Loved You In Silence
Main Cast : Moon Jongup (BAP)
Park Sora (Ullzang)
Support Cast : All Member BAP
Park Sora (Ullzang)
Support Cast : All Member BAP
Genre : Sad, Romance
Lenght : One Shoot
Author by Youzza
Cover by Youzza
Author by Youzza
Cover by Youzza
(@youzza_nisarr)
..
..
..
Summary
Mencintaimu dalam diam, aku bahagia.
Menyayangimu dalam diam, aku senang.
Merindukanmu dalam diam, aku tersenyum.
Dan bersyukur masih diberi rasa ini meski dalam diam.
°°
Aku bersiap berangkat kesekolah, satu semester lagi aku keluar dari sekolah itu, sekolah yang membuatku seperti orang yang tidak waras karena ada dia didalam sekolah itu.
"Moon Jongup, Kajja!" Setiap hari aku selalu diantar oleh kakak laki-laki ku ke sekolah karena sekolahku dan tempatnya bekerja satu arah. Dia bekerja sebagai manager salah satu boyband terkenal di Seoul, jelas dia adalah orang sibuk, tapi dia tetap membagi waktunya untukku, kami hanya tinggal berdua di apartemen, orang tuaku terlalu sibuk untuk mengurusi kami dan bahkan kakakku pun selalu sibuk mengurusi orang lain.
Aku sudah terbiasa dengan keadaan ini, saat nanti aku lulus dari sekolah menengah ini, dia berjanji akan membelikanku sebuah mobil, dengan begitu dia tidak perlu mengantar ku. Namun itulah saat yang ku benci, saat aku lulus aku akan hidup mandiri sendirian tanpa hyung tanpa siapapun.
Dan saat yang ku benci tiba, setiap kali aku menginjakan kakiku ke dalam sekolah ini, melalui pintu gerbang besar berwarna hijau bertuliskan "Seoul High Art School" sekolah yang awalnya menyenangkan untukku kini berubah menjadi menyeramkan setelah aku menemukan manusia seperti itu di dalam sekolah ini, tidak bukan di dalam sekolah lebih tepatnya di dalam kelasku.
1 tahun yang lalu manusia itu masuk ke dalam kelasku sebagai murid baru di sekolah, kenapa harus dikelasku, jika tahu akan menjadi seperti ini aku akan pindah kelas. Lebih menyeramkan lagi saat dia mengikuti ekskul yang aku ambil selama ini, terkutuklah aku jika harus lulus dengan perasaan seperti ini.
°°
Flashback ..
Pagi Seoul yang indah, aku menjalani hari-hari ku penuh dengan kesenangan bersama kakak laki-lakiku Kim Himchan, aku berangkat ke sekolah memakai baju seragam khas sekolah itu dan membawa ransel hitam ku, aku termasuk golongan murid tertampan dan terpopuler mungkin karena aku berteman dengan murid populer lainnya disekolah, aku pendiam dan tidak suka banyak bicara, begitulah pendapat mereka namun wajah ku cukup tampan untuk tergabung bersama kelompok murid populer disekolah. Earphone kesayangan ku berwarna putih dengan corak hitam biru di sekeliling nya, tertempel di telinga ku, bersama ipad ku . Aku terus mengotak-atik gadget ku di dalam mobil sepanjang perjalanan menuju sekolah ku. Sekolah ku cukup populer di Seoul, banyak artis terkenal yang berasal dari sekolah ku, namun aku tidak peduli soal populer atau tidak, aku sekolah di sini karena desak orang tua ku.
Aku sampai di sekolah ku, teman-teman populer ku sudah menanti di gerbang sekolah, mereka masing-masing membawa mobil sendiri sedangkan aku diantar kakak laki-laki ku menuju gerbang sekolah, aku tidak menyesali ini tapi aku heran mengapa aku bisa memasuki kelompok itu, Yoo Youngjae sebagai ketua kelompok ini, dia kakak kelasku dan dia terkenal sebagai murid paling pintar dan cute. Jung Daehyun dia satu kelas dengan Youngjae, dia terkenal sebagai murid paling ramah karena selalu menebarkan senyum setiap kali dia melihat murid lain. Choi Junhong terkenal sebagai Zelo, dia adik kelasku saat dia masuk ke sekolah ini dia langsung tergabung bersama kami, dia terkenal sebagai murid tertampan, bakatnya sama dengan ku, dia terkenal sebagai dancer yang memiliki gerakan yang sempurna. Aku tidak mempedulikan semua itu, aku hanya ingin sekolah, belajar dan lulus dengan nilai sempurna. Aku berjalan bersama ketiga teman populer ku, semua mata tertuju padaku saat kami berjalan memasuki gerbang sekolah, aku hanya menunduk malu saat mereka selalu menatap ku, tidak dengan ketiga teman ku mereka mengangkat dagu mereka dengan bangga nya, kita memang populer tapi kita tidak membully mereka kaum yang lemah. Aku satu-satu nya anggota yang pendiam, aku lebih suka sendiri dan mengerjakan tugas-tugas ku dibanding memamerkan kemampuan kami.
Kami duduk di kantin sekolah, tempat duduk khusus murid populer. Aku hanya mengikuti Youngjae sebagai ketua kami. Terkadang aku muak dengan tingkah mereka yang selalu menjauhi kami, terlebih dengan kelompok yang suka membully anak-anak lemah. Sekolah ku termasuk sekolah anak-anak menengah keatas, namun banyak juga yang mendapatkan beasiswa untuk masuk ke sekolah kami.
"Hyung, mengapa aku disebut sebagai anak terpopuler dan masuk kedalam kelompok ini?"
"Jongup, apa kau tidak suka? Hanya beberapa murid yang bisa masuk ke kelompok ini dan menurutku kau mempunyai bakat seperti Zelo, dance mu sempurna dan wajah mu tampan."
Itulah yang diucapkan Youngjae, entahlah dia benar atau tidak, yang terpenting aku tidak menjadi anggota grup pembully, itu mengerikan.
Aku duduk paling belakang dari teman-teman ku yang lain, sedang mengotak atik gadget ku seperti biasa. Dan guru Kim datang sambil membawa seorang gadis, aku tidak memperhatikan gadis itu, aku tetap memperhatikan gadget ku. Semua murid diam saat guru Kim memperkenalkan nya.
"Anak-anak, ini teman baru kalian. Tolong bimbing dia dengan baik."
"Annyeong, nae Park Sora Imndia. Bangapta."
Aku mulai meninggalkan gadget ku dan menatap gadis itu. Dan tak ku sangka, matanya memancarkan keindahan, senyumnya begitu manis terlihat, suaranya begitu lembut didengar.
"Sora kau boleh duduk di depan sini." Guru Kim menunjukkan salah satu bangku didepan tepat dihadapannya.
"Ah, tapi aku ingin duduk di sana." Sora menunjuk bangku kosong didepan ku. Aku menatapnya heran, banyak bangku kosong tapi mengapa dia pilih bangku di hadapan ku, biasanya para gadis lebih suka duduk di depan untuk lebih jelas mendengarkan setiap pelajaran yang di sampaikan. Dia berjalan menghampiri kursi dihadapan ku, tersenyum padaku dan mengucapkan salam, tiba-tiba saja jantungku berdegup sangat kencang.
°°
Sejak hari pertama Sora duduk di depan ku, berbincang dengan ku, entah apa yang ku rasakan, aku yakin aku sudah tidak waras sekarang. Senyumnya selalu membuat hati ku berdegup cepat, nada bicara nya menghangatkan ku. Hari ini Youngjae memanggil ku ke perpustakaan, tempat yang paling ku benci karena begitu sunyi ruangan itu.
"Ada apa Hyung?" tanya ku sambil mengotak atik ponselku.
"Moon, lihat ini." Youngjae memperlihatkan layar laptopnya.
"Park Sora?" Aku sedikit terkejut saat melihat foto Sora di laptopnya
"Ne, dia teman satu kelas mu bukan?"
"Ne."
"Apa kau tahu? Dia adalah sepupu ku."
Aku terkejut saat dia mengatakan itu, selama ini aku tak pernah tau soal Sora adalah sepupunya.
"Dia manis bukan?" lanjut Youngjae.
Yaa, dia memang manis tapi jantungku tak bisa berhenti berdegup. Aku hanya diam mendengar segala penjelasan Youngjae
.
"Aku akan menjodohkan nya dengan Jung Daehyun, bagaimana menurut mu?"
"Hmm itu ide yang bagus, mereka cocok karena sama-sama berwajah manis."
Ada apa dengan hatiku, mengapa hatiku seperti tertusuk ribuan jarum saat mengatakan itu. Arrgh aku mulai frustasi.
Aku kembali ke kelasku, memikirkan segala ribuan pertanyaan untuk gadis yang duduk dihadapan ku, aku hanya bisa melihat rambut hitamnya yang terurai begitu indah, ingin sekali aku menanyakan bagaimana kabarmu, bagaimana dengan Daehyun, apa kau ingin berpacaran dengan nya, ahh aku tak bisa mengatakan nya secepat itu.
°°
Jam pelajaran kejuruan ku dimulai, aku berjalan melewati koridor menuju ruang latihan ku, yaa aku mengikuti eskul dance, memang hanya itu kelebihan ku. Aku bersama Zelo mengikuti kelas dance. Saat ku tahu bahwa ternyata Sora juga mengikuti kelas yang sama dengan ku, dunia ku terasa sempit karna hanya dia yang ku perhatikan.
Gerakan dance nya begitu indah, aku frustasi karena mataku hanya tertuju kepadanya. Sejak saat itu aku dan Sora mulai dekat.
"Jongup, maukah kau menemani ku ke toko musik hari ini? Aku ingin membeli beberapa kaset untuk latihan."
"Ahh aku sibuk, mianhae. Lain kali aku akan menemani mu."
"Ayolah Jongup! Temani aku, kau pasti tahu dimana toko yang menjual kaset-kaset bagus." Rengek Sora sambil memegangi tangan ku.
Aku gemetar saat melihat Sora bertingkah seperti itu dihadapanku, seperti anak kecil yang berusia 5 tahun meminta dibelikan permen.
"Aahh baiklah, temui aku di halte perempatan jalan, aku akan pulang dulu, temui jam 3 sore." Rasanya aku tak bisa menolak ajakan Sora.
"Benarkah? Gomawo Moon." Sora terlihat begitu bahagia dengan senyumannya.
Aku tak bisa menahan senyuman ku saat melihat senyumannya.
°°
Aku berjalan keluar apartemen ku, meminjam mobil kakakku, tentu dia mengizinkan ku membawa mobilnya. Aku mengendarai mobil hitamnya yang berkilau, dengan kemeja putih ku, celana pendek hitam, sepatu hitam, dan menggunakan kacamata kesayanganku, dan mengalungkan handset ku dileher mungilku.
Sesampai diperempat jalan tempat aku biasa menemui Sora, rumahnya tak jauh dari apartemen ku. Aku melihat gadis itu memakai dress hijau dengan sepatu tali nya yang berwarna putih membawa tas kecil berwarna coklat dengan pita hitam di kepalanya, begitu menawan gadis itu. Aku membuang jauh-jauh pikiran ku tentang betapa manisnya Sora, aku mengendarai mobil dengan tenang, mendengarkan beberapa cerita yang di sampaikannya, sesekali aku melirik wajah cantiknya.
Sesampainya di toko itu, aku membiarkan Sora memilih beberapa kaset yang ia sukai, aku hanya melihat-lihat beberapa kaset boyband yang di bina oleh kakak ku. Entah mengapa tiba-tiba aku begitu terkejut saat melihat Sora yang sedang mendengarkan lagu di salah satu box music. Wajah yang tenang dengan matanya yang terpejamkan, sesekali bibirnya mengikuti lyrics lagu yang didengarnya, aku begitu nyaman melihat pemandangan ini, sungguh wanita itu seperti malaikat yang menghujam jantung ku.
°°
Hari berlalu semakin berlalu, ujian naik kelas tiba, Youngjae dan Daehyun bersiap untuk meninggalkan sekolah ini, sebagai perpisahan mereka ingin kita pergi ke pulau Jeju bersama-sama, tentu aku bahagia saat mereka mengajak pergi bersama. Hari itu pun tiba, Youngjae dan Daehyun memulai perpisahan nya disekolah, aku tersenyum melihat kedua orang itu lulus dengan nilai sempurna, aku dan Zelo juga bahagia saat kami terpilih menjadi perwakilan dance battle antar sekolah.
Aku bersiap membawa beberapa barang yang ku butuhkan untuk berlibur ke pulau Jeju bersama teman-teman ku, kakak ku tak melarang ku untuk pergi bersama mereka.
Aku dijemput Zelo memakai mobilnya, dia bilang Ypungjae dan Daehyun sudah pergi lebih dulu. Aku hanya mengiyakan perkataan Zelo.
Hanya butuh beberapa jam, kami sampai di pulau paling indah di Seoul. Pulau yang begitu indah dengan pohon-poho. yang hijau, air laut yang biru, hatiku sangat bahagia. Kami menghampiri villa milik Daehyun, villa yang nyaman dan indah.
Di sana sudah ada mereka yang sedang duduk meminum coffee bersama, aku terkejut saat seorang gadis datang membawakan makanan untuk mereka, Park Sora.
'Mengapa dia disini? Apa Youngjae mengajak Sora dan perasaan apa ini? Antara senang dan tidak nyaman.' Ribuan pertanyaan muncul dalam benak ku. Aku menghampiri mereka dan mengucapkan salam, Sora tersenyum, senyum itu yang selalu membuatku tenggelam dalam dunia nya. Aku bersikap biasa, berusaha menutupi perasaan ku, pada dasarnya aku memang tidak sering banyak bicara.
°°
Seminggu aku melewati hari bersama ketiga teman ku juga wanita itu. Perasaan ini semakin nyata, saat aku melihat Sora bersama Daehyun hati ku seperti tenggelam dalam lautan dan di saat aku berjalan bersama Sora, hatiku seperti melayang ke surga. Aku terus bertanya-tanya tentang perasaan yang ku rasakan setiap kali aku melihat Sora. Akhirnya tak tahan dengan perasaan ini aku mengungkapkan nya kepada kakak ku, Kim Himchan.
"Hyung, ini perasaan apa?" Tanya ku setelah aku menceritakan bagaimana perasaan ku.
"Kau pasti sedang jatuh cinta Moon," ucap hyungku sambil tertawa melihat tingkah ku.
"Jj..aa.. jatuh cinta?"
"Ya, apalagi memangnya? Sudah jelas kau pertama kali jatuh cinta sekarang, akuilah itu Moon." Raut wajahnya mulai mengejek ku.
"Tapi.. Bahkan aku tak tahu apa itu cinta."
"Inilah jatuh cinta Moon. Perasaan yang kau rasakan, melihatnya bersama pria lain kau cemburu, saat kau bersama nya kau begitu bahagia."
Aku terdiam mendengar penjelasannya, memang benar apa yang dia katakan.
'Apa benar aku jatuh cinta? Jatuh cinta kepada Park Sora? Park Sora sepupu Youngjae? Park Sora yang ingin dijodohkan dengan Daehyun?' Aku frustasi memikirkan itu semua.
Flasback end
°°
Aku terbangun dari mimpi indah ku, mimpi bersama Park Sora, menggenggam tangan nya. Arrgh aku gila, mana mungkin dia mencintai ku. Sudah hampir satu tahun setengah aku memendam rasa ini kepadanya, aku tak pernah berfikir untuk mengungkapkan nya, karena yang ku tahu sekarang dia sudah berpacaran dengan Jung Daehyun, kakak kelasku yang sudah lulus itu. Meski aku tidak tahu bagaimana jelasnya hubungan mereka tapi aku selalu melihat Daehyun menjemput Sora saat pulang sekolah.
Aku mulai bersiap berangkat sekolah, lemah nya kaki ku saat melangkah keluar kamarku, kaki ku bergetar, pandangan ku mulai gelap dan "BRUKK!"
Aku tak sadarkan diri, saat aku membuka mataku, aku sudah terbaring diranjang, tapi ini bukan kamarku, tanganku terpasang selang bening yang menggantung, pandangan ku mengelilingi setiap sudut ruangan itu, aku bukan dikamarku, dimana aku?
Kakakku datang dari pintu ruangan itu, menanyakan bagaimana keadaan ku, bersama pria berbaju putih, pria itu hanya berkata aku tidak boleh terlalu lelah, lalu apa yang telah terjadi padaku.
"Jongup, bagaimana perasaan mu sekarang? Apa masih pusing?" tanya kakak ku dengan lembut.
"Sedikit hyung, apa yang terjadi?"
"Kau pingsan dan terjatuh dari tangga apartemen kita. Aku ingin tanya padamu, mengapa kau bisa terjatuh?"
"Aku hanya merasakan kaki ku gemetar hingga aku tiba-tiba sudah berada disini."
"Kaki mu terkilir, sebaiknya kau istirahat lebih banyak, biar aku yang menelpon kesekolahmu."
"Baiklah hyung."
Aku terjatuh dari tangga, itu mengerikan, dan lebih mengerikan kaki ku terkilir, tidak bisa sekolah, tidak bisa latihan dance dan tidak bisa melihat Sora ..
°°
Satu minggu berlalu, aku diizinkan pulang oleh dokter. Namun aku masih tidak diizinkan untuk dance, karena dokter bilang kaki ku akan patah jika aku melakukan gerakan dance yang luar biasa, aku pasrah saja dengan yang dikatakan dokter, apa separah itu kakiku terkilir.
Aku berjalan menggunakan tongkat, ah ini menggelikan, aku seorang dancer harus menggunakan tongkat untuk berjalan.
Sesampainya di apartemen, aku hanya duduk di ranjang ku, menatap ponsel ku, aku ingin sekali menghubungi gadis itu, apa dia mencariku saat aku tidak masuk sekolah? Aah tidak mungkin dia mencariku, ku urungkan niat ku untuk menghubunginya dan ku putuskan untuk menghubungi Zelo.
"Zelo, dimana kau sekarang?"
"Ne, aku disekolah. Kemana saja kau seminggu ini? Teman mu bilang kau sakit? Apa yang terjadi?"
"Aku kecelakaan, bagaimana dengan audisi besok?"
"Kecelakaan? Aku akan ke apartemen mu setelah pulang sekolah. Tunggulah!"
Zelo menutup telpon ku sebelum menjawab pertanyaan ku.
°°
Zelo menemui ku, dia tidak datang sendiri. Dia bersama Park Sora juga Daehyun, ini membuat hatiku sakit. Zelo bilang dia bertemu mereka di depan sekolah saat menjemput Sora, jadi Zelo menceritakan apa yang terjadi padaku, dan mereka juga ingin melihat keadaan ku.
Besok adalah audisi battle dance antar sekolah, aku dan Zelo sebagai perwakilan sekolah kami, namun dengan keadaan seperti ini aku tidak bisa mengikuti audisi besok, Zelo bilang Sora yang akan menggantikan ku, perasaan sedih terpancar di wajahku, tapi aku bahagia jika dia yang menggantikan ku. Raut wajah Sora seperti orang yang merasa bersalah. Inilah takdir, dan aku tidak akan membenci kejadian ini, suatu saat nanti aku pasti bisa dance lagi.
Hari audisi dimulai, aku menyaksikan pertunjukan itu. Pertunjukan dilakukan outdoor di salah satu mall terbesar di Seoul, aku menyaksikan menggunakan kursi roda, kaki ku masih tidak bisa menopang tubuh ku, Daehyun dan Youngjae juga datang, mereka berdiri di samping ku. Aku menyaksikan setiap pertunjukan, gerakan yang mereka buat, aku begitu iri tidak bisa berdiri dipanggung megah itu. Saat nya Park Sora dan Zelo mulai menunjukkan kemampuannya, hatiku begitu terpana. Mereka membuat gerakan yang begitu sempurna dengan power yang mereka buat, Sora memang wanita cantik yang anggun namun dia bisa membuat gerakan itu begitu sempurna. Aku benar-benar terkejut dengan penampilan Sora, dan sekolah ku memenangkan juara pertama, mereka berdiri bersama medali dan piala emas yang diraihnya, aku sungguh bahagia melihat wajah Sora berseri, namun hatiku begitu sakit, harusnya aku yang berdiri disitu.
°°
Aku menjalani hari-hari ku disekolah menggunakan tongkat, namun terkadang memakai kursi roda. Aku bukan lagi anak terpopuler di sekolah, kelompok pembully selalu memgerjai ku, aku hanya bisa diam tak peduli dengan apa yang mereka ucapkan, karir ku hancur dalam seketika setelah kecelakaan yang ku buat sendiri. Meski aku bukan lagi pria tertampan di sekolah ku, Zelo dan Sora selalu membantu ku, menemani hari-hari ku disekolah. Terlebih lagi Sora, yang satu kelas dengan ku dan dia selalu membantuku. Aku semakin jatuh cinta kepada Park Sora saat dia memberikan perhatian nya kepadaku.
"Zelo, aku bukan lagi anak terpopuler mengapa kau masih berada di sisiku?" tanya ku saat sedang makan siang.
"Hyung, jangan bicara seperti itu, kau tetap pria tertampan untuk ku, meski keadaan mu seperti ini kau tetap hyung ku, saat aku pertama masuk sekolah ini, kau dan Youngjae hyung menyambutku dengan ramah. Meski sekarang mereka sudah lulus aku akan tetap bersama mu hyung. Beberapa bulan lagi kau akan lulus, kau harus bertahan dengan keadaan ini." Aku terharu dengan ucapan Zelo.
Terlebih saat Zelo bilang Park Sora juga berjanji pada Zelo bahwa dia akan membantuku sampai aku lulus.
Semua ku jalani dengan rendah hati, aku terus bersabar hingga kaki ku sembuh, aku hanya jatuh dan terkilir tapi sampai berbulan-bulan kaki ku tidak bisa menopang tubuh ku yang kecil ini.
Ujian pun dimulai, aku memakai kursi roda ku menjalani ujian kelulusan, dan seminggu berlalu ujian ku jalani dengan mudah, namun ujian praktek dance tak dapat ku ikuti. Selama ini aku selalu mendapat penghargaan saat ujian praktek namun kali ini aku tidak mendapat apapun, ujian final yang menyedihkan. Aku hanya bisa menunggu hasil.
°°
Hari kelulusan tiba, aku berdiam diri dikamarku. Aku begitu takut akan hasil final yang akan keluar hari ini, aku biarkan kakak ku menghadiri acara kelulusan ku, aku begitu berat untuk datang ke acara itu meski kakak ku terus memaksaku namun aku tetap tidak mau hadir, akhirnya dia tetap menghadiri acara itu tanpa ku.
Aku duduk diranjangku, menatap foto ku saat aku memenangkan lomba dance bersama Zelo 2 tahun lalu, aku menatap medali ku, aku menatap selca ku bersama ketiga teman-teman ku. Aku mulai menatap kaki lemahku, aku mulai menangis meratapi apa yang terjadi. Kakak ku sudah menceritakan apa yang terjadi sebelum dia pergi menghadiri acara itu.
Aku tak bisa sembuh dari kelumpuhan ini. Aku menangis dan terus menangis, aku berharap aku mati jika harus merelakan karier dan hobi ku sebagai dancer.
Aku menunggu nya kembali dari acara kelulusan ku, sambil membereskan beberapa baju dan barang-barang ku kedalam koper besar.
"Jongup, kau lulus dengan nilai paling sempurna." Dia tersenyum sambil memberikan beberapa penghargaan bertuliskan namaku.
Aku hanya tersenyum miris menanggapi perkataannya.
"Apa kau tidak bahagia Moon?"
Jelas aku tidak bahagia, aku begitu sedih dengan keadaan ku, kelumpuhan ini. Meratapi nasib, meratapi kehancuran karier ku, meratapi hancurnya impian ku. Kini aku lulus dengan nilai sempurna namun tak bisa melakukan apapun.
Hari ini aku akan terbang ke luar negeri untuk melakukan pengobatan lebih lanjut disana, aku berharap banyak soal kesembuhan ku.
Aku bersiap membawa semua barangku, Himchan Hyung membawa barang-barang ku ke dalam mobilnya, aku duduk di mobilnya dengan cemas dan sedih.
'Apa aku harus bertemu Sora terlebih dulu? Tapi sepertinya dia tidak peduli soal keadaan ku dan kepergian ku.' Aku mengurungkan niatku untuk menelponnya. Setelah sampai sana aku akan menghubungi Zelo, Youngjae dan Daehyun.
°°
Kami menunggu keberangkatan pesawat kami, Himchan Hyung mengajak makan terlebih dulu, selera makan ku sudah hilang sejak kecelakaan itu terjadi. Dia menceritakan acara kelulusan ku, aku tidak mendengarkan dengan baik, namun saat dia menyebut Park Sora, aku memperhatikan apa yang dibicarakan nya.
Dengan cepat aku membuka ponselku dan menghubungi Sora, sebelum 15 menit aku Take off. Dia bilang Sora mencariku, dan aku harus menghubungi nya.
"Yeoboseyo."
"Ne, Moon Jongup dimana kau?"
"Aku.. maafkan aku Sora." Aku tak kuat menahan getaran dari suara ku.
"Ada apa Moon, kau dimana? Mengapa kau tidak datang di acara kelulusan kita? Aku mencari mu ke seluruh ruangan di sekolah namun aku menemukan Himchan oppa, dia bilang kau sakit. Kau sakit apa Moon? Apa parah? jika nanti malam kau tidak ada acara bagaimana jika kita rayakan kelulusan kita di cafe biasa, jika kamu masih sakit--"
"Sora!" aku menghentikan ocehan nya, begitu berat aku meninggalkan nya.
"Ne Moon."
"Aku .. aku hmmm Sora akuu."
".." Sora terdiam menunggu aku bicara. aku pun terdiam, aku harus bicara soal keadaan ku.
"Hmmm Sora, aku .. aku pergi, sekarang aku dibandara Incheon, aku akan menjalani operasiku diluar negri, kelumpuhan ku cukup parah. Park Sora ada satu hal yang ingin ku sampaikan padamu, ku mohon jangan bicara sebelum aku mengakhiri ucapanku."
".." Sora masih terdiam.
"Park Sora, sejak awal kau duduk dihadapan ku, sejak itulah aku merasakan hal yang begitu dahsyat dihatiku, aku begitu pendiam sehingga tidak bisa bicara lebih awal kepadamu. Mungkin kau hanya menganggap ku sebagai sahabat mu, namun selama ini ada rasa terpendam dihatiku. Aku tak pernah mengerti arti dari perasaan ini, dan hari ini aku tahu apa yang aku rasakan selama kurang lebih 1 tahun berteman dengan mu. Menjalani hari-hari ku bersama mu, PARK SORA AKU MENCINTAI MU . Jangan bicara dulu Sora, aku belum selesai bicara. Sora, dengarkan aku." aku terdiam beberapa menit, menguatkan hatiku untuk bicara lebih jelas dan tegas, berusaha menutup suara ku yang bergetar, berusaha menahan air mataku. Sura masih terdiam menunggu ku bicara.
"Sora, rasa ini takkan hilang, mencintai mu dalam diam ibarat tanah gersang merindukan hujan yang menyuburkan nya, karena cinta yang sesungguhnya tidak harus memiliki. Mencintai mu dalam diam, izinkan aku untuk tidak mengusik ketenangan hati mu, hanya dalam untaian do'a ku sebut nama mu dan ku sapa diri mu, akan ku tutup rapat dan ku pendam rasa ini sampai saat nya nanti waktu mempertemukan kita kembali, mencintai mu dalam diam, meski itu membuatku lelah karena menunggu yang tak mungkin terjadi hanya bayangan semu semata, ingin ku sandarkan lelah ku ini di istana hatimu sambil membisikkan aku takkan pernah lelah, yaa .. lelah menyayangi mu meski dalam diam. Dan .. Sora,, aku akan mencintai mu dalam diam, selama tak ada yang menghapus cinta dalam diam ku aku akan tetap bertahan. Hmmm Park Sora,,,,, coba lihat dan rasakan aku takkan pernah berhenti, ne naneun-ui ma-eum-e jasinui ileum-eul gaecheoghagi wihae gyeolko meomchuji anh-asshda" ( yaa, aku takkan pernah berhenti mengukir nama mu didalam hati ini)
Aku menutup telpon ku sebelum Sora mengatakan sesuatu kepadaku. Aku mematikan ponsel ku, Himchan Hyung terlihat terkejut saat aku dapat mengucapkan kata-kata seperti itu, entahlah aku juga tidak mengerti. Dia mendorong kursi roda ku menuju pesawat aku hanya memeluk tas ku dengan erat, menahan tangisan ku, berusaha tegar meninggalkan Seoul, teman-teman ku, dan Sora.
'Sora, mencintai mu dalam diam aku bahagia. Menyayangi mu dalam diam aku senang, merindukan mu dalam diam aku tersenyum, dan bersyukur masih bisa diberi rasa ini meski dalam diam.' Aku berusaha mengulas senyum ku, semoga kita bertemu kembali Sora, selamat tinggal ..
°°
°°
°°
Sora POV
Aku terdiam saat mendengar semua yang di ucapkan Moon Jongup, kata-kata yang begitu menyentuh, sungguh aku tak menyangka dengan apa yang dia katakan, aku terus mendengarkan penjelasan Jongup, perlahan hati ku seperti teriris pisau tajam, begitu menyakitkan, air mataku mulai mengalir, aku menangis, tak bisa berkata apapun kepadanya. Mendengar dia lumpuh, mendengar penjelasan nya bahwa dia mencintaiku, dan aku tahu saat ini lah aku akan jujur kepadanya. Aku terus menunggunya bicara, selesai bicara aku diam beberapa saat, tak bisa berkata apapun, sebelum aku mengeluarkan suara ku.
"tut..tut..tut.." Telepon nya terputus, aku panik. Aku terus mencoba menghubunginya, namun ponsel nya langsung tidak aktif, aku mengendarai mobilku dengan cepat, aku sampai di bandara Incheon. Aku berlari sambil menangis, mencari keberadaan Jongup, aku terus mengedarkan pandangan ku ke seluruh sudut bandara yang luas itu. Aku berlari dan terus berlari, aku terus mencari sosok pria yang tampan itu.
'Jongup dimana kau, ku mohon jangan pergi.'
"tut..tut..tut.." Telepon nya terputus, aku panik. Aku terus mencoba menghubunginya, namun ponsel nya langsung tidak aktif, aku mengendarai mobilku dengan cepat, aku sampai di bandara Incheon. Aku berlari sambil menangis, mencari keberadaan Jongup, aku terus mengedarkan pandangan ku ke seluruh sudut bandara yang luas itu. Aku berlari dan terus berlari, aku terus mencari sosok pria yang tampan itu.
'Jongup dimana kau, ku mohon jangan pergi.'
Aku mulai menangis tersedu-sedu, apa yang harus ku lakukan? Aku terduduk lemah dilantai bandara itu, aku mulai menangis melihat satu pesawat lepas landas, aku tahu itu pesawat Jongup.
"Moon, mengapa kau pergi tanpa menunggu jawaban dariku, aku harus mencari mu kemana? Bahkan aku tak tahu kemana kau pergi, Jongup kembalilah ku mohon .. aku juga mencintai mu, mengapa kau tidak menungguku untuk menjawab segala penjelasan mu, aku akan jelaskan semua perasaan ku, namun mengapa kau tidak menunggu.. Moon Jongup kembalilah !! Aku akan menunggu mu."
Aku menangis dan meratapi kesalahan ku .. hanya menunggu Jongup kembali, itulah yang ku harapkan ..
~~|| The end ||~~
Anyeong chingudeul, gamsha for reading,, ini novpen kedua ku maaf jika tak terlalu gereget ..
Park Sora, nama yang di sarankan oleh dongsaeng tercinta ku @jumpinghimes .. dan kata-kata ini kurang lebih aku ambil dari kutipan oppa ku, gomawo , tinggalkan coment yaa :)
@youzza_nisarr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar