Cast : Moon Jongup, all member b.a.p, other cast
Genre : romance, sad
Author : youzza (@youzza_nisarr)
Mini series
Chapter 1
>>Tak pernah sedikit pun aku mengerti mengapa cinta ini tak pernah padam untuk nya.
Entah mengapa langit Seoul malam ini tak seindah malam sebelumnya Moon Jongup terus menatap layar ponselnya, terpaku terdiam hanya itu yang dilakukannya sepanjang hari ini.
"Hyung berhentilah menatap ponselmu yang tidak akan pergi kemanapun meski kau mengalihkan pandanganmu." Junhong berjalan mendekati saudara laki-lakinya yang duduk di balkon kamarnya.
Jongup terus menatap layar ponselnya tanpa mengalihkan pandangan ke adik semata wayangnya itu. Lalu dia bangkit dari tempat duduknya, Junhong hanya menatap kakak nya dengan tatapan heran juga sedih.
"Junhong pergilah tidur, aku pergi keluar mungkin agak lama, tidurlah duluan."
Jongup berlalu meninggalkan adiknya di apartemen tempat mereka tinggal. Junhong hanya diam terpaku melihat kaka nya pergi meninggalkan nya.
~~~
Naomi Ishida, yeoja blasteran Korea-Jepang itu sedang memandang langit Seoul tanpa bintang indah yang bertaburan.
'Ada apa dengan langit Seoul malam ini, bukankah ini musim semi?' benak Naomi.
Naomi keluar dari apartemennya, dengan sweater rajutan berwarna biru kesayangannya.
'Kenapa musim semi sedingin ini, oh Tuhan ada apa dengan Seoul malam ini,' benaknya mulai bicara lagi.
Naomi berjalan menyusuri jalan Seoul yang begitu indah dengan lampu yang cerah bersinar di setiap sudut jalan menggantikan bintang yang hilang malam ini. Angin berhembus begitu mengerikan hingga menusuk ke dalam tulang rusuknya, Naomi memanjangkan lengan sweaternya hingga menutupi jari tangannya yang begitu indah dan mungil, Naomi terhenti seketika saat melihat sesosok pria di ujung jalan yang ia lewati saat itu.
~~~
Berjalan tanpa arah, itulah yang sedang dilakukan Moon Jongup. Pikiran yang kosong, tatapan mata yang sedih, tubuhnya terus mengikuti langkah kaki yang terus berjalan tanpa henti. Jongup berjalan menunduk dengan handset di telinga nya (np:rain sound).
Entah apa yang sedang dipikirkannya, pria berusia 19th dengan kaos hitam ketat yang dipakainya hingga melihatkan sisi otot dikedua lengannya berjalan tanpa melihat apapun disekitarnya.
Yaa, Naomi Ishida, wanita itu hanya berjarak beberapa meter dari hadapan Moon Jongup, tetapi dia terus berjalan tanpa menoleh kemanapun sehingga dia tidak tahu bahwa Naomi ada dihadapannya.
~~~
Naomi Ishida masih terpaku melihat Jongup berjalan mengahampirinya dengan tatapan kosong dan sedih.
'Ada apa dengan dia, apa dia gila memakai kaos di tengah angin dingin seperti ini,'
"Jong.." Sebelum nama itu keluar dari bibir Naomi, dengan cepat dia membalikan tubuhnya, Naomi terdiam saat Jongup melewatinya.
'Apa dia melihatku? apa Moon Jongup melihatku tadi? oh Tuhan terkutuk lah aku jika dia melihatku.'
Naomi membalikan tubuh nya dan berjalan berlawanan arah dengan Jongup.'Ada apa dengan dia, apa dia gila memakai kaos di tengah angin dingin seperti ini,'
"Jong.." Sebelum nama itu keluar dari bibir Naomi, dengan cepat dia membalikan tubuhnya, Naomi terdiam saat Jongup melewatinya.
'Apa dia melihatku? apa Moon Jongup melihatku tadi? oh Tuhan terkutuk lah aku jika dia melihatku.'
Naomi kembali ke apartemennya dan terduduk di sisi ranjangnya. Naomi duduk dengan jantung yang berdetak sangat cepat, segera ia minum beberapa butir kapsul dan langsung merebahkan badan rampingnya ke ranjang lembutnya.
Naomi menatap foto yangg berada di meja kecil disamping ranjangnya dengan tatapan sedih penuh rasa bersalah. Air mata nya jatuh dengan seketika.
~~~
Di bangku taman, Jongup masih duduk termenung dengan pikiran kosong. Dia menatap layar ponselnya, terlihat jelas selca Jongup bersama seorang wanita dengan rambut hitam panjang terurai, mata kecil yang begitu indah memancarkan keindahan dengan senyum simpulnya yang seperti malaikat. Jongup menatap wanita itu penuh dengan kesedihan.
Jongup tersentak saat ponselnya berdering, dilihat layar ponselnya tertulis "JUNHONG" di layarnya.
"Yeobosyo, ada apa?"
"Hyung, bisakah kau pulang sekarang?" suara Junhong bergetar.
"Waeyo Junhong?"
"Aa.. Aku melihat seseorang dikamar mu, aku begitu takut cepatlah pulang."
"Apa ada maling di apartemen kita?"
"Cepatlah datang, aku takut." Suara Junhong semakin bergetar.
"Baiklah tunggu dikamarmu dan jangan keluar hingga aku kembali."
Jongup menutup ponselnya dan berjalan cepat, lebih tepatnya berlari kecil agar cepat sampai apartemennya.
Junhong dan Jongup hanya tinggal berdua diapartemennya setelah kedua orang tua nya pergi ke paris untuk melancarkan bisnis mereka. Junhong memang penakut dibanding Jongup yang pemberani.
~~~
Junhong duduk dikamar nya tanpa berani beranjak dari tempat duduknya sekarang. Setelah apa yang dilihatnya dikamar Jongup.
"Apa tadi benar-benar hantu? Apa benar ada hantu dikamar nya? Hantu yang kulihat tadi memang tidak menakutkan seperti hantu di film horor tapi itu tetap hantu dan tetap tidak berwujud, oh Tuhan. Hyung, cepatlah datang."
Junhong membayangkan sosok yang dilihat dikamar kakanya, itu memang tidak menakutkan, sesosok wanita dengan gaun putih dengan bercak coklat seperti tanah, rambut hitam yang terurai berantakan, muka pucat, tapi tidak ada darah di wajah itu. Melayang disudut kamar Jongup dengan menatap selca foto Jongup yang tergantung di dinding kamar, dalam sekejap sosok itu menghilang.
~~~
"Junhong !! Dimana kau?!" teriak Jongup.
"Aku dikamar!" jawab Junhong.
"Junhong, apa yang kau lihat dikamarku?"
"Hyung, aku melihat sesosok wanita, aku tau itu hantu, sosok itu menghilang seketika saat aku teriak." Jelas Junhong dengan suara bergetar.
"Junhong jangan bermimpi, apa kau percaya soal hantu?"
"Hyung, percayalah aku benar-benar melihatnya."
"Junhong hentikan, ayo kita kekamar ku dan lihat apa ada hantu disana?"
Junhong mengikuti dibelakang Jongup sambil berusaha sembunyi dibalik punggung Jongup, jelas tetap terlihat karena tinggi Junhong 190cm, dan tinggi Jongup hanya 179 cm.
"Lihat, tidak ada apapun dikamar, apa kau mempermainkan ku?"
"Jelas tidak ada karena hantu itu sudah menghilang sesaat aku berteriak keras."
"oh Tuhan, akan ku kutuk kau Junhong jika mempermainkan aku seperri ini."
"Kau boleh tidak percaya padaku tapi suatu saat nanti kau akan melihat hantu itu sendiri."
Mereka berjalan menuju dapur, Jongup membuat susu hangat dan Junhong duduk dikursi tinggi di dapur.
"Minumlah! setelah itu tidur dengan nyenyak dan jangan buat masalah," ucap Jongup sambil memberikan segelas susu putih hangat untuk adik tersayangnya.
Junhong menatap heran kakak nya yang tetap melihatkan raut wajah yang sedih.
"Hyung mengapa raut wajah mu selalu murung sekarang? Latihan dance pun selalu tak bersemangat, ada apa? Apa karena kejadian itu kau menjadi seperti ini?" tanya Junhong.
"Jun, jangan bicara soal kejadian yang sudah berlalu 2 tahun yang lalu, aku tidak ingin membahasnya lagi, cepat tidur besok kita akan latihan pagi-pagi sekali."
"Baiklah," ucap Junhong.
Junhong berlalu meninggalkan Jongup yang masih terdiam di dapur. Junhong kekamarnya dan berbaring, tidak ingin ingat hantu lagi dia menyalakan ipad nya.
(np:warrior-BAP)
~~~
Sinar matahari menembus jendela kamar Jongup, membangunkan nya dari tidurnya. Hal pertama yang ia lakukan saat membuka mata, melihat layar ponselnya. Tetap bukan apa yang ia harapkan, Jongup bangkit dari ranjangnya dengan pakaian yg masih ia kenakan semalam, rambut pirang yang berantakan tapi tidak mengurangi ketampanan nya. Mata kecil nya berusaha untuk terbuka lebih lebar untuk menyadarkan dirinya yang setengah sadar.
Jongup membuka tirai jendelanya, musim semi yang indah, daun bergerak berirama bersama kicauan burung yang begitu indah, tapi hatinya tetap suram.
Jongup keluar kamar nya berjalan kearah kamar adiknya, belum sempat membuka pintu kamar adiknya Jongup merasakan sosok bayangan lewat di belakangnya. Dengan cepat dia menoleh tapi nihil tidak ada apapun dibelakangnya.
"Yang tadi itu apa? Apa aku masih belum sadar dari tidur ku." Jongup berbalik dan sudah ada Junhong dihadapannya .
Junhong berdiri didepan Jongup dengan pakaian tidur nya dan rambut pirang yang berantakan hingga menutupi sebelah matanya terlihat heran melihat kakak nya yang tampak kebingungan seperti habis melihat hantu.
"Ada apa Hyung? Kau terlihat kebingungan."
"Ah tidak apa-apa Hyung ingin membangunkan mu tapi kau sudah berdiri dihadapan ku, cepat mandi kita akan terlambat latihan."
"Baiklah Hyung."
~~~
Naomi terbangun dari tidur nya dengan tangan masih memeluk bingkai foto, dilihatnya apa yg sedang dipegangnya, mata nya berubah menjadi tatapan sedih terhadap foto itu.
Naomi bangkit dari ranjang lembutnya, membuka tirai jendela kamarnya musim semi yang indah, daun bergerak berirama bersama kicauan burung yang begitu indah.
*Sama seperti apa yg dilakukan Jongup.
Hanya butuh waktu 30 menit Naomi sudah merapihkan dirinya untuk pergi kekampus, kemeja biru dengan syall di lehernya juga rok hitam terurai di kaki nya yang mulus dan putih. Naomi mengikatkan tali sepatunya yang berwarna pink hitam itu, mengambil tas hitam miliknya. Lalu ia berjalan keluar apartemen nya, duduk di halte bus menunggu jemputan nya datang sambil memakan beberapa potong sandwich.
Lagi dan lagi, Naomi tersentak saat melihat namja yang keluar dari apartemen seberang halte tempat dia menunggu jemputannya, sebelumnya dia tak pernah melihatnya disekitar sini.
~~~
Hanya butuh waktu 30 menit kedua pria tampan bersaudara itu merapihkan dirinya.
Junhong yang memakai kaos putih dan celana pendek hitam hingga melihatkan kaki nya yang panjang dan menggunakan topi menutupi rambut pirangnya terlihat sangat tampan. Tak kalah tampan dengan Jongup yang mengenakan kaos hitam dengan kemeja putih di luar nya dan kancing yang sengaja dibuka agar melihatkan kalung dan kaos hitam nya, juga mengenakan celana jeans hitam dengan sepatu tinggi hitam hingga menutupi seperempat bagian celananya, begitu tampan.
Mereka berjalan keluar apartemen nya, Jongup menunggu Junhong yang sedang mengambil mobil, Jongup tidak terlalu suka mengendarai mobil jika tidak dalam keadaan mendesak. Jongup berdiri di depan gedung apartemennya, menatap jam miliknya, menatap ponsel nya, dan pandangannya terhenti saat melihat sosok yeoja di seberang nya, meski mata Jongup kecil hampir tak terlihat tapi pandangannya tajam dia tau apa yg dia lihat, dia tau siapa yang dia lihat.
"Keiko Ishida."
~~~
Naomi tersentak saat namja itu menatapnya. 'Moon Jongup kenapa dia ada disini dan berhasil menatap ku dengan pandangan itu? oh Tuhan aku benar-benar terkutuk sekarang,' benaknya.
Tiba-tiba bus itu sudah berada dihadapannya sebelum Namja itu benar-benar memperhatikan dirinya, dengan cepat Naomi masuk kedalam bus itu dan bus melaju dengan cepat meninggalkan halte.
'Oh Tuhan apa dia melihatku, apa dia tau siapa aku? Oh Tuhan aku terkutuk kah sekarang? Apa yang harus ku lakukan sekarang,' benaknya.
Naomi terdiam masih tidak sadar bahwa dia sudah sampai di kampusnya.
Naomi masuk ke ruang kelasnya dengan tatapan kosong, lamunan nya berhenti saat seseorang menghampirinya.
"Naomi, waeyo?" Seorang pria dengan badan yang kokoh dan tegak menghampiri Naomi.
"Oh gwaenchana oppa, apa aku terlihat aneh?" ucap Naomi dengan senyum nya.
Bang Yongguk, senior Naomi juga sepupu nya itu terlihat begitu khawatir.
"Oppa ingin memberi kan mu ini," ucap Yongguk.
Sambil memberikan sebuah kotak kecil berwarna biru.
"Apa ini oppa?"
"Bukalah setelah kau selesai pelajaran."
Yongguk pergi meninggalkan kelas Naomi dan Naomi masih mengacuhkan apa yg diberikan Yongguk. Naomi melanjutkan lamunan nya.
~~~
"Hyung naiklah, atau kita akan terlambat."
Jongup masih terpaku di tempat ia berdiri sekarang.
'Aku tak mungkin salah lihat aku tau betul bagaimana bentuk wajah Keiko," benaknya.
Lamunan nya terhenti saat Junhong membuka pintu mobilnya hingga menabrak kaki kecil nya "Junhong ada apa?" bentak Jongup.
"Naiklah Hyung atau kita akan terlambat."
Mereka melaju dengan kecepatan maksimal, saling berdiam diri tak ada percakapan apapun diantara kedua bersaudara ini.
'Keiko apa itu dirimu?' benak Jongup.
~~~
Bang Yongguk melihat apa yg terjadi pada raut wajah Naomi, aneh sekaligus ketakutan.
Bang Yongguk senior sepupu dari Naomi Ishida selalu mempunyai tujuan melindungi Naomi apapun yang terjadi bahkan ia rela tersakiti asal Naomi tidak tersakiti.
"Apa Naomi teringat masa lalu nya yangg pahit? Malam ini aku akan membuat Naomi tersenyum," benak Yongguk.
Naomi beranjak dari tempat duduknya, pelajaran selesai dia keluar dan duduk ditaman kampusnya. Lalu membuka kotak yg diberikan Yongguk.
"Naomi, jam 8malam keluarlah dari apartemen mu dan kau akan melihat bintang yang begitu indah seperti diamond di kalung ini." Sebuah kalung dengan diamond yang indah dan kertas kecil yang berisikan pesan dari Yongguk.
'Oppa selalu tahu bagaimana membuatku tersenyum.' Senyum simpul terbentuk di sudut bibirnya seperti malaikat.
~~~
"Jongup !! Junhong !! Apa kau ingin keluar dari sini? Jika terus telat seperti ini hyung akan marah." Kim Himchan memarahi mereka setelah mereka sampai dipintu studio latihan mereka.
"Sudahlah, Yongguk hyung pun belum datang. Dia bilang akan terlambat karena ada suatu hal yang penting, selagi dia belom sampai mereka ama
n." Jung Daehyun mencoba menenangkan Himchan.
Jongup dan Junhong hanya diam tak berkata. Mereka tergabung dalam grup yang belum bisa dibilang boyband meski sudah terbentuk hampir 3 tahun lamanya, mereka belum bisa debut dikarenakan semua member masih melanjutkan sekolah nya.
Bang Yongguk dikenal sebagai leader mereka, Kim Himchan, Jung Daehyun, Yoo Youngjae, Moon Jongup dan juga Choi Junhong. Mereka selalu latihan di studio latihan mereka di dalam gedung agensi nya, pagi ini mereka latihan untuk acara malam natal nanti dan kebetulan Jongup dan Junhong sedang libur kuliah. Karena Youngjae dan Yongguk belajar dikampus yang sama mereka selalu datang bersama. Tak ada Yongguk, Youngjae pun tak ada.
Beberapa menit kemudian, Youngjae datang dan Yongguk berjalan dibelakangnya. Mereka langsung memulai latihan beberapa jam kedepa, dan kadang menghabiskan waktu luang bersama, seperti makan atau minum di cafe.
Himchan dan Daehyun juga kakak beradik.
~~~
Pukul 19:00 Naomi terbangun dari tidurnya karena alarm yang berdering mengingatkan bahwa ada janji malam ini bersama Yongguk. 30 menit sebelum jam 8 malam, Naomi duduk di sofa sambil menatap sedih bingkai foto yang terletak di meja kecil nya itu.
'Eonni apa sekarang aku dikutuk oleh mu?' benaknya.
Tepat pukul 20:00, Naomi keluar dari apartemen nya.
"Dimana dia, apa Oppa yongguk mengerjai ku." 5 menit kemudian, lampu di pinggir jalan apartemen nya semua padam dan berganti menjadi lampu kecil berwarna warni di setiap sudut jalan itu. Begitu indah dengan alunan lagu yang entah berasal dari mana. Jantung Naomi seperti berhenti seketika, senyum simpul terurai di sudut bibir wanita cantik berusia 19 tahun itu. 10 menit kemudian, Yongguk keluar dari ujung jalan itu berjalan dengan gagah nya, sweater bulu panjang menutupi tubuhnya, dengan sepatu tinggi menutupi seperempat kaki nya, berjalan dengan membawa sebuah kotak kecil menghampiri Naomi.
"Naomi apa kau suka?" ucap Yongguk dengan lembut.
"Oppa, memang hanya dirimu yang bisa membuatku selalu tersenyum dalam keadaan seperti ini," ucap Naomi.
"Naomi ini untukmu." Sambil memberikan kotak kecil dengan pita mungil di atasnya.
"Bukalah setelah aku pulang," ucap Yongguk sambil memberikan hadiah itu.
"Oppa." Naomi menghamburkan badan nya ke pelukan Yongguk, menangis tersedu-sedu meluapkan semua emosi nya. Yongguk menerima pelukan Naomi dengan lembut, menepuk punggung Naomi dengan sentuhan yang penuh kasih sayang.
"Naomi jangan pernah berfikir bahwa kau hidup sendirian di dunia ini, aku akan selalu membuat mu tersenyum dan selalu menjaga mu."
~~~
"Apa Keiko benar ada di Seoul? Dia pergi 2 tahun yang lalu kabarnya dia ke Paris. Apa aku masih mencintai nya? Apa benar aku masih mengharapkan nya? Cinta ku pada Keiko tak kan pernah padam sampai kapanpun." Moon Jongup duduk di balkon kamarnya memandang langit Seoul yang indah meski tanpa bintang, hatinya tetap suram setelah kepergian Keiko. Sampai saat ini Keiko tidak ada beritanya, orang tua Keiko pun sudah pergi ke Paris, jadi tidak ada yang bisa ia tanyakan. Hanya satu keluarga keiko yang tersisa hanya di Seoul, sepupu laki-laki Keiko tetapi mau di desak seperti apapun sepupu Keiko tidak pernah mau bicara bagaimana keadaan Keiko sekarang.
"Aku merindukanmu Keiko, 2 tahun aku menjaga cinta ini untuk mu, kembali lah ke Seoul untuk ku, aku mohon." Jongup terlihat semakin sedih saat membuka ponsel nya.
Terlihat selca wanita itu lagi, ya dia adalah Keiko dengan rambut panjang terurai, dan senyum simpul yang indah di sudut bibir nya.
~~~
"JONGUP HYUNG!!" Junhong berteriak saat masuk ke dalam kamar Jongup. Tidak seperti berteriak karna tidak ada suaranya, lebih tepat nya Junhong terpaku dan ingin berteriak saat melihat sosok hantu yang kemarin ia lihat kini berada dikamar Jongup lagi dan sekarang dia melayang dibelakang Jongup yang sedang duduk di balkon. Junhong merinding, kakinya bergetar seakan ingin memanggil Jonguo namun tertahan seketika seperti dijerat oleh tali yang kuat.
Junhong tetap berusaha, keringat dingin yang keluar dari tubuh nya terus mengalir, sampai ia tersentak.
"Junhong! Ada apa? apa yang kau lakukan?" tanya Jongup heran.
"Hyung!" Suara Junhong bergetar.
"Ya, ada apa? Mengapa kau berkeringat dingin dan bergetar?"
"Aaa.. Aku melihat hantu itu tadi melayang dibelakang mu."
"Apa?"
"Aku tidak bohong hyung."
"Sudahlah Junhong mungkin kau terlalu lelah, tidurlah akan ku buatkan susu untukmu."
Junhong masih terpaku dan akhirnya mengikuti Jongup ke dapur.
'Ada apa dengan ku, aku benar-benar melihat hantu itu dibelakangnya tapi kenapa aku tak bisa melakukan apapun,' benak Junhong.
Junhong terus memperdebatkan soal hantu dengan Jongip, tetapi Jongup tetap tak percaya, sampai akhirnya Junhong mengalah. Junhong kembali ke kamar nya merebahkan tubuh tinggi nya ke ranjang nya dan tertidur.
~~~
Jongup terus memperhatikan wajah Keiko dalam ponselnya, air mata menetes dari mata indah Jongup tanpa ia sadari ia tertidur di sofa. Sosok makhluk yang di lihat Junhong kini semakin jelas terlihat, berdiri melayang di samping sofa tempat Jongup tertidur. Wajah pusat pasi itu melihat Jongup dengan tatapan sedih seperti ingin membicarakan sesuatu tapi tak bisa karena dia adalah makhluk astral. Bayangan itu semakin jelas dan semakin terlihat, wajahnya tidak lagi menyeramkan seperti hantu, terlihat wajahnya yang manis dan cantik penuh dengan kelembutan disetiap sorot matanya.
Jongup terbangun merasakan ada sesuatu menyentuhnya, namun nihil tak ada apapun di sekeliling nya. Jongup bangkit dan berjalan ke kamarnya melanjutkan tidur nya.
~~~
Naomi terbangun dari tidurnya, kotak pemberian dari Yongguk semalam belum dibuka nya.
Naomi merapihkan dirinya, hari ini dia tidak pergi ke kampus karena ingin ke suatu tempat. Naomi membuka kotak pemberian Yongguk, sebuah jam tangan berwarna biru dengan kertas kecil bertuliskan.
"Jangan pernah lupa akan hal yang pernah kamu lakukan sebelum ini ingatlah setiap detik yang pernah kau jalani, jam ini di setting untuk selalu mengingatkan mu meminum kapsul yang selama ini kamu minum, dipakai selalu ya Naomi, saranghae."
Naomi tersenyum juga menangis dalam waktu bersamaan, terharu juga sedih mengingat bagaimana kejadian 2 tahun yang lalu, yang melibatkan kakak nya juga kekasih kakak nya.
Naomi berhenti didepan gedung bertuliskan HOSPITAL dia masuk dengan gugup, bertemu pria berpakaian serba putih dan membawa berkas-berkaa bertuliskan namanya.
~~~
Moon jongup bergegas melihat keluar jendela kamarnya berharap apa yang dilihatnya kemarin di halte bus di seberang apartemen nya bisa ia lihat hari ini, 15 menit berlalu, 30 menit berlalu, 1 jam telah berlalu. Jongup tidak sedikit pun mengalihkan pandangan nya ke halte bus itu namun nihil, tak ada yang ia lihat, kecuali beberapa bus yang berhenti di halte itu. Ia tidak melihat sosok yang ia sebut sebagai Keiko.
"Apa aku bermimpi? Apa kemarin aku berkhayal bertemu Keiko? Sepertinya Keiko memang belum datang ke Seoul."
Jongup dan Junhong sudah berada di tempat latihan, juga bersama 4 teman nya. Di sela istirahat latihan Jongup menghampiri Yongguk yang sedang minum air mineral nya.
"Hyung, apa Keiko sudah kembali ke Seoul?" tanya Jongup.
"Moon Jongup, apa kau tidak bosan bertanya seperti itu padaku selama 2 tahun belakangan ini?" ucap Yongguk.
"Hyung ku mohon, aku begitu mencintainya mengharapkan ia kembali, beritahu aku dimana dia sekarang, bagaimana keadaannya sekarang?" desak Jongup.
"Jongup!! Berhentilah bertanya bagaimana dia, dia sudah bahagia disana, lupakan dia Jongup. Jangan terus menyakiti dirimu sendiri." Jelas Yongguk.
Yaa, Yongguk adalah sepupu Keiko satu-satu nya seseorang yang diharapkan Jongup untuk mengetahui bagaimana malaikat yang dia cintai berada. Jongup pasrah, tak tahu harus bagaimana dan harus kemana untuk mencari Keiko.
Jongup termenung dan mulai melihatkan kesedihannya.
~~~
Yongguk tak bisa melihat teman yang sudah dianggap adik olehnya bersedih dihadapannya, 'Maafkan aku Jongup, aku tak diizinkan memberitahu mu soal Keiko, ini adalah amanat dari Keiko, suatu saat nanti kau akan tahu sendiri.' benak Yongguk.
Junhong menatap sedih kakaknya.
Hari terus berlalu, jam terus berdetak, Jongup terus meratapi kesedihan nya kehilangan kekasih tercinta nya.
Naomi terus menjalani hidupnya dengan beban dipundaknya.
Yongguk terus menutupi keberadaan Keiko, Junhong terus meratapi kesedihan kakaknya.
~~~
Musim semi berakhir berganti menjadi musim dingin, natal hanya tinggal menunggu hari. Naomi berencana pergi ke Paris menuyusul orang tuanya pada malam natal.
Dia tidak mau merayakan natal seorang diri di Seoul, meski ada Bang Yongguk tapi dia tetap ingin menghabiskan waktunya bersama kedua orang tua nya.
"Appa, aku akan terbang ke Paris sebelum malam natal, pastikan kalian tak ada acara pada malam natal agar bisa merayakan bersama ku, arraseo?"
Naomi menghubungi orang tuanya, Naomi benar-benar merindukan mereka.
Grup Bang Yongguk tampil di acara kampusnya, mereka tampil sehari sebelum natal tiba. Mereka latihan dengan serius, bahkan Jongup sampai lupa memikirkan Keiko, itu membuat Junhong begitu bahagia melihat Jongup semakin hari semakin sadar bahwa Keiko takkan pernah kembali.
Hari dimana mereka tampil pun tiba, Naomi berdiri diantara tengah-tengah penghuni kampusnya menunggu sepupu tercinta nya untuk tampil dan memeriahkan acara malam natal tahun ini.
Pohon natal yang indah terlihat di setiap sudut kampus nya dengan lampu kecil berwarna warni menghiasai pohon natal itu. Alunan irama musik natal terdengar di setiap penjuru kota Seoul.
Naomi berdiri dengan tatapan sedih, harus pergi meninggalkan Seoul besok pagi. Tubuh mungil dengan sweater putih juga topi bulu berwarna putih itu memandang langit Seoul yang indah malam ini bulan bersinar terang bintang memancarkan cahaya indahnya, air mata Naomi menetes seketika.
"Naomi apa kau sakit?" Youngjae datang dengan coklat panas yang tergenggam tangan indahnya.
"Aku tidak apa-apa, kenapa kau disini bukankah sebentar lagi akan perform?" ucap Naomi sambil menghapus air matanya dari mata nya.
"Naomi, minumlah agar bisa menghangatkan badan mu," ucap Youngjae sambil memberikan segelas coklat panas itu.
"Terimakasih Youngjae." Senyum simpul terlihat disudut bibir indah Naomi.
Yoo Youngjae, pria yang selalu berusaha mengambil hati seorang Naomi Ishida entah mengapa Naomi tidak bisa menerima Youngjae dengan mudah tapi Youngjae akan terus berusaha mencintai Naomi sepenuh hatinya.
~~~
5menit sebelum tampil, Jongup berdiri didepan cermin memandang wajah tampannya dengan sedih.
'Aku tampil di kampus mu Keiko, aku akan berusaha sebaik mungkin untuk tampil bagus meski kau tak melihatku,' benak Jongup.
Junhong melihat kakkanya dengan tampang sedih, lagi dan lagi ternyata Jongup tetap menginginkan keiko kembali.
Bang yongguk serta kawan-kawan nya bersiap untuk tampil di kampus itu.
Bang yongguk sebagai leader terlihat sangat gagah dengan baju hitam pekat tertempel di tubuhnya yang perfect memimpin grup itu dengan sangat cool. Tepuk tangan mengiringi mereka memasuki panggung yang begitu indah dengan konsep natal yang sempurna.
Hanya butuh 30 menit mereka tampil dengan sempurna irama music dan dance bersatu berirama. Vocal Daehyun juga Youngjae mengalun indah juga penuh dengan power yang mereka tunjukan. Pertunjukan yang begitu sempurna di malam natal tahun ini, tepuk tangan yang meriah mengiringi mereka menyelesaikan tampilan nya. Mereka merunduk memberikan salam terimakasih untuk semua yang melihat penampilan mereka, senyum mereka terulas kepada setiap anak-anak kampus. Jongup tersentak saat melihat sosok yang dilihatnya diantara anak-anak kampus itu.
Jongup tak bisa menahan dirinya untuk cepat-cepat berlari turun menghampiri wanita yang dilihatnya.
~~~
Naomi tersentak saat melihat Jongup berada dipanggung yang sama bersama Yongguk juga Youngjae, ia tak pernah tahu bahwa selama ini sepupu nya itu ternyata satu grup dengan Jongup. Karena Naomi pun tak pernah diceritakan apapun soal personil didalam grup Yongguk. Naomi melihat penampilan mereka, tapi fokus terhadap setiap gerakan yang dibuat oleh Jongup. wajah tampan nya, tubuh nya yang berotot, Naomi merasa aneh dengan dirinya. Naomi tak pernah melihat Jongup dance seperti ini.
Naomi hanya melihat Jongup dari foto atau melihat nya beberapa kali dibelakang Jongup tanpa sepengetahuan Jongup. Dada Naomi terasa bergetar, tubuhnya semakin dingin, jantung nya berdetak sangat cepat saat melihat Jongup menatapnya saat penampilan berakhir.
Naomi gugup sekaligus bingung harus bagaimana menghadapi Jongup, jika dia turun dan menghampiri Naomi. Naomi berlari melewati kerumunan teman-teman kampusnya.
Detak jantung Naomi terus berdetak tak menentu seakan dunia menenggelamkannya saat itu juga.
Naomi berlari menghindari Jongup, terus berlari sampai dia sembunyi dibalik dinding berharap Jongup tidak melihatnya. Detak jantung Naomi terus berdetak dengan cepat, dadanya terasa sesak seperti ada sesuatu yang mencekik leher mungilnya, pandangan Naomi gelap seakan dia akan benar-benar terjatuh dan tenggelam.
Brukk !! Dan Naomi pingsan seketika.
~~~
Jongup berlari turun panggung berusaha mencari sosok yang dilihatnya tadi,
'Keiko dimana kau? Aku melihat mu lagi sama seperti saat aku melihat mu didepan apartemen ku, aku tau itu kau Keiko, muncullah aku ingin bicara, Keiko, Keiko, Keiko,' benak Jongup.
Mata kecil nya mulai meneteskan air mata dia terus mencari dan terus mencari sosok wanita yang dicintai nya. Yongguk dan yang lainnya kaget melihat Jongup langsung berlari turun panggung, Yongguk dan Youngjae berlari mengikuti Jongup sementara Junhong, Himchan dan Daeyhun mengikuti dari belakang. Jongup terus berlari semakin jauh dari kerumunan anak-anak kampus. Terlalu lelah, Jongup berhenti dia terjatuh duduk sambil memegangi kaki nya yang begitu lelah, menangis meratapi bagaimana bisa dia melihat sosok Keiko disini. Jongup frustasi dan menangis, Yongguk dan Junhong menenangkan Jongup dan membantu nya berdiri. Jongup terlalu lemah sampai di bantu berjalan oleh adik nya Junhong. Junhong sedih melihat kakak nya begitu frustasi.
Junhong dan Yongguk membantu Jongup berjalan sampai ke belakang panggung, Himchan dan Daehyun mengikuti dan mengambil sebotol air mineral untuk Jongup.
Tapi Youngjae terus mencari seseorang, dia tau siapa yg dicari Jongup, dia pasti melihat wanita itu.
Youngjae terkejut dan berlari menghampiri tubuh mungil Naomi tergeletak tidak sadarkan diri.
"Naomi, Naomi bertahanlah." Youngjae mencoba membangunkan Naomi tapi Naomi tetap tidak sadarkan diri. Dengan cepat Youngjae mengangkat tubuh Naomi kedalam pelukan Youngjae, membawa Naomi kedalam taxi dan pergi kerumah sakit. Youngjae panik saat Naomi harus memasuki ruang ICU, Youngjae terus menunggu dokter yang sedang memeriksa Naomi, dokter bilang keadaan nya sangat kritis. Jantungnya hampir berhenti berdetak jika dia ditemukan terlalu lama.
~~~
"Yeoboseyo, Apa? Benarkah? Dimana? Tunggu, aku akan segera kesana." Yongguk menerima telpon dari Youngjae bahwa adik sepupunya ditemukan tidak sadarkan diri dan sekarang berada dirumah sakit. Yongguk pamit lebih dulu kepada teman-teman nya mengatakan bahwa ada kepentingan mendadak.
Himchan dan Daehyun juga pergi setelah Yongguk, tersisa Junhong dan Jongup yang segera pergi dari tempat itu. Junhong membawa kakaknya pulang ke apartemen nya dengan selamat dan Jongup langsung berbaring di ranjang nya sementara Junhong terus mengawasi kakak nya dan duduk di pinggir ranjang milik kakak nya itu.
Sementara Yongguk mengendarai mobil begitu cepat agar sampai rumah sakit dengan cepat.
Naomi hanya memiliki Yongguk di Seoul jadi hanya Yongguk yang bisa memantau keadaan Naomi. Yongguk sampai dengan nafas terengah-engah, menghampiri Youngjae yang duduk dengan gelisah di depan ruang ICU.
"Youngjae apa yang terjadi?" Yongguk langsung melontarkan pertanyaan itu kepada Youngjae.
"Hyung, aku menemukan Naomi tidak sadarkan diri dan aku tidak tahu apa yang terjadi," ucap youngjae setengah panik.
Yongguk duduk dengan lemas bersama Youngjae menunggu keputusan dokter dengan keadaan Naomi.
~~~
"Oppa, aku ingin pergi ke Paris besok. Eomma dan appa menyetujui itu, mereka bilang mungkin keadaan ku akan lebih baik disana," ucap Naomi dengan nada merintih karena jantungnya belum kembali normal.
"Naomi apa kau yakin? Apa oppa harus mengantar mu ke paris?" ucap Yongguk sambil menggenggam tangan mungil Naomi.
"Tidak perlu, aku baik-baik saja, aku bisa sendiri oppa jangan khawatir."
"Baiklah jika itu yang kau inginkan."
"Dan Oppa, tolong berikan ini kepada Moon Jongup." Sambil memberikan sebuah kotak kecil berwarna putih dengan motif berbentuk love di setiap sudutnya.
"Apa ini Naomi?" ucap Yongguk sambil menerima kotak itu.
"Eonni menginginkan aku memberikan ini kepada Jongup setelah natal kedua kepergiannya."
"Baiklah Naomi, akan ku berikan besok setelah kau pergi ya."
Senyum simpul terlihat jelas di sudut bibir Naomi, dengan sekuat tenaga agar air matanya tidak terjatuh didepan Yongguk.
Keesokan harinya, Naomi pergi ke bandara bersama Yongguk dan Youngjae yang mengantar nya, Naomi yang masih tidak baik keadaannya berusaha sekuat tenaga untuk terbang ke Paris dengan memakai sweater berwarna putih seputih kulit nya yang mulus dengan syal dilehernya dan juga topi berbulu berwarna putih membawa koper dan tas kecil berwarna coklat berjalan di lobby bandara bersama, Yongguk berjalan seperti layaknya bodyguard yang menjaga Naomi dan Youngjae membawakan tas berukuran sedang milik Naomi dan membawa hadiah natal untuk Naomi.
Yongguk memeluk erat adik sepupunya sebelum dia take out, pelukan yang begitu hangat hingga membuat Naomi menangis dalam pelukan itu, Yongguk sangat berat melepas Naomi terbang ke Paris sendirian tapi inilah yang diinginkan Naomi, Yongguk harus melepas kepergiannya. Youngjae memberikan sebuah kotak berukuran sedang dengan bungkus kado berwarna merah juga pita berwarna merah. Naomi memeluk Youngjae dengan begitu hangat, Youngjae terkejut saat Naomi memeluknya. Terlihat senyum Yongguk di wajah tampan nya melihat Youngjae yang dipeluk Naomi. Naomi berjalan meninggalkan mereka berdua dengan senyuman yang begitu indah namun hati yang begitu suram terpancar dari cahaya matanya yang berbicara bahwa ia begitu sedih. Yongguk melemparkan senyum nya kepada Naomi saat Naomi melambaikan tangan nya, Youngjae pun tersenyum begitu manis saat Naomi tersenyum kepadanya.
Naomi duduk di bangku penumpang di dalam pesawat dan membuka hadiah natal dari Youngjae. Sebuah boneka berbentuk seperti kelinci dengan masker berwarna kuning yang begitu lucu dan kartu ucapan.
"Naomi nama boneka ini adalah jokomato ini adalah maskot grup kami setelah kami debut nanti, jaga baik-baik boneka ini karena dia akan menjaga mu di Paris. Naomi jangan sedih lagi, aku tak bisa melihat mu bersedih. saranghae. selamat hari natal. Yoo Youngjae yang selalu mencintaimu."
~~~
Malam natal kedua setelah kepergian Keiko , tepat pada malam natal 2 tahun yang lalu Keiko meninggal kan Jongup tanpa alasan yang pasti. Hampir 8 bulan mereka menjalin cinta dan kasih sayang, Jongup selalu mencintai Keiko apapun keadaan Keiko. Malam ini Jongup mengahabiskan natal nya bersama teman-teman satu grup nya di tempat mereka latihan. Pohon natal terlihat disudut ruangan dengan lampu kecil berkelap kelip mengikuti irama alunan musik yang begitu indah. Jongup menatap keluar jendela melihat bintang yang begitu indah, Jongup duduk di depan jendela ruangan itu, Junhong menghampiri kakak nya dan memberikan kotak biru kepada kakak nya.
"Hyung, selamat natal tetaplah berbahagia hidup bersama ku," ucap Junhong sambil memberikan kotak itu, Jongup tertawa mendengar ucapan adiknya yang begitu menggelikan, Jongup tersenyum dan terlihat begitu tampan dengan senyuman itu.
"Terimakasih Junhong," ucap Jongup sambil berdiri dan memeluk adik kesayangan nya.
Jongup masih duduk didepan jendela menghadap keluar jendela, Junhong dan yang lain sedang bersenang-senabg tertawa bahagia merayakan hari natal tahun ini. Yongguk menghampiri Jongup dengan tatapan sedih namun tetap tersenyum.
"Selamat natal Moon," ucap Yongguk.
"Oh hyung, selamat natal juga, terimakasih atas bimbingan mu selama ini," ucap Jongup sambil berdiri menghadap Yongguk.
Yongguk memberikan sebuah kotak berwarna putih dengan motif love di setiap sudutnya.
"Apa ini hyung? Apa kau memberikan hadiah natal untukku? Oh begitu mengharukan," ejek Jongup dengan tertawa kecilnya
"Bukan dari ku Moon, ini dari Keiko," ucap Yongguk.
Raut wajah Jongup berubah saat mendengar ucapan Yongguk. Seakan tidak percaya 2 tahun lama nya ia menunggu kabar dari Keiko dan di malam natal ini Keiko memberikan hadiah natal untuk Jongup.
"Hyung apa kau tidak sedang bercanda?" Jongup meyakinkan Yongguk.
"Ambillah ini, kau buka setelah sampai dirumah oke?" ucap Yongguk.
Jongup menghamburkan tubunya ke dalam tubuh Yongguk dan memeluk Yongguk seperti kakak kandung sendiri.
"Terimakasih hyung." Junhong yang melihat nya begitu gembira saat Jongup tau bahwa itu hadiah dari Keiko. Acara natal selesai tepat pukul 03:00, Junhong serta Jongup kembali ke apartemennya, Junhong langsung masuk kamar tidurnya karena begitu lelah, Jongup pun masuk ke kamar tidur nya, dia membuka topi yang di kenakan nya, membuka mantel hitam nya, dan duduk di sisi ranjangnya.
Bersiap membuka hadiah natal dari Keiko, dari kekasih yang di rindukan nya, dari seseorang yang selalu dicintai nya, dibukanya perlahan hadiah itu. Foto-foto Keiko seorang diri di suatu tempat, foto Keiko bersama Jongup, dan sebuah surat, dibaca nya surat itu, Jongup terus membaca dengan fokus, semakin banyak yang dibaca raut wajah Jongup berubah begitu sedih air mata Jongup menetes dengan deras nya tak berhenti.
Dear : moon jongup ❤
"Jongup kekasih hatiku, selamat natal. aku merindukan mu. Bagaimana kabarmu? Aku harap kau akan baik-baik saja. Ini hadiah natal dari ku maaf jika aku terlambat memberi tahu mu soal keadaan ku. Ini di tahun ke dua setelah aku pergi bukan? Moon Jongup aku meninggalkan mu tepat hari natal juga kan? Aku minta maaf atas kepergian ku yang begitu mendadak, ada hal yang tak bisa kusampaikan padamu chagi.
Moon jongup, pangeran yang selalu aku impikan. Aku begitu mencintai mu, cinta ku takkan pernah padam untuk mu. Aku pergi ke Paris, aku pergi bersama keluarga ku, kau melihat foto ku bukan? Ya aku di Paris, begitulah pemandangan Paris . Begitu indah, sama seperti di Seoul saat musim semi. Kau ingat bagaimana pertama kita bertemu? Kau ingat bagaimana kita tertawa bahagia? Kau lihat foto yang ku kirim bersama mu? Itu hari dimana kau merayakan ulang tahun mu bersama ku. Aku merindukan hari-hari ku bersama mu chagi.
Moon Jongup saat kau menerima hadiah ini, aku ... Aku sudah tidak ada lagi di dunia ini. Aku pergi untuk selamanya untuk hidup seseorang. Chagi, jangan sedih atas kepergian ku meski aku sudah tidak lagi bisa berjumpa dengan mu tapi percayalah bahwa aku selalu di hati mu selalu disamping mu mencintai mu sampai kau berhenti mencintai ku. Moon Jongup maafkan atas kepergian ku, suatu saat nanti kau akan tau mengapa aku pergi untuk selamanya, aku tak pernah menyesali ini chagi.
kekasih hati ku terimakasih untuk beberapa bulan yang kau berikan untukku. Percayalah chagi bahwa cinta yang sejati takkan pernah mati.
saranghae ..
by : keiko ishida
wanita yang selalu mencintai mu. ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Bayangan putih itu tersenyum juga menangis melihat Moon Jongup menangis tersedu-sedu dihadapan nya. Bayangan itu semakin jelas terlihat, sosok wanita berambut hitam panjang, mata nya yang kecil juga indah, senyum nya yang begitu seperti malaikat, bukan lagi terlihat seperti hantu mengerikan.
Hantu itu tersenyum saat Jongup mengetahui bagaimana keadaan kekasih hatinya.
Hantu itu tersenyum dan berkata "Moon Jongup maaf kan aku, saranghae." Dan didengar oleh Jongup. Kini Jongup benar-benar melihat bayangan itu dengan jelas.
"Keiko.." ucap Jongup.
Hantu itu adalah Keiko, bayangan yang selalu mengikuti Jongup, dia adalah Keiko, bayangan itu semakin lama semakin menghilang dan benar-benar menghilang. Jongup menangis semakin histeris dan memeluk foto Keiko dengan erat.
To be continue ...
Hay gaess ini ff pertama ku, sebenarnya ini bisa dibilang bukan ff sih karna terlalu panjang ..
Mianhae kalo banyak typo, tunggu chapter 2 yaa.
Coment please, gomawo .
@youzza_nisarr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar