Jumat, 25 April 2014

yesterday is history tomorrow is mystery part 3


Yesterday is history Tomorrow is mystery
Part 3
Cast  :  Bang yongguk, Moon jongup, Jung hyun joo (ullzangg)
Genre  :  Romance, surealisme
Author  : @Youzza_nisarr

..
..



||Kecewa yang selalu aku bawa dan aku simpan dibalik senyuman yang ceria, kecewa yang telah ada walaupun telah dibasuh dengan embun sejuk. Tapi akan selalu ada membayangi setiap langkah dan aku akan menutupi nya dengan sebuah senyuman indah untuk mu..

..
..
..

|| "Bang yongguk, jadilah anak yang berbakti, jaga eomma mu, lengkapi hidupnya dengan semua kasih sayang yang kau miliki, maafkan appa nak, appa bukan lagi orang yang berguna, appa bukan lagi kepala keluarga yang baik, balaskan dendam appa kepada mereka, orang ² yang telah menghancurkan keluarga kita, jangan cari mereka biarkan takdir yang mempertemukan kalian dan pada saat itu kau harus membalaskan dendam appa, bang yongguk sekarang pulanglah dan jangan beritahu eomma apa yang terjadi hari ini, appa menyayangi mu yongguk, buatlah appa bangga, selamat tinggal"

"APPAAAAA!!!!!!" Terlintas sebuah bayangan di pikiran yongguk, bayangan beberapa tahun lalu, seorang pria berdiri dihadapan nya dipinggir tebing tempat yongguk selalu menyendiri, yaa pria itu adalah appa Bang yongguk, ingatan yang hilang kini kembali pada hari itu. Appa yongguk bunuh diri dengan melompat dari atas tebing itu, tebing yang tinggi dan laut dibawahnya.

Flashback .. Yongguk yang masih di bawah umur melihat sendiri kejadian itu. Kata ² yang diucapkan pria itu membuat bang yongguk kecil menangis deras, setelah kalimat yang diucapkan pria itu selesai, pria itu langsung menghempaskan tubuhnya tanpa ragu ²,  yongguk kecil berteriak dan menangis, yongguk kecil menangis tanpa henti, keinginannya untuk melompat tidak dapat dihindarkan. Dia melompat dari atas tebing, berharap appa nya hidup, namun yongguk kecil tidak bisa berenang di tengah laut yang luas itu. Dia berusaha berenang ke permukaan mencari sosok ayah nya, yongguk masih menangis dan menangis, dia mampu berenang hingga ke tepi laut namun dia tidak berhasil menemukan ayah nya. Yongguk menangis di pinggir laut, meneriaki appa nya, banyak air yang masuk ke dalam paru ² nya, bang yongguk tak bisa menahan dirinya lagi dan dia jatuh tidak sadarkan diri .. Flashback end

Hari ini, hari dimana ingatan Bang Yongguk kembali. Tepat pada saat Jung Hyun Joo terhempas ke dasar laut, yongguk benar ² terkejut akan bayangan yang ia lihat saat hyun joo terjatuh. Separuh ingatan yongguk hilang saat kejadian appa nya bunuh diri dihadapan nya, dia koma beberapa bulan akibat frustasi yang dideritanya. Dan ingatan nya hilang, ingatan yang menyakitkan itu hilang, tubuh ayah nya pun tidak ada yang menemukan. Namun media masa mengabarkan bahwa sebuah pesawat jatuh, dan eomma mendapat kabar bahwa suaminya adalah salah satu korban kecelakaan pesawat itu, sampai bang yongguk kembali dari ketidak sadaran nya, eomma menceritakan bahwa appa meninggal dalam kecelakaan. Seiring berjalan nya waktu, bang yongguk menemukan tebing itu, tebing yang menurut dirinya adalah tempat paling nyaman, yongguk selalu ketempat itu jika dia ada masalah dan selalu menemukan solusi untuk memecahkan setiap masalah nya.
Bang yongguk menyadarkan lamunan nya, dan mendengar teriakan hyun joo saat terjatuh, dan teriakan youngjae juga jongup, yongguk berlari melihat ke bawah tebing, tubuh hyun joo yang mungil terhempas dari atas tebing yang tinggi, yongguk melepaskan tas juga seragam nya, dan melompat tanpa ragu untuk menolong yeoja yang di cintainya.
"HYUNGG !!" Teriak youngjae saat melihat aksi yongguk yang mengejutkan.
Youngjae dan jongup berlari dan mengendarai mobilnya menuju tepi laut dari arah lain.
"Byurrrr" suara itu jelas terdengar oleh yongguk, tubuh hyun joo sudah tenggelam sebelum yongguk. Hyun joo terus berusaha membawa dirinya kepermukaan, namun pada dasarnya hyun joo memang tidak mampu berenang, paru ² nya semakin sesak karena banyak air yang masuk, matanya mulai gelap, pandangan nya mulai buram, "Tuhan, ku mohon tolong aku, aku tak ingin mati seperti ini, oppa bantu aku" ucap hyun joo dalam benaknya. Semakin lemah dan semakin lemah hyun joo semakin tidak sadarkan diri, sebuah tangan melingkar di pinggang hyun joo, dan membawanya ke permukaan, ke tepi laut. Hyun joo sudah tidak sanggup dan ia tidak sadarkan diri.


|| Youngjae dan jongup sudah siap dengan mobilnya sebelum yongguk tiba di permukaan, mereka membawa hyun joo ke rumah sakit terdekat dengan mobil youngjae, jongup yang terdiam selama perjalanan melihat bagaimana yongguk begitu panik dengan keadaan hyun joo yang kini berada di pangkuan yongguk. Mobil mereka melaju dengan sangat cepat, sesampainya di rumah sakit suster dan dokter membawanya keruang UGD, yongguk, youngjae, dan jongup duduk didepan pintu ruangan itu.
Yongguk dengan pakaian nya yang basah mulai menggigil kedinginan, youngjae melepaskan jaket nya dan berusaha menolong yongguk,
"Hentikan ! Aku tak butuh bantuan mu" Jelas yongguk.
"Sudahlah youngjae, tak perlu khawatirkan orang seperti dia" Ucap jongup yang kesal melihat sepupu nya di bentak oleh yongguk.
Yongguk masih mengigil kedinginan, akhirnya ada suster yang memberikan nya handuk agar tidak terlalu kedinginan. Yongguk tersenyum manis dan berterima kasih kepada suster itu .
Satu jam berlalu, akhirnya dokter keluar dari ruangan itu dan memberitahu bahwa keadaan hyun joo sudah tidak kritis lagi, namun pernapasannya masih sedikit terganggu akibat air laut yang masuk ke dalam paru ² nya cukup banyak.

Yongguk berjalan perlahan ke arah hyun joo yang sedang terbaring dengan alat bantu pernapasan yang terpasang di wajahnya, yongguk berjalan sedikit tertatih akibat badannya yang basah dan kepala nya mulai terasa berat, dan bruukk tubuh kekar nya jatuh sebelum dia sampai ke tempat tidur hyun joo yang sedang tidak sadarkan diri.
Youngjae dan jongup langsung kaget melihat keadaan yongguk. Yongguk mendapat perawatan di rumah sakit itu, dokter bilang yongguk hanya lelah dan tidak ada penyakit yang serius hanya saja kepala nya seakan ada sedikit goresan mungkin akibat kebentur sesuatu di laut.
Youngjae dan jongup sedikit lega, youngjae menemani yongguk yang tidak sadarkan diri, dan jongup menemani hyun joo yang juga tidak sadarkan diri.


||"Jung hyun joo, andai aku tau bahwa hyung mencintai mu, aku takkan berani berusaha mencintai mu, cepatlah sadar dan kau akan melanjutkan hidup mu tanpa aku" Ya itulah kata ² terakhir dari jongup. Sudah hampir satu minggu hyun joo tidak juga sadarkan diri, jongup dan youngjae memilih untuk menjauhi yongguk dan hyun joo. Hari ini jongup dan youngjae melakukan perpisahan bersama hyun joo yang sedang terbaring di rumah sakit, jongup terus menggenggam tangan mungil hyun joo, membelai rambut hitamnya, dan mencium keningnya. Youngjae hanya menangis dalam hati, menangis untuk perpisahan persahabatan yang dia jalani selama ini. Yongguk tidak tahu bahwa youngjae dan jongup akan menjauhinya, dan semua biaya pengobatan sudah dibayar lunas oleh jongup.
"Moon, ayo pergi! Sebentar lagi hyung pasti akan kesini" Ucap youngjae.
"Ne jae!" Ucap jongup masih memandangi wajah pucat hyun joo.
Dengan langkah yang berat youngjae dan jongup pergi meninggalkan ruangan hyun joo, air mata jongup tak lagi terbendung, ia meneteskan air matanya. Di koridor rumah sakit youngjae dan jongup bertemu yongguk, namun yongguk seakan tidak peduli, yongguk terus berjalan dan menatap kedepan tanpa memperdulikan keberadaan youngjae ataupun jongup di sebelahnya yang sedang berjalan juga. Setelah mereka tak lagi terlihat, yongguk menghela nafasnya yang begitu berat. "Mengapa mereka masih kesini, sudah ku katakan agar tidak menganggu kehidupan ku lagi" benak yongguk.
Yongguk memasuki ruangan yang sesak itu, ruangan yang beraroma obat yang pekat, yongguk duduk di samping hyun joo, memegang tangan hyun joo yang dingin, menatap wajah pucat hyun joo dengan tatapan sedihnya
"Hyun joo, bangunlah! Aku begitu merindukanmu. Ku mohon bertahanlah, kau harus tetap hidup agar aku bisa melindungi mu" ucap yongguk lirih.
Yonguk keluar dari sekolah itu, sekolah yang didambakan nya, sekolah impiannya bersama hyun joo, dia merelakan sekolah itu demi dendam appa nya. Perlahan jari ² hyun joo mulai bergerak, yongguk histeris dan memanggil dokter.
Segera dokter memeriksa keadaan hyun joo, beberapa menit kemudian, hyun joo sadar.
"Jj..jo..jong..up" kata ² pertama yang keluar dari mulut hyun joo adalah jongup, yongguk yang mendengarnya merasakan perih yang amat dalam. Yongguk berusaha menutupi semua itu dengan senyuman manisnya.
"Hyun joo, ini oppa. Kau harus sembuh" ucap yongguk dengan membelai rambut hitam hyun joo.
Beberapa jam setelah sadar hyun joo mulai sanggup bicara.
"Oppa apa yang terjadi? Mengapa? Ada apa dengan youngjae dan jongup? oppa beritahu aku apa yang terjadi?" Ucap hyun joo dengan muka yang penuh harapan.
Perlahan yongguk menceritakan apa yang terjadi antara dirinya dengan keluarga jongup. Hyun joo begitu terkejut mendengar penjelasan itu, hyun joo pun benar ² tidak menyangka dengan takdir ini.
"Lalu oppa dimana mereka?" Tanya hyun joo.
"Aku tak tau hyun joo, aku ingin membalaskan dendam ku setelah kau sembuh" Ucap yongguk dengan nada kesal.
"Oppa, hentikan! Aku tau oppa adalah makhluk yang kejam, tapi oppa tidak boleh melakukan dendam ini, percuma oppa! Jika oppa melakukan dendam ini apa yang oppa dapat? Hanya kepuasan kan? Apa oppa akan mendapatkan semua kekayaan oppa? Kebahagiaan oppa? Tidak akan pernah oppa" Jelas hyun joo.
"Hyun joo, apa kini kau sekarang memihak kepada jongup, apa karena jongup kekasih mu? Jadi kau melupakan aku? Oppa mu yang selalu melindungi mu? Iya benar begitu?" Tanya yongguk semakin emosi.
"Oppa dengarkan aku, ini bukan masalah kau oppa ku atau jongup kekasihku. Aku bicara soal kenyataan, oppa sadarlah akan hal yang tak boleh kau lakukan. Ada cara lain untuk menyelesaikan masalah ini, percayalah padaku" Jelas hyun joo.
"Hyun joo, jangan halangi aku. Aku tak butuh nasehat mu, yang aku inginkan agar kau cepat sembuh dan aku segera melaksanakan dendam ku, mengerti?" Ucap yongguk dengan tegas.
Jung hyun joo hanya terdiam tak menjawab.

|| "Aku harus pergi dan mencari dimana jongup" Ucap hyun joo. Hyun joo kabur dari rumah sakit sebelum ia benar ² pulih. Hyun joo berlari berusaha agar tak ada orang yang melihatnya, terus berlari dengan seragam rumah sakit juga tanpa memakai alas kaki, dia mulai lelah dan berhenti di salah satu bangu di pinggir jalan. Dia mengehela nafas dengan panjang, berusaha untuk tidak pingsan, keringatnya mulai membasahi pipinya "Apapun yang terjadi aku harus menemukan jongup sebelum oppa melakukan dendamnya" Hyun joo masih duduk dan meluruskan kakinya yang sakit akibat berlari tanpa alas. Tak lama kemudian, sebuah mobil merah berhenti dihadapan nya,
"Hyun joo apa yang kau lakukan?" Seorang namja berkaca mata hitam didalam mobil itu berdiri dihadapan hyun joo sekarang.
"Moon ..!" Yaa dia moon jongup, jongup membantu hyun joo untuk masuk kedalam mobilnya.
"Hey apa yang kau lakukan?" Tanya jongup dalam perjalanan. Melihat kekasihnya seperti ini membuat hatinya pedih.
"Moon, sebaiknya kau dan youngjae cepat meninggalkan seoul karena oppa akan melakukan apapun kepada kalian dan keluarga kalian" Ucap hyun joo dengan panik.
"Apa maksudmu?" Tanya jongup.
"Kau tau kan oppa adalah makhluk kejam, dia akan membalas dendam appa nya kepada keluarga mu bahkan kepada dirimu dan youngjae"
"Kau tau soal masalah itu?"
"Ne moon, oppa memberitahuku. Jadi moon.."
"Hentikan ! Jangan kau pikirkan masalah ini, aku akan membereskan semuanya dengan baik, kau tak perlu khawatir, sekarang aku akan membawa mu kerumah dan mengobati kaki mu yang lecet akibat berlari tanpa alas" Ucap jongup sambil melemparkan senyum angel nya kepada hyun joo.
Hyun joo langsung terdiam saat melihat senyuman itu.
Dirumah youngjae..
"Hyun joo ada apaa dengan mu?" Tanya youngjae yang begitu histeris melihat hyun joo dengan seragam rumah sakit dan dengan kaki yang penuh luka, jongup membantu menopang tubuh hyun joo hingga kamarnya.
"Youngjae, aku sudah tau semuanya. Soal oppa juga tentang keluarga mu" Ucap hyun joo yang duduk di sisi ranjang jongup.
Jongup hanya diam sambil membasuh dan mengobati kaki hyun joo dengan perlahan dan penuh kasih sayang.
"Benarkah? Ah aku pun tak tahu mengapa ini bisa terjadi hyun joo. Percayalah bukan aku yang mengatur semua ini" Ucap youngjae dengan lesu.
"Ne youngjae, aku percaya akan hal itu. Namun aku ingin kalian cepat meninggalkan seoul, kau tau bagaimana kejamnya oppa? Aku tak mau sesuatu terjadi kepada kalian"
Mereka berdua hanya terdiam mendengar segala ucapan hyun joo, terdiam dengan muka yang penuh dengan kesedihan dan keputus asa an.
"Hey ada apa dengan kalian?" Ucap hyun joo yang kesal karena perkataan nya tidak ditanggapi.
Jongup selesai mengobati kaki hyun joo, dan duduk di samping hyun joo di sisi ranjang miliknya.
"Hyun joo, kami sudah memberitahu orang tua kami soal ini. Lusa orang tua ku akan kembali dari LA. Soal apa yang akan dikerjakan mereka aku sungguh tidak tahu" Ucap jongup dengan merangkul bahu hyun joo untuk menenangkan nya.
"Apa? Waeyo? Bukankah itu akan membahayakan mereka moon?" Tanya hyun joo heran.
"Ne hyun joo, awalnya aku dan jongup akan menghindari kalian, tapi jongup memberitahu apa yang terjadi dan orang tua jongup akan kembali, aku tak tahu apa yang mereka pikirkan dan mereka rencanakan. Namun kita hanya bisa pasrah" Ucap youngjae.
Mereka terdiam, memikirkan masing ² keadaan keluarga mereka. Jongup terus berusaha tersenyum dihadapan hyun joo namun hyun joo tau dibalik kesenyuman itu ada sebuah luka yang begitu dalam.

|| Bang yongguk begitu marah saat dia tau hyun joo melarikan diri dari rumah sakit, bahkan keadaanya belum begitu pulih. Yongguk mencari hyun joo ke setiap tempat yang selalu hyun joo kunjungi namun tidak menemukan nya. Yongguk mulai frustasi, sebuah bisikan selalu menghantuinya bisikan yang mengatakan "berhentilah mencari karena takdir akan menunjukkan nya padamu" .. bisikkan itu selalu terdengar saat yongguk berusaha mencari sesuatu.
Bang yongguk mengikuti saran dari bisikkan itu, dia kembali kerumah dan merebahkan tubuhnya ke kasur nya, menatap langit ² kamarnya, melihat bayangan yang terjadi saat dulu mereka bahagia, saat appa meninggal, saat yongguk berkelahi dengan musuh terbesarnya, saat hyun joo jatuh dan saat ini saat dia terbaring tak berdaya di kamarnya, memikirkan apa yang ingin ia lakukan. Dia dikejutkan oleh eomma nya yang tiba ² masuk ke kamarnya.
"Ah ada apa eomma?" Tanya yongguk.
"Nak, apa kau baik ² saja? Setelah apa yang kau ketahui selama ini, setelah kau tahu bahwa appa mu tewas bukan karena kecelakaan, setelah tau bahwa sahabatmu adalah musuhmu?" Tanya eomma. Ya eomma sudah tau bagaimana suami nya meninggal, setelah eomma diberitahu bahwa yongguk hilang ingatan, dia begitu shock namun akhir ² ini eomma seperti pasrah kali ini.
"Tentu aku tidak baik ² saja eomma, aku butuh jawaban yang pasti untuk masalah ini" Ucap yongguk.
"Nak, berpikirlah dewasa. Aku tau kau punya janji yang harus kau tepati untuk appa mu, namun kau harus tau bagaimana kau harus berbuat, berpikirlah sebelum bertindak. Dengan begitu kau akan mendapat kepuasan bukan penyesalan"
"Namun eomma, aku begitu ingin membalaskan dendam ini, dendam appa, dendam keluarga kita"
"Yongguk kau harus bertindak layaknya seorang pria dewasa"
Yongguk terkejut dan langsung membangkitkan tubuhnya, "eomma .. ahh apa aku bermimpi? Ya aku bermimpi, eomma belum pulang, namun apa maksud dari mimpi itu?"Berjuta pertanyaan muncul dalam benak yongguk, semua ia benar ² bertekad untuk membalas dendamnya kini dia merenung membayangkan apa yang akan ia lakukan setelah ini.

Dua hari telah berlalu, bang yongguk tidak juga bertemu dengan hyun joo. Tiba ² dia teringat akan youngjae dan jongup "Mungkin kah hyun joo disana? Tapi hyun joo tak tahu dimana rumah youngjae, tapi mengapa aku begitu yakin dia berada disana?" Yongguk mengambil tasnya dan keluar dari rumahnya berjalan kearah rumah youngjae, rumah yang begitu mewah dan besar. Kini dia ada dihadapan rumah itu, sebelum sampai ke gerbang itu, yongguk melihat sebuah mobil hitam berhenti dan masuk ke rumah youngjae, dia tau betul itu bukan mobil youngjae, saat kaca mobil itu terbuka, dia melihat seorang namja yang saat dia kenali, seorang namja yang sudah berusia itu, tangan nya mulai mengepal lagi "Tuan moon" Ucap yongguk dengan nada kesal.
Yaa appa jongup kembali dari LA hari ini. Jongup menunggu appa didalam rumah youngjae bersama youngjae dan keluarganya juga hyun joo yang menunggu dikamar. Dia tidak diizinkan keluar kamar sebelum mereka selesai berdiskusi.

"Appa... " Ucap jongup sambil memeluk appa nya.
"Bagaimana kabarmu nak?" Tanya appa dengan tenang.
Mereka mulai mendiskusikan bagaimana dan apa yang harus mereka lakukan terhadap yongguk sebelum suatu hal terjadi. Satu jam berlalu, mereka sudah mendapat solusi nya. Jongup dan youngjae hanya diam mendengar keputusan yang akan dilakukan nya, terlihat wajah yang begitu cemas dari youngjae dan jongup.

|| "Inikah kekasih anak ku?" Tanya tuan moon kepada hyun joo yang kini sudah bergabung bersama keluarga jongup. Hyun joo hanya tersenyum tersipu malu, hyun joo tidak boleh tau soal keputusan yang di buat oleh keluarga jongup.
"Brakk" Pintu besar rumah youngjae di tendang oleh seorang namja yang membawa sebuah pistol.
Keluarga itu juga jongup dan youngjae begitu terkejut dengan kehadiran seorang namja berbadan kekar dengan pistol di tangan nya terarah kepada tuan moon dengan tatapan amarah nya namja itu menatap tuan moon sedalam ² nya hingga tuan moon bergetar ketakutan.
"Bang yongguk !!" Ucap tuan moon.

Bang yongguk berusaha sekuat tenaga untuk memasuki rumah besar itu, diambilnya sebuah pistol didalam tasnya, yongguk berjalan menuju gerbang itu dan mengancam semua penjaga rumah itu, berkelahi dan menjatuhkan semua penjaga rumah itu, sampai tiba di pintu besar, pintu utama rumah itu. Dia menendang keras pintu itu dengan amarahnya dan begitu terkejut bahwa hyun joo benar ada didalam rumah itu, yongguk mengarahakan pistolnya tepat kepada musuh terbesarnya, tuan moon.

Jongup dan youngjae seakan tidak percaya dengan keadaan ini, hyun joo benar ² terkejut melihat yongguk membawa pistol yang diarahkan kepada appa jongup.
"Ne, kau masih ingat aku bukan?" Tanya yongguk sinis kepada tuan moon.
"Jelas wajahmu masih selalu ku ingat yongguk, kau sama seperti dulu, yongguk kecil yang selalu menurut kepada appa nya" Ucap tuan moon dengan santai namun terlihat ketakutan.
"Jelas kau masih ingat, karena aku selalu bermain dengan mu sejak dulu" Balas yongguk masih dengan tatapan marah nya.
"Kau sudah besar ternyata gukkie, apa eomma mu sehat?"
Yongguk mulai marah saat panggilan gukkie dilemparkan oleh tuan moon kepadanya, gukkie adalah panggilan kesayangan appa nya untuk dirinya dan tuan moon juga selalu memanggil seperti itu jika appa sibuk dengan pekerjaan nya.
"Hentikan ! Jangan panggil aku seperti itu. Kau bukan appa ku jadi jangan berani ² memanggil diriku seperti itu !" Bentak yongguk.
"Bukankah kau memang menganggap ku appa mu? Aku yang selalu menemanimu selama appa mu sibuk"
Amarah yongguk semakin tak tertahankan, air matanya mulai membendung di mata indahnya, dengan kesal ia menarik pelatuk di pistol nya, semua teriak termasuk hyun joo.
"Bang yongguk hentikan ! Sudah ku bilang balaskan dendam mu pada ku jangan pada appa ku!" Teriak jongup dengan berani.
"Tidak kau harus mendahuluiku hyung" Ucap youngjae.
"Hentikan ! Oppa kau harus sadar oppa .. jangan biarkan kau melakukan ini oppa hentikan ku mohon" Jung hyun joo mulai menangis dalam pelukan jongup.
"Hohoho anak yang pemberani kau jongup, dan sekarang kau berani mengambil hyun joo dariku, apa yang kau katakan padanya sehingga dia bisa membela mu seperti ini, MEMBELA KELUARGA YANG SUDAH MENGHANCURKAN HIDUPKU !! " amarah yongguk sudah mulai tak tertahankan. Yongguk hampir melepaskan peluru di dalan pistol nya itu namun ...
"Bang yongguk!" Seorang wanita berusia berteriak memanggil namanya dari belakang tubuhnya.

||Bang yongguk terkejut dengan siapa yang menhalanginya kali ini, eomma tercinta nya kini berada diantara mereka, diantara keributan ini.
"Eomma apa yang kau lakukan disini?" Tanya yongguk dengan heran.
"Hentikan nak! Jangan menjadi seperti ini, eomma sudah lelah terus menahan dendam ini. Lepaskan lah yongguk, lepaskan dendam mu" Ucap eomma dengan nada yang begitu lirih.
"Apa maksud eomma? Eomma menyuruhku untuk tidak berteman lagi dengan mereka itu berarti eomma membenci mereka?" Ribuan pertanyaan muncul dalam raut wajah yongguk.
"Sudahlah yongguk, hentikan ! Dengarkan perkataan ku. Eomma tidak mau kau membalas dendam seperti ini, kau akan di tuntut karena membunuh, eomma mohon hentikan" Eomma berjalan kearah yongguk dan mulai memegangi tangan kekar yongguk yang memegang pistol.
Yongguk terdiam dia mulai melemah saat sentuhan eomma dan tangisan eomma,
"Tidak !!! Aku akan tetap membunuh orang itu"
Dengan cepat yongguk melepas tangan eomma dan mulai mengarahkan pistol nya, bayangan mulai muncul kembali saat ² yongguk menderita akibat tuan moon, amarah yongguk mulai memuncak dan ddduuuaaarrrrrr .. Yongguk melayangkan sebuah peluru di dalam pistolnya tertuju kepada tuan moon, semua berteriak dan memejamkan mata, saling melindungi namun saat yongguk melihat siapa yang tertembak dihadapannya, matanya melebar dan pistol itu jatuh dengan seketika.
"EOMMAAAAAA!!" Yongguk berlari ke tubuh eomma yang sudah terbaring tak berdaya dihadapan nya.
Eomma berlari dengan cepat ke arah tembakan yongguk tertuju dan alhasil eomma lah yang tertembak. Eomma terbaring memegangi dadanya yang berdarah akibat peluru yang diluncurkan yongguk.
"Eommaa, mengapa kau lakukan ini. Waeyo eomma waeyoo?" Yongguk berteriak memegang tubuh eomma yang sudah melemah, dia menangis deras.
"Bang yongguk, hentikan ! Jangan lakukan ini lagi kau harus berubah" Ucap eomma lirih.
Eomma benar ² melemah dan mulai memejamkan matanya perlahan dan air matanya terjatuh di pipinya.
"EOMMMAAAAAAAAAA.....!!!!!" Bang yongguk menangisi meratapi kesalahannya, terus memeluki tubuh eomma yang sudah tak sadarkan diri, bersimbah darah. Youngjae dan keluarga nya melihat kejadian itu begitu shock. Jongup mulai membungkuk di samping yongguk. Yongguk benar ² kesal namun emosi nya sudah terluapkan karena kesedihan nya kali ini. Dia tidak peduli dengan orang ² di sekitarnya.
"Eomma, maafkan aku eomma. Aku benar ² minta maaf. Aku bersalah eomma, aku tak sanggup hidup tanpa mu, bertahanlah eomma. Bangunlah eomma, apa kau tidak menyayangiku, ayo eomma sadarlah sadarlah" Yongguk terus merintih akibat kesalahannya. Terus berusaha membangunkan eomma namun apalah daya, eomma sudah meninggal.
..
..
..
Satu tahun kemudian ..
Seorang namja mengendarai mobil silvernya, menggunakan handset dan kaca mata hitam, memakai kemeja bermerk dan jam tangan mahal, dia berhenti disuatu tempat, namja itu berjalan keluar dari mobilnya, menuju tempat itu. Tebing, tepat setahun lalu namja itu dipertemukan oleh takdir di tempat itu. Yaa namja itu adalah Bang yongguk, kini dia berada ditempat itu, tempat dimana takdir mempertemukannya dengan musuh terbesarnya.
"Appa, eomma. Aku hidup bahagia sekarang. Ku harap kalian juga bahagia disana. Aku minta maaf atas kesalahan yang selalu ku buat, kecerobohan yang ku lakukan, segalanya. Aku minta maaf eomma appa. Aku merindukan kalian, saranghaeyo" Yongguk meneteskan air matanya, sesosok bayangan eomma dan appa berdiri dibelakang tubuh yongguk. Yongguk merasakan kehadiran orang tuanya dan tersenyum membasuh air matanya.
Bayangan itu menghilang sejak seorang namja merangkul tubuh nya dari sisi kirinya, yo youngjae. Dia tersenyum menatap yongguk, dan seorang yeoja yang melingkarkan tangan nya di siai kanan yongguk bersama namja yang merangkul yeoja itu, Jung hyun joo dan Moon jongup. Mereka tersenyum menatap yongguk, yongguk pun tersenyum menatap mereka.
"Inilah takdir hyung, kita dipertemukan untuk seperti ini" Ucap jongup.


Flashback ..
Bang yongguk frustasi akan meninggalnya eomma akibat ulahnya sendiri, dia mengurung dirinya dirumah kecilnya sendirian. Selalu menangis dan menangis meratapi semua kesalahannya. Sampai pada hari itu, tuan moon datang ke rumah kecil yongguk. Awalnya yongguk tidak mau menemui mereka namun ini berkaitan dengan eomma. Akhirnya yongguk mengizinkan mereka masuk, tubuh yongguk yang melemah dan tak berdaya membukakan pintu rumahnya,
"Bang yongguk, pada dasarnya ini kesalahan ku. Jangan salahkan anak ² ku, jangan salahkan mereka. Seharusnya kau tidak melakukan ini, keputusan yang ku buat bukan untuk menghancurkan mu, kami sepakat akan mengembalikan harta appa mu kepada dirimu, namun kau terlalu emosi dan tidak mau mendengarkan kami, untuk kematian eomma mu aku benar ² minta maaf. Yongguk ku serahkan harta benda milik appa mu kepada dirimu, dan mulai sekarang jika kau menginginkan nya, kau akan tinggal bersama jongup juga youngjae. Kau boleh menuntutku atas perlakuan ku kepada appa mu, kau boleh mengadukan ku kepengadilan tapi ku mohon jangan libatkan keluarga ku" Jelas tuan moon.
Yongguk begitu frustasi mengetahui apa yang terjadi, jadi itulah keputusan keluarga moon terhadap keluarga yongguk, yongguk mulai menangis lagi.
"Yongguk, jangan sesali perbuatan mu. Ini kesalahan ku. Jika kau tau apa yang sebenernya eomma mu lakukan selama ini, kau akan lebih terkejut. Aku baru mengetahuinya dari keluarga youngjae" Ucap tuan moon.
"Apa maksudmu? Apa yang dilakukan eomma?" Ucap yongguk.
"Bacalah ini, ini surat yang eomma mu berikan untukku sebelum kau datang menemui kami"
Dibacanya perlahan surat itu, air mata yongguk mengalir dengan deras, hatinya begitu sakit dan sesak.

"Anakku tersayang, anakku yang paling ku cintai, satu ² nya yang ku milikki, harta benda yang paling berharga dihidupku. Entah mengapa eomma ingin sekali bicara dengan mu namu eomma tak sanggup memberitahumu, entah eomma punya firasat ingin menulis surat ini untukkmu. Yongguk selama ini eomma tidak berjualan di pasar, eomma menjadi pembantu dirumah youngjae. Maaf eomma tidak memberitahumu, karena eomma tau kau takkan mengizinkan eomma untuk bekerja di sana jika kau tau mereka ada keluarga yang menghancurkan keluarga kita. Dengan eomma bekerja sebagai pembantu di rumah youngjae, eomma bisa menghidupi mu dengan baik. Eomma pikir tuan moon tidak akan kembalu dari LA namun semua berubah saat jongup anak dari tuan moon datang ke rumah youngjae. Ku fikir jongup bukan lah teman sekolahmu namun takdir mempertemukan kalian. Disinilah semua berantakan, yongguk maaf atas perbuatan eomma yang tak kau ketahui ini. Eomma ingin kau hidup bahagia sekarang bersama keluarga moon. Yongguk berhentilah membalas dendam mu, berhentilah berperilaku tidak baik. Yongguk ku harap kau bahagia, eomma selalu mencintai mu"

Yongguk menangis deras, tuan moon menenangkan yongguk. Yongguk begitu frustasi benar ² frustasi kali ini.
"Yongguk, eomma menitipkan mu pada keluarga kami. Jadi bagaimana gukkie? Jika kau menuntut ku, aku akan menitipkan mu pada keluarga youngjae" Tuan moon begitu sedih melihat yongguk seperti ini.
"Aaa....aku .. aku tak tau harus apa sekarang. Selama ini aku bertahan hidup karena eomma, tapi aku menghancurkan hidup ku sendiri"
"Yongguk sudahlah, ini sudah terjadi. Ayo jalani hidupmu yang baru bersama keluarga baru mu"

Yongguk menyetujui semua yang eomma inginkan, yongguk diberikan kekuasaan sebagai CEO. Tuan moon di turunkan sebagai presdir dan appa youngjae wakil presdir. Yongguk dinobatkan sebagai CEO termuda sepanjang masa di seoul dan LA. Yongguk, youngjae, jongup dan hyun joo kini tinggal bersama. Mereka melanjutkan sekolahnya di LA. Setahun kemudian mereka kembali ke seoul untuk berlibur.
Flashback end ...


Yongguk POV ..
Inilah hidupku, tak selama nya hidup bahagia, dan tak selamanya kita menderita.
Aku menyesali perbuatan ku terhadap eomma ku. Inilah takdir, kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi besok, lusa, atau kapanpun. Jalani hidup mu dengan setenang mungkin, dengan begitu hidup akan berubah. Aku melupakan masalalu dan dendam ku terhadap musuh terbesar ku karena aku tau semua itu hanyalah masa lalu, sejarah dalam hidupku.
Dan kini aku menjalani kehidupan ku dengan penuh misteri, entah apa yang terjadi suatu saat nanti. Aku merelakan yeoja yang ku cintai untuk sahabat terbaikku. Moon jongup, yo youngjae Jung hyun jo, kalian lah orang ² yang selalu membuat pelangi di hidupku .. Gamshahamida^^

The End ..




||
Thx for reading, tinggalkan coment chingudeul.
Tunggu ff ku selanjutnya ne.
Maaf banyak typo.. bye

@youzza_nisarr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar