangis di kamarnya tersedu-sedu, bingung serta terpukul saat melihat Naomi dibawa ke Paris. Bang Yongguk terus menyemangati Keiko juga Naomi.
"Oppa, jangan biarkan Jongup tau soal keadaan ini jika dia mencari ku bilang saja aku sedang keluar kota, ku mohon." ucap Keiko sambil terus menangis.
"Apa tidak apa-apa jika membohongi Jongup?" Tanya Yongguk.
"Inilah yang diinginkan Naomi."
~~~
Jongup mencari terus keberadaan Keiko, menanyakan soal Keiko kepada Yongguk, tapi Yongguk bilang dia sedang pergi ke luar kota.
'Tapi mengapa Keiko tidak memberitahu ku?' benak Jongup. Jongup selalu murung setelah Keiko menghilang.
Satu bulan berlalu, minggu depan adalah hari natal tapi Keiko belum juga kembali.
Jongup begitu bahagia saat handphone nya berdering.
"Keiko," ucap Jongup melalui handphone nya
"Hai chagi, aku begitu merindukan mu bagaimana kabarmu? Gwaenchana?" Suara Keiko sedikit bergetar.
"Aku juga begitu merindukan mu, kemana saja kau? Apa kau melupakan ku? Aku tidak baik-baik saja tanpa mu, cepat kembali."
"Moon, mianhae. Aku pergi terlalu mendadak, minggu depan sebelum natal tiba aku akan menemui mu Moon, tunggu aku."
"Baiklah chagi, aku akan selalu menunggu mu." Moon Jongup melompat-lompat bahagia saat mendengar suara Keiko walau hanya sebentar, dan tidak sabar menunggu kedatangan nya.
~~~
Sekuat tenaga Keiko menahan tangisan nya saat menelpon kekasih nya, Keiko hanya bisa meratapi kesedihan nya, Keiko akan berusaha menahan tangisan nya saat menemui kekasihnya. Keiko menatap selca nya bersama Jongup, kekasih yang dirindukan nya, Jeiko tak bisa berhenti menangis saat mengingat bagaimana perjalanan cinta nya bersama Jongup juga bagaimana keadaan Naomi. Keiko dilema, ini keputusan nya untuk menyelamatkan Naomi. Dia harus merelakan semua yang dimilikinya selama ini, Keiko menangis memeluk selca Jongup.
Satu hari sebelum natal pun tiba, Keiko sekuat tenaga melangkah kan kaki nya keluar kamar tidur nya, mata indah nya tidak lagi memancarkan cahaya indah, senyuman nya kini tak lagi indah seperti malaikat, memakai mantel berbulu berwarna hitam juga penutup telinga berwarna merah muda, berjalan membawa kado natal untuk kekasih hati nya. Di ujung jalan terlihat Jongup berdiri di samping mobil nya, berdiri dengan gagah dan tampan.
'Kuatkan aku Tuhan, jangan biarkan air mata ini menetes dihadapan nya.' benak Keiko.
Keiko terus berjalan dan berusaha melemparkan senyuman nya kepada kekasih hatinya.
~~~
Moon Jongup berdiri di ujung jalan menunggu Keiko kekasih yang dirindukan nya, terlihat wajah Keiko yang manis dengan membawa sebuah kado natal untuk nya, dipeluknya Keiko dengan erat sesampainya di hadapan Jongup. Keiko tersenyum menahan tangisan nya saat dipeluk Jongup, Jongup begitu melepaskan kerinduan nya. Mereka berjalan dan berhenti di sebuah taman, taman dimana waktu itu pertama kali Keiko berbincang banyak dengan Jongup, Keiko yang menginginkan untuk mengunjungi tempat ini.
"Moon, merry christmas," ucap Keiko sambil memberikan kado yang di bawanya.
"Keiko bukankah natal baru besok mengapa tidak besok kau berikan ini?" ucap Jongup.
"Aku ingin memberi mu sekarang, lagi pula beberapa menit lagi pukul 00:00 itu tandanya hari sudah berganti." Terlihat jelas Keiko menahan air matanya.
"Tapi Keiko, aku tidak membawa kado natal ku untuk mu, besok baru ku berikan ya, apa besok kau mau merayakan natal bersama ku?"
Keiko tersentak saat mendengar ucapan Jongup karena besok dia harus terbang ke Paris dan meninggalkan Seoul dalam waktu yang cukup lama, namun Keiko tidak mau Jongup tahu soal itu.
"Aaah, tentu Moon. Besok saja kau berikan kado natal ku, buka kado ku saat besok kau bangun tidur ya."
"Kenapa harus besok? Aku sudah tidak sabar melihat kado dari kekasih ku," ucap Jongup.
"Aahh ku mohon, berjanjilah bahwa kau akan membuka nya besok pagi saat kamu terbangun."
"hmmm baiklah."
Waktu semakin berlalu, jam menunjukan pukul 03:00, Jongup mengantar Keiko ke rumah nya, memeluk Keiko dan mencium kening Keiko.
Keiko membalas pelukan Jongup dengan lembut.
"Tidurlah chagi, besok aku akan menjemputmu," ucap Jongup.
"Ne chagi, kau juga harus tidur dengan baik ya."
"Selamat tidur kekasihku," ucap Jongup.
"Selamat tidur pangeranku," ucap Keiko.
Jongup berjalan meninggalkan rumah Keiko, terus menatap kado yang diberikan Keiko, dia sangat ingin membukanya namun dia sudah berjanji pada Keiko. Jongup merebahkan badannya dan mulai tertidur pulas.
~~~
Keiko menangis di depan pintu rumahnya setelah Jongup pergi meninggalkan nya, duduk dan meratapi kesedihannya, begitu sesak dadanya seakan di tusuk oleh pisau tajam. Bang Yongguk datang dan melihat Keiko menangis tersedu-sedu di depan pintu rumah nya dengan udara yang begitu dingin, Yongguk berlari memeluk Keiko dengan erat, Keiko menangis dalam pelukan Yongguk. Tak sanggup menahan air matanya, Yongguk juga menangis melihat Keiko begitu sedih, dan Yongguk harus menerima semua keputusan yang Keiko buat.
"Keiko apa kau benar ingin melakukan ini?" Ucap Yongguk sambil menangis memeluk Keiko.
"Oppa aku .. aku tak sanggup meninggalkan nya tapi aku lebih tak sanggup kehilangan kembaran ku, jangan buat aku menyesali keputusan ku." Suara Keiko yang bergetar.
"Ku mohon, jangan kau lakukan jika kau tak sanggup melakukannya."
Yongguk pasrah akan keputusan Keiko, Yongguk mengambil beberapa barang Keiko yang sudah di siapkan dikamarnya, membawanya kedalam mobil dan menopang Keiko berjalan ke dalam mobilnya.
Sepanjang perjalanan menuju airport, Keiko terdiam dan menangis. Youngjae yang juga ikut bersama Keiko dan Yongguk duduk di kursi belakang melihat Keiko menangis dalam kesedihannya yang mendalam. Setelah sampai di airport.
"Oppa, jangan beritahu Jongup tentang kejadian ini. Biarkan aku yang memberitahunya tapi tidak sekarang. Youngjae, berjanji lah padaku bahwa kau akan selalu menemani Naomi apapun yang terjadi." ucap Keiko kepada kedua pria yang selalu disisinya.
"Keiko, aku begitu menyangi mu juga menyayangi Naomi. Mengapa ini harus terjadi setelah selama ini kalian bisa bertahan hidup bersama." ucap Yongguk.
"Ne, aku akan selalu menjaga Naomi." ucap Youngjae.
"Oppa, ini takdir tuhan. Aku tak bisa membantah takdir tuhan, percayalah bahwa aku juga akan selalu di sisi mu. Youngjae terimakasih." ucap Keiko.
Keiko berjalan meninggalkan Youngjae dan Yongguk. Menangis, hanya itu yang bisa ia lakukan. Keiko terbang ke Paris untuk menemui keluarga nya yang sedang menunggu donor jantung untuk Naomi.
Youngguk dan Youngjae meneteskan air matanya untuk kepergian Keiko.
~~~
Keesokan paginya, Jongup terbangun dan langsung melihat isi kotak yang diberikan Keiko.
Sebuah topi dan segala accesoris terdapat didalam kotak itu, kalung, anting, juga jam. Dan terdapat surat dari Keiko.
Dear : Moon Jongup
Chagi, merry christmas. Mungkin ini akan menjadi kado terakhir ku untuk mu, saat kau menerima surat ini dan membaca surat ini aku sudah pergi meninggalkan Seoul. Chagi, aku akan selalu mencintai mu. Jaga diri mu baik-baik aku akan memberitahu mu apa yang terjadi suatu hari nanti,terimakasih membuat hari-hari ku begitu menyenangkan.
Saranghae ..
Moon Jongup berlari keluar kamarnya, memakai mantelnya dan mengendarai mobilnya melaju dengan cepat menuju rumah Keiko, Jongup menekan bell rumah itu berkali-kali namun tidak ada jawaban, dia terus mencoba menghubungi Keiko namun ponsel nya tidak dapat dihubungi. Jongup terus berusaha mencari Keiko, mencoba menghubungi Yongguk namun Yongguk pun tidak dapat dihubungi, mencari ke kampus namun tidak ada satu orang pun di kampus tersebut, mengunjungi rumah Bang Yongguk namun Yongguk sedang di luar kota. Jongup frustasi, lagi lagi dia kehilangan jejak Keiko, Jongup pasrah dan kembali kerumah. Choi Junhong dan ibu nya kebingungan melihat Jongup yang terlihat begitu sedih, Jongup terduduk lemas dan menangis. Jongup menceritakan apa yang terjadi terhadap Keiko kepada Junhong juga ibunya.
Jongup terus menunggu kehadiran Keiko, menunggu kabar Keiko, semua usaha sudah dilakukan nya namun nihil, Keiko benar-benar menghilang.
~~~
Keiko Pov
Sudah hampir satu tahun aku pergi meninggalkan kekasih hati ku, Moon Jongup. Hanya dia satu-satu nya pria yang membuat ku begitu merasakan hidup, namun aku harus rela melepasnya demi kehidupan kembaran ku, Naomi Ishida. Aku terus menjalani hidup ku selama ini, mengambil selca saat aku berjalan di tengah taman di Paris, taman yang selalu mengingatkan ku pada Moon Jongup,, aku kumpulkan semua selca ku saat bersama nya dan saat aku di Paris, beberapa bulan lagi natal tiba, tepat satu tahun aku meninggalkan Jongup. Kabarnya selalu murung itu yang ku tahu dari sepupu ku Bang Yongguk. Sekian lama aku menunggu donor jantung untuk Naomi, namun nihil kebanyakan jantung itu tidak cocok untuk Naomi. Aku pasrah akan keadaan ini, aku meminta izin kepada orang tuaku untuk memberikan jantung ku kepada Naomi, mereka tidak setuju dengan keputusan ku, aku tetap bersikeras untuk menyelamatkan hidup kembaran ku.
"Eomma, aku sudah cukup hidup bahagia bersama orang-orang yang ku cinta, izinkan aku memberikan kesempatan hidup bahagia untuk Naomi, aku mohon," ucap ku sambil menangis memeluk ibuku yang begitu sedih harus merelakan salah satu dari anak nya.
Hanya jantung ku yang bisa menyelamatkan hidup Naomi, hanya aku yang bisa memberikan kesempatan hidup bahagia untuk adikku. Aku begitu pasrah saat dokter bilang jantung ku cocok namun ada kemungkinan jika tubuh Naomi tidak bisa menerima jantung ku dengan mudah maka ibu akan kehilangan kami berdua. Transpalasi jantung di mulai minggu depan, akhirnya orang tuaku menyetujui keingingan ku, dengan berat hati mereka harus merelakan ku, ayah hanya bisa terdiam melihat kedua anaknya terlibat di posisi yang sulit, aku melihat ayah mulai menangis saat melihat tubuh Naomi terbaring tak berdaya, dan melihat ku terbaring di samping ranjang Naomi dengan infusan yang menempel di tubuhku.
Aku menyiapkan kado natal ku untuk Jongup, aku akan memberikan ini 2 tahun setelah kepergian ku, sebuah kotak berwarna biru berisi kan selca ku juga selca bersama Jongup dan sebuah surat terakhir ku untuk nya.
Bang Yongguk terbang ke Paris untuk melihat ku terakhir kali nya, aku juga menulis surat untuk Bang Yongguk, Youngjae, juga Naomi.
Begitu berat aku menulis semua kata-kata perpisahan terakhir ku, aku tidak menyesali keputusan ku.
Hari dimana tranpalasi jantung di mulai, aku begitu pasrah, begitu takut, juga begitu rela melepaskan kehidupan ku untuk adikku.
Ibu memelukku dengan erat, aku melihat tangisan nya, tangisan ayah juga tangisan Yongguk saat aku dibawa ke ruang operasi. Aku menggenggam tangan mungil Naomi sebelum transpalasi di lakukan, air mata ku menetes saat aku mulai di suntikan obat bius, aku tersenyum dan berkata
"Naomi jaga jantung ku dengan baik, aku menyangi mu, temui Jongup saat tiba waktu nya."
Pandangan ku mulai gelap dan mataku mulai menutup erat, dan aku merasakan detak jantungku tak berdetak lagi ditubuhku.
-To Be Continue-
Hai gaes, tengkyu for reading, aku akan post chapter tiga nya segera, mianhae kalo terlalu panjang. Tinggalkan komen ya terimakasih :)
@youzza_nisarr
Kece banget cerita nya menyentuh juga itu karangan siapa emang?
BalasHapusGomawo oppa :) karangan aku loh, kepanjangan yah? Novel pendek itu bukan ff ..
BalasHapus