Senin, 28 April 2014

GHOST


GHOST !! 


Cast  : Yo youngjae (BAP)



Jeon Hyosung (secret)



Genre  : Horor, romance
Author  : @Jumpinghimes
Scripwriter : @Youzza_nisarr
Chapter 1


** Youngjae POV
"Perasaan apa ini? Mengapa ketakutan ini semakin menggilai ku? Aku tak tahu kapan semua ini dimulai dan kapan semua akan berakhir, ketakutan yang selalu menghantuiku kini mendarah daging dalam diriku"



**
"Hey apa kau yo youngjae? " Tanya seorang yeoja cantik kepada seorang namja berwajah cute yang sedang duduk di kelasnya sambil mengotak atik gadget nya. Namja itu mengalihkan pandangannya dari gadget nya dan mulai memandang yeoja itu.
"Nde, naneun yo youngjae, waeyo?" Ucap namja itu dengan tatapan sinis nya namun tetap dengan senyumnya yang mampu melelehkan semua yeoja dihadapannya.
"Aku...aku menyukaimu youngjae" Ucap yeoja itu dengan memberikan sebuah coklat dengan pita kuning yang mengikat di coklat tersebut. Namja bernama youngjae itu menatap yeoja bermata indah itu dengan penuh tanda tanya namja itu berdiri dari kursinya.
"Kau.. apa kau tau aku siapa?" Tanya namja itu.
Semua mata siswa dikelas itu tertuju pada namja dan yeoja yang sedang berbincang itu.
Yeoja berambut pirang itu terdiam dan menunduk.
"Ghamsa untuk coklatnya tapi kau harus tau siapa aku, jadi jangan bertindak bodoh atau kau akan tau akibatnya" Ucap namja itu.
Yeoja itu menangis dan pergi dari kelas itu. Ya, yo youngjae adalah pria tertampan disekolah itu, sekolah paling terkenal di seoul, Hanlim High School. Yo youngjae selalu mendapat perhatian lebih dari seluruh siswa yang ada disekolah itu. Namun namja ini begitu sombong dan angkuh, terlalu dingin terhadap yeoja manapun. Tapi namja yang bernama youngjae ini termasuk anak paling pintar di sekolah itu. Bukan hanya junior tapi senior nya pun semua ingin berteman dengan youngjae, namun akibat youngjae yang terlalu dingin alhasil youngjae hanya berteman dengan beberapa siswa di sekolah itu.

Youngjae berjalan keluar kelasnya, tidak peduli dengan orang ² disekitarnya yang sedang memperhatikannya karena kejadian beberapa menit lalu yang menyebabkan seorang yeoja menangis akibat ulahnya.
"Youngjae!" Teriak seorang namja dibelakang tubuh youngjae. Youngjae memalingkan tubuhnya ke arah suara tersebut.
"Hyung??"
"Hey ku dengar kau membuat yeoja junior menangis?" Ucap seorang namja yang ukuran tinggi nya lebih tinggi dari youngjae.
"Ahh..apa aku benar ² terkenal? Baru saja beberapa menit ku lakukan hal itu kini semua siswa di sekolah ini sudah tau" Ucap youngjae dengan senyum dinginnya.
"Kekeke... itulah dirimu youngjae. Namja paling disegani di Hanlim, namja terpopuler"
"Hentikan hyung, jangan diperjelas"
"Mau kemana kau sekarang?"
"Perpustakaan"

Kedua namja itu berjalan keluar gedung sekolahnya, Kim Himchan adalah senior youngjae sekaligus teman youngjae sejak kecil, hanya himchan yang mampu membuat youngjae selalu nyaman. Perpustakaan hanlim adalah tempat favorit youngjae, ruangan itu terpisah dengan gedung tempat mereka belajar, ruangan itu terletak di sebuah bangunan berbentuk unik, bentuk bangunan itu seperti huruf U yang melingkar sebabnya bangunan itu di namakan Leter U.
"Yo youngjae!" Teriak seorang namja yang terlihat sebaya dengan youngjae.
"Itu daehyun" Ucap himchan yang lebih dulu menoleh.
Jung daehyun berada di tingkat yang sama dengan youngjae, hanya saja mereka beda kelas, hanya Kim Himchan dan Jung Daehyun lah teman youngjae sejak youngjae bersekolah disana.
"Youngjae, kau pasti ingin ke perpus ne?" Tanya daehyun yang berjalan dengan secangkir ice coffe americano di tangannya.
"Nde, kau ingin ikut?" Ajak youngjae.
"Hey apa itu americano?" Tanya himchan.
"Nde hyung" Ucap daehyun.
Dalam sekejap coffee itu sudah berpindah tangan ke tangan himchan.
"Hyung ..!!" Teriak daehyun dengan kesal.
Himchan dengan wajah bangga nya tersenyum dihadapan youngjae dan daehyun. Youngjae hanya tertawa melihat tingkah mereka yang seperti anak kecil.
"Youngjae,, lihat lah hyung mengambil coffee ku" rengekan daehyun membuat youngjae semakin tertawa.
"Sudah ku bilang jangan tunjukan coffee mu dihadapan hyung" Ucap youngjae sambil tertawa.
Daehyun hanya diam dan melihat coffee nya yang direbut himchan, mereka berjalan masuk ke dalam gedung Leter U itu. Suasana sepi yang tercipta di gedung itu membuat semua yang masuk ke dalam gedung itu merasakan hawa dingin yang mencekam.
"Hyung, apa kau merasakan sesuatu?" Tanya daehyun kepada himchan.
"Nde, setiap aku memasuki gedung Leter U beginilah perasaan yang ku rasakan" Ucap himchan.
"Apa maksud kalian?" Tanya youngjae yang bersikap tenang.
"Apa kau tidak merasakan hawa aneh disini?" Tanya daehyun.
"Tidak" Singkat youngjae.
Youngjae adalah murid yang paling rajin mengunjungi gedung itu untuk membaca di perpustakaan setiap kali dia memiliki waktu kosong, dan dia tidak pernah merasakan apapun setiap kali dia datang. Banyak rumor yang membicarakan tentang Leter U namun youngjae tidak pernah mempercayai ucapan mereka. Mereka sudah sibuk dengan masing ² buku nya, daehyun membaca novel, himchan membaca majalah, youngjae membaca buku sejarah. Suasana perpustakaan itu begitu hening dan sepi, begitu sunyi dan dingin.
"Hyung sepertinya aku akan keluar lebih dulu, perasaan ku mulai tidak baik" Ucap daehyun.
"Ada apa daehyun?" Tanya himchan dengan heran yang melihat sikap daehyun tiba ² aneh.
"Molla hyung, perasaan ku selalu aneh jika berada di Leter U" Ucap daehyun.
"Kalau begitu aku ikut dengan mu dae" Ucap himchan.
"Youngjae sepertinya aku dan daehyun pergi lebih dulu, apa kau masih akan berada disini?" Tanya himchan kepada youngjae yang sedak asik membaca.
"Aahh..ada apa?" Tanya youngjae.
"Aniyaa .." Ucap daehyun sambil menarik lengan himchan.
"Youngjae, kita pergi dulu ne" Ucap himchan sambil meninggalkan youngjae.
Youngjae hanya menatap mereka dengan tatapan sedih karena ditinggal sendiri. Youngjae kembali fokus dengan buku dihadapannya, sesosok bayangan putih melihat youngjae yang sedang membaca dengan serius, bayangan itu tersenyum miris, menatap youngjae dan menghilang.
Wwwuuusshhh ... angin berhembus hingga membuka jendela ruangan itu, youngjae langsung bisa merasakan angin itu menembus kedalam tulangnya melalu pori ² dikulitnya, bulu ² tangan youngjae bergidik seketika, tiba ² degup jantungnya berdetak begitu cepat, youngjae segera bangkit dan pergi meninggalkan gedung itu, bayangan putih itu tersenyum puas melihat youngjae.


**
Youngjae terbangun dari tidurnya, melihat jam dinding yang tertempel di dinding kamarnya, 00:30 am.
"Mengapa aku selalu terbangun di waktu seperti ini, tengah malam?" Benak youngjae.
Kebiasaan youngjae adalah terbangun saat dia sudah tertidur lelap, entah karena mimpi buruk atau karena insomnia. Youngjae bangkit dari tempat tidurnya, berjalan menuju balkon kamarnya dengan membawa sebuah novel juga secangkir susu coklat. Dia duduk di balkon kamarnya, udara yang begitu dingin membuat youngjae harus membawa selimut kesayangannya. Youngjae duduk dan fokus membaca novel yang di bawanya, menggunakan piyama putih nya dan meminun secangkir susu hangat. Tiba ² youngjae berhenti membaca dan melihat ke arah rumah di hadapannya. Rumah megah dengan interior yang cantik jelas terlihat dari balkon kamarnya, youngjae terus memperhatikan ruangan yang di hadapan kamarnya, itu sebuah kamar. Youngjae terus memperhatikan semakin dalam dan semakin dalam, hingga ia terkejut saat lampu kamar itu menyala seketika dan ada seseorang yang berdiri di dalam kamar itu, youngjae masih terus menatap kamar itu, seseorang itu tidak jelas terlihat karena tirai kamar itu tertutup rapat. Seseorang itu terlihat seperti yeoja dengan tubuh ramping dan rambut yang panjang nya sebahu, pandangan youngjae tidak lepas dari orang itu. Seketika youngjae terkejut saat yeoja itu berpaling dan wajahnya mengarah kepada youngjae, dalam sekejap youngjae langsung memalingkan tatapan nya yang semula memperhatikan kamar itu. Beberapa menit kemudian dengan perlahan youngjae menoleh lagi ke arah kamar itu, namun kali ini kamar itu sudah gelap kembali, dan lampunya pun sudah padam. Angin dingin kini berhembus menembus selimut youngjae, detak jantung youngjae mulai berdetak tak menentu. Youngjae bangkit dari tampat duduknya dan berjalan menuju kamarnya, sebelum menutup tirai kamarnya, youngjae melihat kamar dihadapannya lagi beberapa menit dan akhirnya dia menutup tirai itu dan kembali melanjutkan tidurnya, namun bayangan itu kembali muncul, bayangan seorang yeoja di kamar depan rumahnya. Youngjae berusaha mengabaikan nya.



**
Youngjae mengendarai lamborgini nya menuju sekolahnya, dengan kaca mata hitam dan topi hitam membuat namja berpipi cubby ini begitu terlihat sangat tampan. Yo youngjae berjalan bersama himchan juga daehyun. Memasuki gerbang sekolahnya, semua murid selalu tertuju pada lamborgini yang youngjae miliki, youngjae bukanlah type namja yang suka memamerkan barang mewahnya namun dia selalu dijadikan bahan pembicaraan di sekolah. Youngjae termasuk anak yang populer karena dia adalah siswa terpintar sepanjang masa di Hanlim, himchan anak yang populer karena wajah tampan nya selalu terpampang di halaman depan Hanlim News (majalah sekolah), Jung daehyun murid terpopuler akan keramahan nya, selalu menebarkan senyum kepada semua murid di sekolah. Mereka berpisah saat memasuki kelas masing ², youngjae dikelasnya terus terbayang akan yeoja yang dilihatnya semalam.
"Apa dia melihatku semalam? Mengapa aku tak pernah tau ada seorang yeoja yang tinggal di depan rumahku" Benak youngjae. Lamunan nya terhenti saat seorang guru datang memasuki kelasnya. Pelajaran dimulai, kali ini sang guru tidak memberikan pelajaran khusus, guru itu memberikan tugas kepada para siswa untuk mencari artikel masa lalu dari sekolah ini, bagaimana sekolah ini terbentuk, tahun berapa, intinya sejarah sekolah ini dibangun. Satu ² nya tempat yang dapat dikunjungi youngjae adalah perpustakaan, di lain sisi teman ² nya membuka situs internet namun dia pergi ke perpustakaan untuk mencari artikel itu. Di perpustakaan, dia sendirian. Entah mengapa setiap kali dia ke perpustakaan jarang sekali ada siswa yang datang ke perpustakaan.
"Apa segitu membosankan kah ruangan penuh buku ini?" Benaknya sambil mencari semua artikel yang ada di ruangan itu. Buku sejarah Hanlim terletak diantara tumpukan buku yang tak pernah dibaca oleh nya, youngjae terus mencari dan membaca. Hanlim sudah berdiri sejak 15 th lalu, konon nya sebelum bangunan Hanlim terbentuk, ini adalah tanah makam tua. Itu kenapa sebabnya sekolah ini paling terkenal akan keangkeran nya. Youngjae mulai bergidik saat membaca semua artikel itu, angin mulai berhembus saat jendela perpus terbuka secara mengejutkan. Youngjae berusaha tidak memperdulikan nya, Gedung Leter U adalah tempat paling disegani oleh para siswa, karena sepi dan sunyi. Di gedung Leter U hanya ada perpustakaan, dan koridor nya lumayan panjang. Koridor yang di dinding nya tergantung foto ² saat Hanlim dibangun, sejarah Hanlim terbentuk di gedung itu. Youngjae tak tahan dengan keadaan ini akhirnya dia pergi dari gedung itu, saat melewati koridor Leter U youngjae tidak berani melihat sekelilingnya.
"Shit, kenapa aku jadi penakut seperti ini, ayo youngjae kau tak seharusnya percaya dengan semua yang ada dibuku itu, itu hanya majalah sekolah jaman dulu, ayo youngjae" Youngjae berusaha menguatkan dirinya agar tidak terlalu takut.
"Mengapa koridor ini begitu panjang, bukan kah sebelumnya tidak sepanjang ini" Youngjae mulai berlari kecil karena merasakan hawa yang tidak wajar. Akhirnya youngjae keluar dari gedung itu, nafasnya mulai terengah ². Youngjae dengan cepat meninggalkan gedung itu.
"Aaahh itu tempat favorit ku mengapa harus di sana tempatnya" Benak youngjae penuh dengan penyesalan. Bayangan putih itu muncul lagi, tertawa nya begitu puas saat melihat youngjae ketakutan.

**
Youngjae pergi kerumah himchan sepulang sekolah, kali ini dia tidak membawa mobilnya. Karena rumahnya hanya beberapa blok dari rumah youngjae, namja tampan berpakaian hitam dengan style nya yang kuat berjalan keluar rumahnya. Entah mengapa perasaan penasaran nya kembali muncul, rumah yang ada di depan rumahnya, siapa pemiliknya, mengapa tak terlihat tanda kehidupan dirumah itu, itulah pemikiran youngjae setiap kali dia melihat rumah itu, youngjae masih berdiri di depan gerbang rumahnya menatap kamar yang terletak di lantai dua rumah itu. Youngjae berjalan mendekati gerbang rumah itu, dilihat nya sebuah kotak kecil putih namun tidak ada nama pengirimnya, ini paket atau bukan ia tidak tahu. Keinginan nya untuk mengambil benda itu begitu kuat. Diambillah kotak kecil itu, dia mulai memainkan kotak itu sambil berjalan, "Apa isi kotak ini ya?" Tanya youngjae dalam hatinya. Dia memasukkan kotak itu ke dalam tasnya. Dan mulai berjalan ke arah rumah himchan.

Youngjae meminta bantuan himchan untuk membantu tugasnya, ini sudah terlampau sulit makanya youngjae meminta bantuan seniornya. Namja berwajah manis itu menyambut youngjae dengan penuh senyuman, youngjae dan himchan mulai mengerjakan tugas youngjae. Youngjae melupakan kotak yang ia ambil dari depan rumahnya itu.

"Youngjae, besok hyung akan ambil libur selama beberapa hari, hyung ingin berkunjung kerumah paman hyung" Ucap himchan.
"Benarkah? Kalau begitu kau harus selesaikan tugas ku sekarang hyung" Ucap youngjae.
"Ahh kau ini.." Mereka mengerjakan tugas nya hingga larut malam.

Saat tugas sudah selesai ..
"Youngjae kau yakin tidak ingin ku antar?" Tanya himchan.
"Tidak hyung, gamsha ne" Ucap youngjae dengan santai.
"Ne baiklah, hati ² yaa.. ada apa ² tlp aku oke?"
"Hyung rumah ku hanya beberapa blok, dan aku bukan anak kecil"
"Ne ne, yasuddah pulanglah youngjae, jangan rindukan aku ne. Sampaikan salam ku kepada daehyun besok ne" Ucap himchan.
Youngjae pergi meninggalkan rumah himchan, dilihatnya jam tangan yang melekat di tangan kirinya, 23:30. Hampir tengah malam dan ia berjalan sendiri ke rumahnya, meski hanya beberapa blok tiba ² jantung youngjae berdegup kencang. Dia mengabaikan apa yang ia rasakan. Perasaan nya mulai aneh saat ada seseorang yang berjalan dibelakangnya, youngjae mengabaikannya, berusaha tidak menoleh. Namun langkah kaki yang mengikuti youngjae seakan semakin lama semakin mendekat, youngjae terus berusaha mengabaikannya, youngjae mulai berjalan cepat, oh tidak langkah kaki itu pun semakin cepat. Youngjae mulai berjalan pelan lagi dan seseorang dibelakangnya pun seperti berjalan pelan, hanya beberapa langkah lagi youngjae sampai kerumahnya, youngjae berusaha mengeluarkan handphone nya, berusaha mengangkat handphone nya untuk melihat siapa yang mengikutinya, mengangkatnya perlahan sambil menutup matanya, saat membuka matanya dan ia sudah sampai digerbang rumahnya. Dilihat ke layar handphonenya, tidak ada siapapun yang mengikutinya. Langkah itu memang sudah tidak terdengar sejak youngjae mengangkat handphone nya. Youngjae segera memasuki kediaman nya dan menuju kamar tidurnya. Eomma sudah tidur, alhasil dia membuat susu coklat nya sendiri. Pergi ke dapur dan mulai membuat susu coklat nya, entah mengapa perasaan youngjae selalu tidak tenang sekarang, dimana pun dia berada selalu tidak tenang. Kini di dapurnya pun dia merasakan hal aneh, dengan cepat youngjae membuat susunya dan cepat pergi ke kamar tidurnya, tirai kamarnya masih terbuka, jelas terlihat kamar dihadapan kamarnya, kamar itu lampunya menyala sekarang. Youngjae berdiri di hadapan jendelanya sambil meminum susunya, ya seorang yeoja kini muncul lagi di kamar itu, dia juga mengenggam sebuah gelas, youngjae terus memperhatikan dengan dalam ke dalam kamar itu, dia memegang tirai kamarnya dengan tangan kananya, yeoja itu masih berdiri memegang sebuah gelas tanpa bergerak, PRRAAAKK!!  gelas yang dipegang yeoja itu dilempar oleh yeoja itu, youngjae kaget dan langsung menutup tirai kamarnya. Degup jantungnya seakan berhenti berdetak, gelas yang dipegang youngjae seakan ingin lepas, tangannya lemas, youngjae langsung membaringkan tubuhnya di ranjangnya, menyelimuti tubuhnya dengan selimut.
"Apa yang dilakukan yeoja itu, aahh aku begitu terkejut" Ucap youngjae.
Youngjae berusaha mengabaikan kejadian barusan. Youngjae mulai memejamkan matanya namun bayangan itu selalu muncul, bayangan yeoja yang membuatnya penasaran, tetangga yang tak pernah dia tau keberadaannya. Kini youngjae benar ² dibuat penasaran oleh orang itu.

**
Youngjae duduk di kursinya, pelajaran kosong kali ini. Biasanya dia selalu ke perpustakaan tiap kali ada pelajaran kosong, entah mengapa kali ini dia enggan pergi ke tempat itu, youngjae membuka tasnya dan mencari handset kesayangan nya, bukan handset yang ia temukan namun sebuah kotak kecil berwarna putih, di keluarkan nya kotak kecil itu, dia mengingat mendapat kotak ini dari mana. Akhirnya dia ingat, ya kotak yang berada di depan gerbang tetangganya, youngjae semakin penasaran. Youngjae keluar dari kelasnya yang begitu berisik membawa kotak itu, dia pergi ke atap sekolahnya. Tempat yang tinggi dan luas itu membuat orang ² yang berada disitu akan merasakan ketakutan yang luar biasa namun begitu sepi dan damai. Youngjae duduk di sebuah bangunan kecil berbentuk kotak seperti sebuah bangku yang sengaja dibuat di atas itu, youngjae ketempat itu hanya sesekali. Tidak sering seperti youngjae mengunjungi perpustakaan. Youngjae mulai membuka kotak itu dengan perlahan, apa yang ditemukannya? Sebuah kalung rantai berwarna emas dengan cincin yang dijadikan sebagai liontin kalung itu, cincin berwarna silver dengan mutiara di tengah cincin itu. Youngjae langsung tertarik saat kalung itu berada di tangannya. Youngjae membuang kotak itu di tempat dia duduk tadi. Youngjae kembali kekelasnya, kalung itu di masukkan kedalam saku celananya. Youngjae bersikap biasa dihadapan teman ² nya, saat pelajaran dimulai youngjae tidak fokus dengan pelajaran yang sedang dijelaskan dia masih penasaran dengan kalung yang ia temukan. Saat inilah semua dimulai ....



**
Bayangan putih itu tersenyum saat melihat youngjae mengambil kotak putih itu dan membawa kalung dengan cincin yang dijadikan sebagai liontin itu. Tertawa nya semakin jahat saat youngjae mulai menyukai kalung itu, kalung yang akan mengubah kehidupan youngjae.
Youngjae masih terus memperhatikan kalung itu, tangan nya terus memainkan kalung itu.Memperhatikan kalung itu dengan teliti, tidak ada yang salah pada kalung itu namun hatinya begitu tertarik untuk memiliki kalung itu, daehyun datang menghampiri youngjae ke kelasnya.
"Hey kalung darimana?" Tanya daehyun kepada youngjae yang masih memperhatikan kalung yang digenggamnya.
"Aku menemukannya, di depan rumahku" Ucap youngjae santai.
"Benarkah? Bukan dari orang yang special?" Tanya daehyun.
"Apa maksudmu? Kau tau aku bukan orang seperti mu" Ucap youngjae.
"Ahh aku bercanda" Ucap daehyun.
Youngjae masih memainkan kalung itu.
"Youngjae, apa yang kau perhatikan? Apa kalung itu bermasalah?" Tanya daehyun.
"Tidak, ku rasa ini hanya kalung biasa namun perasaan ku begitu kuat untuk memiliki kalung ini" Ucap youngjae.
"Apa kau tau ini milik siapa? Ku dengar jika kau menemukan sebuah benda asing kau tidak boleh memilikinya, mungkin ini kalung memiliki kekuatan magis, mesti nya kau kubur atau kau buang kalung ini di sungai" Ucap daehyun.
Seketika perasaan youngjae mulai aneh
"Itu hanya mitos kan? Sudahlah lagi pula aku tak tahu ini milik siapa, aku ingin ke perpustakaan apa kau mau ikut?" Tanya youngjae yang sudah bangkit dari kursinya.
"Mengapa kau senang sekali ketempat itu? Aniya aniya, aku akan kembali ke kelas ku saja, lebih baik kau sendiri saja, ppai" Ucap daehyun dengan cepat.
Youngjae menghela nafas dan mulai berjalan ke Leter U. Youngjae masih menggenggam kalung itu dan memainkan cincin nya diantara selah ² jarinya.

Di perpustakaan..
Youngjae bersandar pada sebuah rak ² buku di dalam perpustakaan sambil membaca buku, Mitos Kematian. Entah mengapa youngjae ingin membaca buku itu, kalung yang semula digenggamnya sekarang berada di lantai disamping dia duduk. Youngjae mulai membaca buku dengan serius, di sebuah halaman menceritakan mitos bahwa orang ² yang bunuh diri arwahnya akan bergentayangan dan akan mencari tahu mengapa dia bisa meninggal, mitosnya arwah itu akan memilih sendiri manusia yang akan membantunya dan jika manusia itu tidak membantu arwah itu konon si arwah akan terus meneror si manusia pilihan, dan jika manusia itu membantu si arwah itu tidak sampai akhir pencarian, si manusia harus merelakan arwahnya dan ikut bersama si arwah .. waaaaww dengan seketika youngjae merinding ketakutan, youngjae berhenti membaca, ada sebuah suara seperti buku jatuh di lorong sebelah tempat duduk nya, dia menaruh buku itu di selipan antara buku ² lainnya, sedikit menoleh ke arah suara itu dengan ragu, nihil tidak ada apapun yang jatuh di lorong tersebut, youngjae mengabaikan suara tersebut dan akan membaca buku mitos yang tadi dibacanya.
"Nah kemana buku itu?" Youngjae mencari buku mitos yang baru saja dia taruh di selipan itu, "Aku taruh disini tadi" Youngjae masih kebingungan dan mencari buku itu. Youngjae bangkit dan mencari buku itu di tempat semula ia mengambilnya, youngjae begitu terkejut saat buku itu berada di tempat itu. Tersusun rapih bersama buku ² lain,
"Waeyo, buku ini kenapa... ah lupakan" Youngjae kembali ketempat dia duduk membaca tadi mengambil kalung yang ditinggalkan nya lalu berjalan keluar dari gedung Leter U. Perasaan youngjae mulai lagi. Perasaan yang tak biasa menghantuinya.


**
"Eomma aku akan pulang malam, ada pelajaran tambahan dari guru ku" Ucap youngjae saat menghubungi eomma nya di rumah.
Youngjae mendapat pelajaran tambahan hari ini di sekolah, selesai pelajaran itu dia keluar gerbang sekolah nya tepat pukul 21:00 pm. Saat diperjalanan lamborgini silvernya mengalami masalah pada mesinnya, hanya beberapa kilo lagi dia sampai kerumahnya. Youngjae akhirnya menelpon bantuan untuk membantunya menarik lamborgini nya, dan ditinggalkan nya mobil kesayangannya itu di pinggir jalan. Youngjae berjalan kaki menuju rumahnya, hanya lampu jalanan yang membuat jalan itu terang, tidak ada bintang atau pun bulan yang menghiasi langit seoul malam itu, angin yang berhembus begitu menegangkan suasana, jalanan itu selalu sepi saat jam 20:00 am sampai tengah malam, youngjae berusaha tenang melewati jalan itu, dia mendengarkan musik melalu ipad nya untuk membuat nya merasa tenang. Kalung yang ditemukan youngjae kini sudah berada di leher youngjae. Sesosok yeoja terlihat sedang duduk di salah satu bangku di antara lampu jalan itu, yeoja berseragam sekolah itu duduk menunduk dengan poni yang menutupi wajahnya, youngjae jelas tau itu seragam sekolah mana, ya seragam sekolah Hanlim, yeoja itu menggunakan seragam sekolah dengan lambang Hanlim di sisi sakunya dan lengan kanan nya, Youngjae berusaha mengabaikan yeoja itu.
Di bangku berikutnya dia melihat lagi yeoja itu menunduk dan menggoyangkan kakinya seperti sedang bermain, rambutnya pirang dan sebahu.
"Bukankah aku sudah melihatnya di bangku sebelumnya? Siapa yeoja itu? Yeoja berseragam Hanlim" Benak youngjae.
Youngjae mulai bertanya ², dia terus melanjutkan perjalanan nya. Berusaha agar tetap tenang dengan wajah yang tenang namun hatinya begitu ketakutan seakan tidak bisa bernafas, di bangku berikutnya terlihat sosok yeoja yang sama. Kini youngjae berhenti karena kebingungan, apa yang membuatnya mengalami kejadian ini?
youngjae benar ² kebingungan kali ini, youngjae melepas handset yang dikenakannya, dengan ragu youngjae menoleh kebelakang untuk mencari sosok yeoja yang dilihatnya beberapa menit lalu di bangku sebelumnya, nihil tidak ada siapapun yang duduk dibangku sebelumnya, glekk youngjae menelan ludahnya, agak ragu dia menoleh untuk melanjutkan perjalanannya "AARGGGHHHH ...!!" Youngjae berteriak sangat keras saat yeoja berseragam Hanlim itu berada di hadapan nya yang berjarak hanya 5cm, yeoja yang berdiri menunduk dihadapan youngjae dengan poni nya yang menutupi wajahnya begitu menyeramkan. Dengan cepat youngjae meninggalkan tempat , dia berlari dan terus berlari menghindari yeoja itu, tempat itu, apapun yang ada dihadapannya akan dihindari olehnya. Youngjae terus berlari sekuat tenaga, "Siapa yeoja itu? Yeoja berseragam Hanlim yang menganggetkan ku, oh god!" Youngjae sampai didepan gerbang rumahnya, eomma membukakan pintu untuknya dan begitu aneh dengan youngjae yang datang dengan nafas terengah ²
"Ada apa youngjae? Dimana mobil mu? Mengapa kau seperti orang kehabisan nafas?" Tanya eomma dengan tatapan aneh ke anak nya itu.
"Aa.. aku hhuuftt... mobil ku bermasalah eomma aku sudah menelpon orang untuk membawa mobilku kembali dan .. aa.. aku melihat se.. ah bukan apa ² eomma sebaiknya kita masuk udara semakin dingin" ucap youngjae denan nafas yang masih terengah ². Youngjae menaiki tangga rumahnya menuju kamar tidurnya meninggalkan eomma yang masih kebingungan. Youngjae melepaskan tas dan seragamnya, namun kalung berliontin cincin itu tidak dilepas olehnya, youngjae berdiri dihadapan cermin di kamar mandinya, membasuh wajahnya dengan air hangat berharap pikiran nya jernih namun bayang ² yeoja itu tak luput hilang dari pikirannya. Youngjae memperhatikan dirinya yang tidak memakai kaos berdiri dengan sebuah kalung yang tergantung di lehernya "Kalung ini membuat ku semakin tampan bukan?" Ucapnya begitu bangga .. kekeke~~

Youngjae dengan piyama birunya duduk di ranjangnya dan bersandar pada bantalnya, memikirkan sosok yeoja berseragam Hanlim dengan rambut pirang sebahu.
"Tunggu,, apa yeoja itu adalah yeoja pemilik kamar tersebut? Rambut tetangga ku itu juga sebahu bukan? Jika dia sekolah di Hanlim mengapa aku tak tau soal tetangga ku ini" Youngjae teringat akan bayangan yeoja berambut sebahu yang dilihatnya tempo hari di hadapan kamarnya, youngjae bangkit dan duduk di sisi ranjang yang menghadap ke kamar itu, youngjae melihat kamar itu dengan jelas karena tirai pintu berkaca itu belum ditutup oleh eomma nya, pandangan youngjae langsung tertuju kepada kamar itu, kamar yang gelap dan tidak ada apapun selama beberapa menit diperhatikan youngjae, youngjae mulai merasakan lelah akibat berlari tadi saat menghindari yeoja itu. Youngjae menutup tirai itu dan mulai merebahkan tubuh nya di ranjang itu, kini youngjae menatap langit ² kamarnya yang kosong, berjuta pertanyaan kini hadir dalam benak youngjae,
"Apa itu yeoja yang sama? Yeoja yang memiliki rambut sebahu? Benarkah dia siswi Hanlim?" Youngjae terus menatap langit ² kamarnya, tangan nya terus memainkan cincin yang menjadi liontin kalung itu yang kini berada tepat di dadanya.
"AAAARRRGGHH..!!" Youngjae mulai berteriak lagi saat wajah si yeoja muncul dilangit ² kamarnya, dengan cepat ia menarik selimutnya dan menutupi seluruh wajahnya menggunakan selimut itu, beberapa menit setelah jantungnya mulai normal, perlahan youngjae membuka selimut yang menutupinya tadi, tidak ada apapun di langit kamarnya.
"Aarghh apa ² an ini, mengapa ketakutan ku selalu menghantui ku akhir ² ini?" Youngjae berusaha memejamkan matanya agar bisa tertidur.

Sesosok bayangan putih tertawa puas di sudut kamar youngjae sambil memperhatikan tingkah youngjae yang tidak bisa tidur. Bayangan yang selalu mengikuti youngjae itu kini jelas terlihat bahwa bayangan itu adalah seorang yeoja. Sang yeoja tertawa puas saat setiap kali dia melihat youngjae ketakutan. Senyum dan tatapan sang yeoja menggambarkan bahwa ada sesuatu yang akan dilakukan nya terhadap sosok namja yang diperhatikannya sedang mengalami ketakutan. Youngjae yang masih bergidik ketakutan tidak bisa melihat kehadiran sang yeoja itu, dan yeoja itu semakin menunjukkan tatapan mata yang penuh arti ...

Apa yang akan dilakukan sang yeoja terhadap youngjae?
To be continue...


Tunggu part 2 kami ya guys !! Mianhae ne kalo disini sang hantu tak ku tunjukkan begitu jelas :) aku akan kembali dengan hantu yang menyeramkan yang akan menghantui kalian juga :)
Thx for reading chingudeul, tinggalkan jejak ne :)
@Jumpinghimes
@youzza_nisarr

Jumat, 25 April 2014

yesterday is history tomorrow is mystery part 3


Yesterday is history Tomorrow is mystery
Part 3
Cast  :  Bang yongguk, Moon jongup, Jung hyun joo (ullzangg)
Genre  :  Romance, surealisme
Author  : @Youzza_nisarr

..
..



||Kecewa yang selalu aku bawa dan aku simpan dibalik senyuman yang ceria, kecewa yang telah ada walaupun telah dibasuh dengan embun sejuk. Tapi akan selalu ada membayangi setiap langkah dan aku akan menutupi nya dengan sebuah senyuman indah untuk mu..

..
..
..

|| "Bang yongguk, jadilah anak yang berbakti, jaga eomma mu, lengkapi hidupnya dengan semua kasih sayang yang kau miliki, maafkan appa nak, appa bukan lagi orang yang berguna, appa bukan lagi kepala keluarga yang baik, balaskan dendam appa kepada mereka, orang ² yang telah menghancurkan keluarga kita, jangan cari mereka biarkan takdir yang mempertemukan kalian dan pada saat itu kau harus membalaskan dendam appa, bang yongguk sekarang pulanglah dan jangan beritahu eomma apa yang terjadi hari ini, appa menyayangi mu yongguk, buatlah appa bangga, selamat tinggal"

"APPAAAAA!!!!!!" Terlintas sebuah bayangan di pikiran yongguk, bayangan beberapa tahun lalu, seorang pria berdiri dihadapan nya dipinggir tebing tempat yongguk selalu menyendiri, yaa pria itu adalah appa Bang yongguk, ingatan yang hilang kini kembali pada hari itu. Appa yongguk bunuh diri dengan melompat dari atas tebing itu, tebing yang tinggi dan laut dibawahnya.

Flashback .. Yongguk yang masih di bawah umur melihat sendiri kejadian itu. Kata ² yang diucapkan pria itu membuat bang yongguk kecil menangis deras, setelah kalimat yang diucapkan pria itu selesai, pria itu langsung menghempaskan tubuhnya tanpa ragu ²,  yongguk kecil berteriak dan menangis, yongguk kecil menangis tanpa henti, keinginannya untuk melompat tidak dapat dihindarkan. Dia melompat dari atas tebing, berharap appa nya hidup, namun yongguk kecil tidak bisa berenang di tengah laut yang luas itu. Dia berusaha berenang ke permukaan mencari sosok ayah nya, yongguk masih menangis dan menangis, dia mampu berenang hingga ke tepi laut namun dia tidak berhasil menemukan ayah nya. Yongguk menangis di pinggir laut, meneriaki appa nya, banyak air yang masuk ke dalam paru ² nya, bang yongguk tak bisa menahan dirinya lagi dan dia jatuh tidak sadarkan diri .. Flashback end

Hari ini, hari dimana ingatan Bang Yongguk kembali. Tepat pada saat Jung Hyun Joo terhempas ke dasar laut, yongguk benar ² terkejut akan bayangan yang ia lihat saat hyun joo terjatuh. Separuh ingatan yongguk hilang saat kejadian appa nya bunuh diri dihadapan nya, dia koma beberapa bulan akibat frustasi yang dideritanya. Dan ingatan nya hilang, ingatan yang menyakitkan itu hilang, tubuh ayah nya pun tidak ada yang menemukan. Namun media masa mengabarkan bahwa sebuah pesawat jatuh, dan eomma mendapat kabar bahwa suaminya adalah salah satu korban kecelakaan pesawat itu, sampai bang yongguk kembali dari ketidak sadaran nya, eomma menceritakan bahwa appa meninggal dalam kecelakaan. Seiring berjalan nya waktu, bang yongguk menemukan tebing itu, tebing yang menurut dirinya adalah tempat paling nyaman, yongguk selalu ketempat itu jika dia ada masalah dan selalu menemukan solusi untuk memecahkan setiap masalah nya.
Bang yongguk menyadarkan lamunan nya, dan mendengar teriakan hyun joo saat terjatuh, dan teriakan youngjae juga jongup, yongguk berlari melihat ke bawah tebing, tubuh hyun joo yang mungil terhempas dari atas tebing yang tinggi, yongguk melepaskan tas juga seragam nya, dan melompat tanpa ragu untuk menolong yeoja yang di cintainya.
"HYUNGG !!" Teriak youngjae saat melihat aksi yongguk yang mengejutkan.
Youngjae dan jongup berlari dan mengendarai mobilnya menuju tepi laut dari arah lain.
"Byurrrr" suara itu jelas terdengar oleh yongguk, tubuh hyun joo sudah tenggelam sebelum yongguk. Hyun joo terus berusaha membawa dirinya kepermukaan, namun pada dasarnya hyun joo memang tidak mampu berenang, paru ² nya semakin sesak karena banyak air yang masuk, matanya mulai gelap, pandangan nya mulai buram, "Tuhan, ku mohon tolong aku, aku tak ingin mati seperti ini, oppa bantu aku" ucap hyun joo dalam benaknya. Semakin lemah dan semakin lemah hyun joo semakin tidak sadarkan diri, sebuah tangan melingkar di pinggang hyun joo, dan membawanya ke permukaan, ke tepi laut. Hyun joo sudah tidak sanggup dan ia tidak sadarkan diri.


|| Youngjae dan jongup sudah siap dengan mobilnya sebelum yongguk tiba di permukaan, mereka membawa hyun joo ke rumah sakit terdekat dengan mobil youngjae, jongup yang terdiam selama perjalanan melihat bagaimana yongguk begitu panik dengan keadaan hyun joo yang kini berada di pangkuan yongguk. Mobil mereka melaju dengan sangat cepat, sesampainya di rumah sakit suster dan dokter membawanya keruang UGD, yongguk, youngjae, dan jongup duduk didepan pintu ruangan itu.
Yongguk dengan pakaian nya yang basah mulai menggigil kedinginan, youngjae melepaskan jaket nya dan berusaha menolong yongguk,
"Hentikan ! Aku tak butuh bantuan mu" Jelas yongguk.
"Sudahlah youngjae, tak perlu khawatirkan orang seperti dia" Ucap jongup yang kesal melihat sepupu nya di bentak oleh yongguk.
Yongguk masih mengigil kedinginan, akhirnya ada suster yang memberikan nya handuk agar tidak terlalu kedinginan. Yongguk tersenyum manis dan berterima kasih kepada suster itu .
Satu jam berlalu, akhirnya dokter keluar dari ruangan itu dan memberitahu bahwa keadaan hyun joo sudah tidak kritis lagi, namun pernapasannya masih sedikit terganggu akibat air laut yang masuk ke dalam paru ² nya cukup banyak.

Yongguk berjalan perlahan ke arah hyun joo yang sedang terbaring dengan alat bantu pernapasan yang terpasang di wajahnya, yongguk berjalan sedikit tertatih akibat badannya yang basah dan kepala nya mulai terasa berat, dan bruukk tubuh kekar nya jatuh sebelum dia sampai ke tempat tidur hyun joo yang sedang tidak sadarkan diri.
Youngjae dan jongup langsung kaget melihat keadaan yongguk. Yongguk mendapat perawatan di rumah sakit itu, dokter bilang yongguk hanya lelah dan tidak ada penyakit yang serius hanya saja kepala nya seakan ada sedikit goresan mungkin akibat kebentur sesuatu di laut.
Youngjae dan jongup sedikit lega, youngjae menemani yongguk yang tidak sadarkan diri, dan jongup menemani hyun joo yang juga tidak sadarkan diri.


||"Jung hyun joo, andai aku tau bahwa hyung mencintai mu, aku takkan berani berusaha mencintai mu, cepatlah sadar dan kau akan melanjutkan hidup mu tanpa aku" Ya itulah kata ² terakhir dari jongup. Sudah hampir satu minggu hyun joo tidak juga sadarkan diri, jongup dan youngjae memilih untuk menjauhi yongguk dan hyun joo. Hari ini jongup dan youngjae melakukan perpisahan bersama hyun joo yang sedang terbaring di rumah sakit, jongup terus menggenggam tangan mungil hyun joo, membelai rambut hitamnya, dan mencium keningnya. Youngjae hanya menangis dalam hati, menangis untuk perpisahan persahabatan yang dia jalani selama ini. Yongguk tidak tahu bahwa youngjae dan jongup akan menjauhinya, dan semua biaya pengobatan sudah dibayar lunas oleh jongup.
"Moon, ayo pergi! Sebentar lagi hyung pasti akan kesini" Ucap youngjae.
"Ne jae!" Ucap jongup masih memandangi wajah pucat hyun joo.
Dengan langkah yang berat youngjae dan jongup pergi meninggalkan ruangan hyun joo, air mata jongup tak lagi terbendung, ia meneteskan air matanya. Di koridor rumah sakit youngjae dan jongup bertemu yongguk, namun yongguk seakan tidak peduli, yongguk terus berjalan dan menatap kedepan tanpa memperdulikan keberadaan youngjae ataupun jongup di sebelahnya yang sedang berjalan juga. Setelah mereka tak lagi terlihat, yongguk menghela nafasnya yang begitu berat. "Mengapa mereka masih kesini, sudah ku katakan agar tidak menganggu kehidupan ku lagi" benak yongguk.
Yongguk memasuki ruangan yang sesak itu, ruangan yang beraroma obat yang pekat, yongguk duduk di samping hyun joo, memegang tangan hyun joo yang dingin, menatap wajah pucat hyun joo dengan tatapan sedihnya
"Hyun joo, bangunlah! Aku begitu merindukanmu. Ku mohon bertahanlah, kau harus tetap hidup agar aku bisa melindungi mu" ucap yongguk lirih.
Yonguk keluar dari sekolah itu, sekolah yang didambakan nya, sekolah impiannya bersama hyun joo, dia merelakan sekolah itu demi dendam appa nya. Perlahan jari ² hyun joo mulai bergerak, yongguk histeris dan memanggil dokter.
Segera dokter memeriksa keadaan hyun joo, beberapa menit kemudian, hyun joo sadar.
"Jj..jo..jong..up" kata ² pertama yang keluar dari mulut hyun joo adalah jongup, yongguk yang mendengarnya merasakan perih yang amat dalam. Yongguk berusaha menutupi semua itu dengan senyuman manisnya.
"Hyun joo, ini oppa. Kau harus sembuh" ucap yongguk dengan membelai rambut hitam hyun joo.
Beberapa jam setelah sadar hyun joo mulai sanggup bicara.
"Oppa apa yang terjadi? Mengapa? Ada apa dengan youngjae dan jongup? oppa beritahu aku apa yang terjadi?" Ucap hyun joo dengan muka yang penuh harapan.
Perlahan yongguk menceritakan apa yang terjadi antara dirinya dengan keluarga jongup. Hyun joo begitu terkejut mendengar penjelasan itu, hyun joo pun benar ² tidak menyangka dengan takdir ini.
"Lalu oppa dimana mereka?" Tanya hyun joo.
"Aku tak tau hyun joo, aku ingin membalaskan dendam ku setelah kau sembuh" Ucap yongguk dengan nada kesal.
"Oppa, hentikan! Aku tau oppa adalah makhluk yang kejam, tapi oppa tidak boleh melakukan dendam ini, percuma oppa! Jika oppa melakukan dendam ini apa yang oppa dapat? Hanya kepuasan kan? Apa oppa akan mendapatkan semua kekayaan oppa? Kebahagiaan oppa? Tidak akan pernah oppa" Jelas hyun joo.
"Hyun joo, apa kini kau sekarang memihak kepada jongup, apa karena jongup kekasih mu? Jadi kau melupakan aku? Oppa mu yang selalu melindungi mu? Iya benar begitu?" Tanya yongguk semakin emosi.
"Oppa dengarkan aku, ini bukan masalah kau oppa ku atau jongup kekasihku. Aku bicara soal kenyataan, oppa sadarlah akan hal yang tak boleh kau lakukan. Ada cara lain untuk menyelesaikan masalah ini, percayalah padaku" Jelas hyun joo.
"Hyun joo, jangan halangi aku. Aku tak butuh nasehat mu, yang aku inginkan agar kau cepat sembuh dan aku segera melaksanakan dendam ku, mengerti?" Ucap yongguk dengan tegas.
Jung hyun joo hanya terdiam tak menjawab.

|| "Aku harus pergi dan mencari dimana jongup" Ucap hyun joo. Hyun joo kabur dari rumah sakit sebelum ia benar ² pulih. Hyun joo berlari berusaha agar tak ada orang yang melihatnya, terus berlari dengan seragam rumah sakit juga tanpa memakai alas kaki, dia mulai lelah dan berhenti di salah satu bangu di pinggir jalan. Dia mengehela nafas dengan panjang, berusaha untuk tidak pingsan, keringatnya mulai membasahi pipinya "Apapun yang terjadi aku harus menemukan jongup sebelum oppa melakukan dendamnya" Hyun joo masih duduk dan meluruskan kakinya yang sakit akibat berlari tanpa alas. Tak lama kemudian, sebuah mobil merah berhenti dihadapan nya,
"Hyun joo apa yang kau lakukan?" Seorang namja berkaca mata hitam didalam mobil itu berdiri dihadapan hyun joo sekarang.
"Moon ..!" Yaa dia moon jongup, jongup membantu hyun joo untuk masuk kedalam mobilnya.
"Hey apa yang kau lakukan?" Tanya jongup dalam perjalanan. Melihat kekasihnya seperti ini membuat hatinya pedih.
"Moon, sebaiknya kau dan youngjae cepat meninggalkan seoul karena oppa akan melakukan apapun kepada kalian dan keluarga kalian" Ucap hyun joo dengan panik.
"Apa maksudmu?" Tanya jongup.
"Kau tau kan oppa adalah makhluk kejam, dia akan membalas dendam appa nya kepada keluarga mu bahkan kepada dirimu dan youngjae"
"Kau tau soal masalah itu?"
"Ne moon, oppa memberitahuku. Jadi moon.."
"Hentikan ! Jangan kau pikirkan masalah ini, aku akan membereskan semuanya dengan baik, kau tak perlu khawatir, sekarang aku akan membawa mu kerumah dan mengobati kaki mu yang lecet akibat berlari tanpa alas" Ucap jongup sambil melemparkan senyum angel nya kepada hyun joo.
Hyun joo langsung terdiam saat melihat senyuman itu.
Dirumah youngjae..
"Hyun joo ada apaa dengan mu?" Tanya youngjae yang begitu histeris melihat hyun joo dengan seragam rumah sakit dan dengan kaki yang penuh luka, jongup membantu menopang tubuh hyun joo hingga kamarnya.
"Youngjae, aku sudah tau semuanya. Soal oppa juga tentang keluarga mu" Ucap hyun joo yang duduk di sisi ranjang jongup.
Jongup hanya diam sambil membasuh dan mengobati kaki hyun joo dengan perlahan dan penuh kasih sayang.
"Benarkah? Ah aku pun tak tahu mengapa ini bisa terjadi hyun joo. Percayalah bukan aku yang mengatur semua ini" Ucap youngjae dengan lesu.
"Ne youngjae, aku percaya akan hal itu. Namun aku ingin kalian cepat meninggalkan seoul, kau tau bagaimana kejamnya oppa? Aku tak mau sesuatu terjadi kepada kalian"
Mereka berdua hanya terdiam mendengar segala ucapan hyun joo, terdiam dengan muka yang penuh dengan kesedihan dan keputus asa an.
"Hey ada apa dengan kalian?" Ucap hyun joo yang kesal karena perkataan nya tidak ditanggapi.
Jongup selesai mengobati kaki hyun joo, dan duduk di samping hyun joo di sisi ranjang miliknya.
"Hyun joo, kami sudah memberitahu orang tua kami soal ini. Lusa orang tua ku akan kembali dari LA. Soal apa yang akan dikerjakan mereka aku sungguh tidak tahu" Ucap jongup dengan merangkul bahu hyun joo untuk menenangkan nya.
"Apa? Waeyo? Bukankah itu akan membahayakan mereka moon?" Tanya hyun joo heran.
"Ne hyun joo, awalnya aku dan jongup akan menghindari kalian, tapi jongup memberitahu apa yang terjadi dan orang tua jongup akan kembali, aku tak tahu apa yang mereka pikirkan dan mereka rencanakan. Namun kita hanya bisa pasrah" Ucap youngjae.
Mereka terdiam, memikirkan masing ² keadaan keluarga mereka. Jongup terus berusaha tersenyum dihadapan hyun joo namun hyun joo tau dibalik kesenyuman itu ada sebuah luka yang begitu dalam.

|| Bang yongguk begitu marah saat dia tau hyun joo melarikan diri dari rumah sakit, bahkan keadaanya belum begitu pulih. Yongguk mencari hyun joo ke setiap tempat yang selalu hyun joo kunjungi namun tidak menemukan nya. Yongguk mulai frustasi, sebuah bisikan selalu menghantuinya bisikan yang mengatakan "berhentilah mencari karena takdir akan menunjukkan nya padamu" .. bisikkan itu selalu terdengar saat yongguk berusaha mencari sesuatu.
Bang yongguk mengikuti saran dari bisikkan itu, dia kembali kerumah dan merebahkan tubuhnya ke kasur nya, menatap langit ² kamarnya, melihat bayangan yang terjadi saat dulu mereka bahagia, saat appa meninggal, saat yongguk berkelahi dengan musuh terbesarnya, saat hyun joo jatuh dan saat ini saat dia terbaring tak berdaya di kamarnya, memikirkan apa yang ingin ia lakukan. Dia dikejutkan oleh eomma nya yang tiba ² masuk ke kamarnya.
"Ah ada apa eomma?" Tanya yongguk.
"Nak, apa kau baik ² saja? Setelah apa yang kau ketahui selama ini, setelah kau tahu bahwa appa mu tewas bukan karena kecelakaan, setelah tau bahwa sahabatmu adalah musuhmu?" Tanya eomma. Ya eomma sudah tau bagaimana suami nya meninggal, setelah eomma diberitahu bahwa yongguk hilang ingatan, dia begitu shock namun akhir ² ini eomma seperti pasrah kali ini.
"Tentu aku tidak baik ² saja eomma, aku butuh jawaban yang pasti untuk masalah ini" Ucap yongguk.
"Nak, berpikirlah dewasa. Aku tau kau punya janji yang harus kau tepati untuk appa mu, namun kau harus tau bagaimana kau harus berbuat, berpikirlah sebelum bertindak. Dengan begitu kau akan mendapat kepuasan bukan penyesalan"
"Namun eomma, aku begitu ingin membalaskan dendam ini, dendam appa, dendam keluarga kita"
"Yongguk kau harus bertindak layaknya seorang pria dewasa"
Yongguk terkejut dan langsung membangkitkan tubuhnya, "eomma .. ahh apa aku bermimpi? Ya aku bermimpi, eomma belum pulang, namun apa maksud dari mimpi itu?"Berjuta pertanyaan muncul dalam benak yongguk, semua ia benar ² bertekad untuk membalas dendamnya kini dia merenung membayangkan apa yang akan ia lakukan setelah ini.

Dua hari telah berlalu, bang yongguk tidak juga bertemu dengan hyun joo. Tiba ² dia teringat akan youngjae dan jongup "Mungkin kah hyun joo disana? Tapi hyun joo tak tahu dimana rumah youngjae, tapi mengapa aku begitu yakin dia berada disana?" Yongguk mengambil tasnya dan keluar dari rumahnya berjalan kearah rumah youngjae, rumah yang begitu mewah dan besar. Kini dia ada dihadapan rumah itu, sebelum sampai ke gerbang itu, yongguk melihat sebuah mobil hitam berhenti dan masuk ke rumah youngjae, dia tau betul itu bukan mobil youngjae, saat kaca mobil itu terbuka, dia melihat seorang namja yang saat dia kenali, seorang namja yang sudah berusia itu, tangan nya mulai mengepal lagi "Tuan moon" Ucap yongguk dengan nada kesal.
Yaa appa jongup kembali dari LA hari ini. Jongup menunggu appa didalam rumah youngjae bersama youngjae dan keluarganya juga hyun joo yang menunggu dikamar. Dia tidak diizinkan keluar kamar sebelum mereka selesai berdiskusi.

"Appa... " Ucap jongup sambil memeluk appa nya.
"Bagaimana kabarmu nak?" Tanya appa dengan tenang.
Mereka mulai mendiskusikan bagaimana dan apa yang harus mereka lakukan terhadap yongguk sebelum suatu hal terjadi. Satu jam berlalu, mereka sudah mendapat solusi nya. Jongup dan youngjae hanya diam mendengar keputusan yang akan dilakukan nya, terlihat wajah yang begitu cemas dari youngjae dan jongup.

|| "Inikah kekasih anak ku?" Tanya tuan moon kepada hyun joo yang kini sudah bergabung bersama keluarga jongup. Hyun joo hanya tersenyum tersipu malu, hyun joo tidak boleh tau soal keputusan yang di buat oleh keluarga jongup.
"Brakk" Pintu besar rumah youngjae di tendang oleh seorang namja yang membawa sebuah pistol.
Keluarga itu juga jongup dan youngjae begitu terkejut dengan kehadiran seorang namja berbadan kekar dengan pistol di tangan nya terarah kepada tuan moon dengan tatapan amarah nya namja itu menatap tuan moon sedalam ² nya hingga tuan moon bergetar ketakutan.
"Bang yongguk !!" Ucap tuan moon.

Bang yongguk berusaha sekuat tenaga untuk memasuki rumah besar itu, diambilnya sebuah pistol didalam tasnya, yongguk berjalan menuju gerbang itu dan mengancam semua penjaga rumah itu, berkelahi dan menjatuhkan semua penjaga rumah itu, sampai tiba di pintu besar, pintu utama rumah itu. Dia menendang keras pintu itu dengan amarahnya dan begitu terkejut bahwa hyun joo benar ada didalam rumah itu, yongguk mengarahakan pistolnya tepat kepada musuh terbesarnya, tuan moon.

Jongup dan youngjae seakan tidak percaya dengan keadaan ini, hyun joo benar ² terkejut melihat yongguk membawa pistol yang diarahkan kepada appa jongup.
"Ne, kau masih ingat aku bukan?" Tanya yongguk sinis kepada tuan moon.
"Jelas wajahmu masih selalu ku ingat yongguk, kau sama seperti dulu, yongguk kecil yang selalu menurut kepada appa nya" Ucap tuan moon dengan santai namun terlihat ketakutan.
"Jelas kau masih ingat, karena aku selalu bermain dengan mu sejak dulu" Balas yongguk masih dengan tatapan marah nya.
"Kau sudah besar ternyata gukkie, apa eomma mu sehat?"
Yongguk mulai marah saat panggilan gukkie dilemparkan oleh tuan moon kepadanya, gukkie adalah panggilan kesayangan appa nya untuk dirinya dan tuan moon juga selalu memanggil seperti itu jika appa sibuk dengan pekerjaan nya.
"Hentikan ! Jangan panggil aku seperti itu. Kau bukan appa ku jadi jangan berani ² memanggil diriku seperti itu !" Bentak yongguk.
"Bukankah kau memang menganggap ku appa mu? Aku yang selalu menemanimu selama appa mu sibuk"
Amarah yongguk semakin tak tertahankan, air matanya mulai membendung di mata indahnya, dengan kesal ia menarik pelatuk di pistol nya, semua teriak termasuk hyun joo.
"Bang yongguk hentikan ! Sudah ku bilang balaskan dendam mu pada ku jangan pada appa ku!" Teriak jongup dengan berani.
"Tidak kau harus mendahuluiku hyung" Ucap youngjae.
"Hentikan ! Oppa kau harus sadar oppa .. jangan biarkan kau melakukan ini oppa hentikan ku mohon" Jung hyun joo mulai menangis dalam pelukan jongup.
"Hohoho anak yang pemberani kau jongup, dan sekarang kau berani mengambil hyun joo dariku, apa yang kau katakan padanya sehingga dia bisa membela mu seperti ini, MEMBELA KELUARGA YANG SUDAH MENGHANCURKAN HIDUPKU !! " amarah yongguk sudah mulai tak tertahankan. Yongguk hampir melepaskan peluru di dalan pistol nya itu namun ...
"Bang yongguk!" Seorang wanita berusia berteriak memanggil namanya dari belakang tubuhnya.

||Bang yongguk terkejut dengan siapa yang menhalanginya kali ini, eomma tercinta nya kini berada diantara mereka, diantara keributan ini.
"Eomma apa yang kau lakukan disini?" Tanya yongguk dengan heran.
"Hentikan nak! Jangan menjadi seperti ini, eomma sudah lelah terus menahan dendam ini. Lepaskan lah yongguk, lepaskan dendam mu" Ucap eomma dengan nada yang begitu lirih.
"Apa maksud eomma? Eomma menyuruhku untuk tidak berteman lagi dengan mereka itu berarti eomma membenci mereka?" Ribuan pertanyaan muncul dalam raut wajah yongguk.
"Sudahlah yongguk, hentikan ! Dengarkan perkataan ku. Eomma tidak mau kau membalas dendam seperti ini, kau akan di tuntut karena membunuh, eomma mohon hentikan" Eomma berjalan kearah yongguk dan mulai memegangi tangan kekar yongguk yang memegang pistol.
Yongguk terdiam dia mulai melemah saat sentuhan eomma dan tangisan eomma,
"Tidak !!! Aku akan tetap membunuh orang itu"
Dengan cepat yongguk melepas tangan eomma dan mulai mengarahkan pistol nya, bayangan mulai muncul kembali saat ² yongguk menderita akibat tuan moon, amarah yongguk mulai memuncak dan ddduuuaaarrrrrr .. Yongguk melayangkan sebuah peluru di dalam pistolnya tertuju kepada tuan moon, semua berteriak dan memejamkan mata, saling melindungi namun saat yongguk melihat siapa yang tertembak dihadapannya, matanya melebar dan pistol itu jatuh dengan seketika.
"EOMMAAAAAA!!" Yongguk berlari ke tubuh eomma yang sudah terbaring tak berdaya dihadapan nya.
Eomma berlari dengan cepat ke arah tembakan yongguk tertuju dan alhasil eomma lah yang tertembak. Eomma terbaring memegangi dadanya yang berdarah akibat peluru yang diluncurkan yongguk.
"Eommaa, mengapa kau lakukan ini. Waeyo eomma waeyoo?" Yongguk berteriak memegang tubuh eomma yang sudah melemah, dia menangis deras.
"Bang yongguk, hentikan ! Jangan lakukan ini lagi kau harus berubah" Ucap eomma lirih.
Eomma benar ² melemah dan mulai memejamkan matanya perlahan dan air matanya terjatuh di pipinya.
"EOMMMAAAAAAAAAA.....!!!!!" Bang yongguk menangisi meratapi kesalahannya, terus memeluki tubuh eomma yang sudah tak sadarkan diri, bersimbah darah. Youngjae dan keluarga nya melihat kejadian itu begitu shock. Jongup mulai membungkuk di samping yongguk. Yongguk benar ² kesal namun emosi nya sudah terluapkan karena kesedihan nya kali ini. Dia tidak peduli dengan orang ² di sekitarnya.
"Eomma, maafkan aku eomma. Aku benar ² minta maaf. Aku bersalah eomma, aku tak sanggup hidup tanpa mu, bertahanlah eomma. Bangunlah eomma, apa kau tidak menyayangiku, ayo eomma sadarlah sadarlah" Yongguk terus merintih akibat kesalahannya. Terus berusaha membangunkan eomma namun apalah daya, eomma sudah meninggal.
..
..
..
Satu tahun kemudian ..
Seorang namja mengendarai mobil silvernya, menggunakan handset dan kaca mata hitam, memakai kemeja bermerk dan jam tangan mahal, dia berhenti disuatu tempat, namja itu berjalan keluar dari mobilnya, menuju tempat itu. Tebing, tepat setahun lalu namja itu dipertemukan oleh takdir di tempat itu. Yaa namja itu adalah Bang yongguk, kini dia berada ditempat itu, tempat dimana takdir mempertemukannya dengan musuh terbesarnya.
"Appa, eomma. Aku hidup bahagia sekarang. Ku harap kalian juga bahagia disana. Aku minta maaf atas kesalahan yang selalu ku buat, kecerobohan yang ku lakukan, segalanya. Aku minta maaf eomma appa. Aku merindukan kalian, saranghaeyo" Yongguk meneteskan air matanya, sesosok bayangan eomma dan appa berdiri dibelakang tubuh yongguk. Yongguk merasakan kehadiran orang tuanya dan tersenyum membasuh air matanya.
Bayangan itu menghilang sejak seorang namja merangkul tubuh nya dari sisi kirinya, yo youngjae. Dia tersenyum menatap yongguk, dan seorang yeoja yang melingkarkan tangan nya di siai kanan yongguk bersama namja yang merangkul yeoja itu, Jung hyun joo dan Moon jongup. Mereka tersenyum menatap yongguk, yongguk pun tersenyum menatap mereka.
"Inilah takdir hyung, kita dipertemukan untuk seperti ini" Ucap jongup.


Flashback ..
Bang yongguk frustasi akan meninggalnya eomma akibat ulahnya sendiri, dia mengurung dirinya dirumah kecilnya sendirian. Selalu menangis dan menangis meratapi semua kesalahannya. Sampai pada hari itu, tuan moon datang ke rumah kecil yongguk. Awalnya yongguk tidak mau menemui mereka namun ini berkaitan dengan eomma. Akhirnya yongguk mengizinkan mereka masuk, tubuh yongguk yang melemah dan tak berdaya membukakan pintu rumahnya,
"Bang yongguk, pada dasarnya ini kesalahan ku. Jangan salahkan anak ² ku, jangan salahkan mereka. Seharusnya kau tidak melakukan ini, keputusan yang ku buat bukan untuk menghancurkan mu, kami sepakat akan mengembalikan harta appa mu kepada dirimu, namun kau terlalu emosi dan tidak mau mendengarkan kami, untuk kematian eomma mu aku benar ² minta maaf. Yongguk ku serahkan harta benda milik appa mu kepada dirimu, dan mulai sekarang jika kau menginginkan nya, kau akan tinggal bersama jongup juga youngjae. Kau boleh menuntutku atas perlakuan ku kepada appa mu, kau boleh mengadukan ku kepengadilan tapi ku mohon jangan libatkan keluarga ku" Jelas tuan moon.
Yongguk begitu frustasi mengetahui apa yang terjadi, jadi itulah keputusan keluarga moon terhadap keluarga yongguk, yongguk mulai menangis lagi.
"Yongguk, jangan sesali perbuatan mu. Ini kesalahan ku. Jika kau tau apa yang sebenernya eomma mu lakukan selama ini, kau akan lebih terkejut. Aku baru mengetahuinya dari keluarga youngjae" Ucap tuan moon.
"Apa maksudmu? Apa yang dilakukan eomma?" Ucap yongguk.
"Bacalah ini, ini surat yang eomma mu berikan untukku sebelum kau datang menemui kami"
Dibacanya perlahan surat itu, air mata yongguk mengalir dengan deras, hatinya begitu sakit dan sesak.

"Anakku tersayang, anakku yang paling ku cintai, satu ² nya yang ku milikki, harta benda yang paling berharga dihidupku. Entah mengapa eomma ingin sekali bicara dengan mu namu eomma tak sanggup memberitahumu, entah eomma punya firasat ingin menulis surat ini untukkmu. Yongguk selama ini eomma tidak berjualan di pasar, eomma menjadi pembantu dirumah youngjae. Maaf eomma tidak memberitahumu, karena eomma tau kau takkan mengizinkan eomma untuk bekerja di sana jika kau tau mereka ada keluarga yang menghancurkan keluarga kita. Dengan eomma bekerja sebagai pembantu di rumah youngjae, eomma bisa menghidupi mu dengan baik. Eomma pikir tuan moon tidak akan kembalu dari LA namun semua berubah saat jongup anak dari tuan moon datang ke rumah youngjae. Ku fikir jongup bukan lah teman sekolahmu namun takdir mempertemukan kalian. Disinilah semua berantakan, yongguk maaf atas perbuatan eomma yang tak kau ketahui ini. Eomma ingin kau hidup bahagia sekarang bersama keluarga moon. Yongguk berhentilah membalas dendam mu, berhentilah berperilaku tidak baik. Yongguk ku harap kau bahagia, eomma selalu mencintai mu"

Yongguk menangis deras, tuan moon menenangkan yongguk. Yongguk begitu frustasi benar ² frustasi kali ini.
"Yongguk, eomma menitipkan mu pada keluarga kami. Jadi bagaimana gukkie? Jika kau menuntut ku, aku akan menitipkan mu pada keluarga youngjae" Tuan moon begitu sedih melihat yongguk seperti ini.
"Aaa....aku .. aku tak tau harus apa sekarang. Selama ini aku bertahan hidup karena eomma, tapi aku menghancurkan hidup ku sendiri"
"Yongguk sudahlah, ini sudah terjadi. Ayo jalani hidupmu yang baru bersama keluarga baru mu"

Yongguk menyetujui semua yang eomma inginkan, yongguk diberikan kekuasaan sebagai CEO. Tuan moon di turunkan sebagai presdir dan appa youngjae wakil presdir. Yongguk dinobatkan sebagai CEO termuda sepanjang masa di seoul dan LA. Yongguk, youngjae, jongup dan hyun joo kini tinggal bersama. Mereka melanjutkan sekolahnya di LA. Setahun kemudian mereka kembali ke seoul untuk berlibur.
Flashback end ...


Yongguk POV ..
Inilah hidupku, tak selama nya hidup bahagia, dan tak selamanya kita menderita.
Aku menyesali perbuatan ku terhadap eomma ku. Inilah takdir, kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi besok, lusa, atau kapanpun. Jalani hidup mu dengan setenang mungkin, dengan begitu hidup akan berubah. Aku melupakan masalalu dan dendam ku terhadap musuh terbesar ku karena aku tau semua itu hanyalah masa lalu, sejarah dalam hidupku.
Dan kini aku menjalani kehidupan ku dengan penuh misteri, entah apa yang terjadi suatu saat nanti. Aku merelakan yeoja yang ku cintai untuk sahabat terbaikku. Moon jongup, yo youngjae Jung hyun jo, kalian lah orang ² yang selalu membuat pelangi di hidupku .. Gamshahamida^^

The End ..




||
Thx for reading, tinggalkan coment chingudeul.
Tunggu ff ku selanjutnya ne.
Maaf banyak typo.. bye

@youzza_nisarr

Selasa, 22 April 2014

Yesterday is history Tomorrow is mystery part 2


Title  :  Yesterday is history, tomorrow is mystery  (chapter 2)
Cast  :  Bang yongguk, Moon jongup, Jung hyun joo ullzang
Genre  :  Romance, surealisme
Author  :  Youzza  (@youzza_nisarr)
..
..
..



Hay guys .. aku kembali dengan part 2 yang baru selesai ku kerjakan .. happy reading^^

>> Biarlah semua berlalu, semua ini hanyalah impian semusim yang akan berganti seperti berlalunya senja. Biarlah semua berjalan apa adanya, namun langkahku takkan pernah berhenti walaupun cinta itu takkan ku miliki.

>>
Takdir ...

Inilah takdir yang mempertemukan namja bermata kecil itu dengan yeoja berambut hitam itu, Moon jongup masih tersenyum melihat takdir yang mempertemukannya lagi bersama gadis itu, Jung hyun joo masih tidak percaya akan seseorang yang muncul dihadapannya, Bang yongguk dan Yo youngjae masih tidak mengetahui akan takdir yang mempertemukan jongup dan hyun joo hari ini, mereka berbicara bagaimana mereka bisa saling mengenal, youngjae memperkenalkan sepupunya moon jongup yang baru tiba dari usa, youngjae memperkenalkan kedua sahabatnya, bang yongguk dan jung hyun joo kepada jongup, yongguk menceritakan bagaimana tadi dia bertemu jongup, tapi jongup dan hyun joo tidak memberitahu kepada youngjae dan yongguk bagaimana kejadian waktu di desa beberapa waktu lalu.
Namun seringkali jongup menatap hyun joo dan tersenyum, dan hyun joo hanya menunduk malu, dan youngjae yang selalu bisa menebak apa yang terjadi, dia tau ada yang disembunyikan oleh hyun joo juga jongup.
Moon jongup termasuk anak yang pendiam, terlalu cuek dengan orang ² di sekitarnya, dia lebih sering diam saat mereka semua berbicara. Bell masuk tiba, youngjae dan yongguk memasuki kelasnya dan jongup memasuki kelasnya bersama hyun joo.
Entah apa yang dirasakan jongup terhadap hyun joo namun ini perasaan yang berbeda, entah apa yang dirasakan hyun joo terhadap jongup namun ini adalah perasaan yang nyata. Sepanjang pelajaran jongup hanya memperhatikan hyun joo, trus memikirkan bagaimana mereka pertama kali bertemu "Bukankah dia sudah memiliki no tlp ku, mengapa dia tidak menelpon ku selama ini, tapi benar juga untuk apa dia menelpon ku, bahkan kami tak pernah mengobrol banyak" benak jongup.

Sepulang sekolah.
"Hyung ikutlah dengan kami biar aku mengantar kalian sampai kerumah" ajak jongup kepada bang yongguk.
"Bagaimana hyun joo? Apa kau ingin ikut bersama mereka?" tanya yongguk kepada hyun joo.
"Ayolah hyung bukankah dulu kita selalu pergi bersama saat pulang dan pergi sekolah" ucap youngjae kepada bang yongguk.
"Aah baiklah" ucap yongguk.
"Kalian tinggal berdekatan?" tanya jongup
"Ne moon, tempat tinggal aku dan hyun joo tidak terlalu jauh" jawab yongguk.
Jongup mengendarai mobil merahnya, memakai kaca mata hitamnya, youngjae duduk di belakang bersama hyun joo dan yongguk duduk di sebelah jongup yang menyetir, kali ini hyun joo yang memperhatikan jongup selama perjalanan pulang, youngjae menyadari akan hal itu, "ada apa dengan hyun joo dan jongup" pikir youngjae.

Sesampainya di perempatan,
"Cukup disini saja moon" ucap yongguk
"Disini? Mengapa tidak dirumah?" Tanya jongup
"Rumah ku begitu sempit jadi disini saja, ayo hyun joo" ucap yongguk.
Hyun joo mengikuti perintah yongguk, dan mengucapkan terima kasih kepada jongup.
"Aah baiklah, besok kita berangkat bersama saja ya" ajak jongup.
"Ne moon, sampai jumpa" ucap yongguk.
Youngjae dan jongup berlalu meninggalkan yongguk dan hyun joo.
"Sampai ketemu besok oppa" ucap hyun joo dan berlalu meninggalkan yongguk.

Di perjalanan..
"Moon bagaimana menurut mu tentang hyun joo?" Tanya youngjae.
"Apaa? Hyun joo? Bahkan aku baru hari ini bertemu dengannya jae" jawab jongup dengan gugup.
"Benar juga, yasudah lupakan" jawab youngjae. Youngjae melihat raut wajah jongup berubah saat dia bertanya soal hyun joo" aku tau ada yang tidak beres dengan semua ini" benak youngjae.

>>
Hari terus berlalu kedekatan jongup dan hyun joo semakin terlihat jelas dimata youngjae namun yongguk masih belum menyadarinya.
"Bagaimana ini bisa terjadi, yongguk mencintai hyun joo dan jongup juga menyayangi hyun joo, persahabatan ini akan kacau jika hyun joo memilih jongup, moon jongup mengapa kau berani mencintai hyun joo" benak youngjae saat melihat hyun joo dan jongup bercengkrama di taman, yongguk sedang di ruang latihan dance. Kali ini hyun joo lebih sering bersama jongup dibanding bersama yongguk.
"Jika hyung menyadari ini, semua akan berantakan" pikir youngjae.
Youngjae akan berniat menghentikan jongup.
Tunggu sampai dirumah dan ia akan berbicara langsung kepada jongup.

Dirumah youngjae..
"Moon, aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu" tanya youngjae kepada namja bermata sipit itu.
Jongup yang sedang mengotak atik laptop nya berhenti saat youngjae bertanya kepadanya.
"Ada apa jae? "Tanya jongup
"Apa kau menyukai hyun joo, mengakulah padaku" ucap youngjae
"Aa.aapa? Hyun joo? Tentu tidak jae, mengapa kau bicara seperti itu?" Tanya jongup dengan suara yang bergetar dan gugup.
"Jangan membohongiku moon, kau tau aku selalu bisa membaca situasi" ucap jae
"Benar yo youngjae, kau memang selalu bisa membaca situasi namun kau salah jika kau menilai aku menyukai hyun jo" jawab jongup
"Moon jongup, mengakulah pada ku" paksa youngjae.
Moon jongup masih fokus terhadap benda canggih di hadapannya.
"Baik, jika kau tidak mengaku akan ku cari buktinya agar kau mau mengakui perasaan mu" ucap youngjae dan berlalu meninggalkan jongup.

"Ada apa dengannya?" Pikir jongup. Jongup berusaha untuk tidak mengakui perasaan nya kepada youngjae, sebelum dia mengakui perasaan nya kepada hyun joo.
Jongup meninggalkan gadget nya dan segera mengambil handset dan sweater hitam nya, mengambil kunci mobilnya dan menggunakan kaca mata nya, bersiap pergi mengendarai mobilnya.
Jongup bertemu dengan hyun joo di perempatan, dia sudah berjanji akan mengajak hyun joo pergi hari ini
"Mau pergi kemana kita moon?" tanya yeoja berambut panjang itu.
"Kemanapun asal aku bisa membuat mu selalu tersenyum di hadapan ku" ucap jongup.
Hyun joo mulai terpikat dengan jongup sejak pertama mereka bertemu.
Mereka pergi ke sebuah mall dan makan siang bersama, jongup sudah menyiapkan sebuah kado cantik untuk hyun joo.
"Apa kau suka makanan ini hyun joo?" tanya jongup.
"Tentu moon, aku sangat menyukai nya, terimakasih ne" ucap hyun joo.
"Aku menyiapkan ini untuk mu" ucap jongup sambil memberikan sebuah kotak kecil berwarna merah jambu dengan pita emas di atasnya.
"Apa ini moon?" tanya hyun joo dengan heran
"Bukalah hyun joo" ucap jongup
Dibuka nya kotak itu dengan perlahan, wajah hyun joo mulai berseri saat melihat isi kotak itu, sebuah telpon genggam berwarna silver dengan gantungan kucing kecil menggantung di sudut kiri handphone itu,
"Moon?" Ucap hyun joo yang begitu gembira
"Ne hyun joo, ini untuk mu. Agar kita bisa selalu berkomunikasi" ucap jongup.
"Aahh tak perlu seperti ini moon, aku sangat berterima kasih" ucap hyun joo.
Mereka begitu bahagia bersama, tanpa mereka tahu di lain sisi ada bang yongguk yang terluka jika dia tau hal ini.

>>
"Hyung, ayo pergi ke gym" ajak youngjae
"Bagaimana cara aku membayar semuanya jae?" Ucap yongguk.
"Hei hyung, ada aku disini kau tak perlu khawatir, cepat naik" ajak youngjae.
Mereka pergi ke gym di salah satu mall terbesar di seoul, yongguk yang berpakaian sederhana namun tetap tampan berjalan ke dalam mall bersama youngjae,
"Hyung apa kau lapar? Bagaimana jika kita makan terlebih dahulu" ajak youngjae.
"Tidak jae, aku sudah banyak merepotkan mu, aku akan mengganti semua kerugian mu selama berteman dengan ku jae" ucap yongguk.
"Ah apa yang kau bicarakan hyung, inilah gunanya sahabat" jawab youngjae.
"Ayo langsung ke atas saja" ajak yongguk
"Aah baiklah"
Mereka berjalan, yongguk melihat ² ke seluruh sisi mall, dia mengingat bagaimana dulu dengan mudah ia mendapatkan semua barang yang ada disini, berjalan bersama eomma dan appa, membelikan nya semua mainan dan pakaian yang bermerk, itu sungguh menyenangkan, namun sekarang hanya youngjae yang mampu membuat yongguk bisa menikmati aroma mall ini lagi
"Youngjae tunggu" ucap yongguk.
Langkah youngjae terhenti dengan ucapan yongguk yang mengejutkan nya.
"Ada apa hyung?" ucap youngjae
"Itu, bukankah hyun joo dan jongup?" Tanya yongguk dengan menunjuk ke arah 2orang yang berada didalam sebuah restaurant.
"Ahh benar, apa yang sedang mereka lakukan?" Tanya youngjae. Tiba ² saja youngjae tersentak dan kaget, "aah bagaimana ini, semua akan jelas ketahuan jika jongup mencintai hyun joo" pikirnya.
"Sedang apa mereka?" Tanya yongguk.
"Mungkin mengerjakan tugas hyung, ayolah kita ke atas sekarang jangan ganggu waktu belajar mereka" ucap jae berusaha untuk mengalihkan pikiran yongguk.
"Tunggu jae, mereka terlihat tidak seperti sedang belajar" ucap yongguk yang masih penasaran.
"Hyung ayolah!" Ajak youngjae.
Yongguk akhirnya mengikuti perkataan youngjae dan segera naik ke atas, namun ada perasaan aneh yang tiba ² muncul di diri yongguk.

Keesokan harinya, yongguk berusaha mencari keberadaan hyun joo di kelasnya namun tidak menemukan nya, dia mencari ke perpustakaan namun juga tidak menemukan nya, "aku hanya ingin bertanya padamu soal kemarin hyun joo, dimana dirimu" benak yongguk. Yongguk terus mencari dan mencari dimana keberadaan hyun joo,
"Entah lah kemana perginya dia, mungkin aku akan bertemu dengannya sepulang sekolah nanti" pikirnya.

Sepulang sekolah, ternyata hyun joo berkata kepada youngjae untuk menyampaikan pesannya kepada yongguk, bahwa hari ini hyun joo akan mengerjakan tugas kelompoknya bersama jongup jadi tidak bisa pulang bersama yongguk. Hati yongguk semakin muncul perasaan yang begitu aneh, kali ini mulai nyata seperti ribuan jarum menusuk ke lubuk hatinya, baru kali ini hyun joo mengabaikan yongguk.
"Sudahlah hyung, mungkin mereka sedang sibuk dikelasnya" ucap youngjae.
"Ne jae" jawab yongguk.
Youngjae mulai cemas dengan keadaan ini.

>>
Hari berganti hari, musim terus berganti . Kali ini musim semi yang datang ke kota seoul, kicauan burung yang indah, udara yang begitu tenang, bunga ² bermekaran.
Kedekatan hyun joo dan jongup semakin terlihat jelas oleh mata youngjae, hari ini youngjae melihat kemesraan jongup dan hyun joo bukan lagi sebagai sahabat tapi itu lebih dari sekedar sahabat. Dan youngjae benar ² jelas mendengar percakapan antara hyun joo dan jongup
"Hyun joo taukah kau bagaimana perasaan ku terhadap mu?" Tanya jongup.
Hyun joo hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum,
"Hyun joo, sejak pertama kali aku bertemu dengan mu, wajah cantik mu memberikan pancaran cahaya yang berbeda dari semua yeoja yang pernah ku temui, sentuhan tangan mu yang lembut, senyum simpul yang selalu kau tunjukan pada ku di setiap waktu, aku merasakan ada yang salah dari hatiku,, Jung hyun joo kau satu ² nya yeoja yang bisa membuat ku tersenyum dan berkata seperti ini, tindakan ku begitu bodoh bukan? Aku terlalu pendiam untuk bicara seperti ini, tapi hyun joo sejak kita bertemu di desa itu, aku terpana oleh senyuman mu, dan saat takdir kita dipertemukan, aku mulai belajar mencintai mu hyun joo" jelas jongup.
"Moon jongup, mengapa kau bisa bicara sepanjang itu, sedangkan kau terkenal paling pendiam di sekolah" tanya hyun joo heran
"Karena cinta hyun joo, ini karena cinta ku padamu" Jelas jongup
Hyun joo hanya terdiam tak menjawab pernyataan jongup karena dia begitu gugup
"Hyun joo, aku tak perlu jawaban dari mu. Yongguk adalah oppa mu bukan? Aku akan meminta izin darinya untuk memilikimu" ucap jongup.
"Apa? Izin dari oppa? Bisakah kau dapatkan itu?" Tanya hyun joo.
"Tentu, akan ku buktikan padamu"
Youngjae begitu bingung saat mendengar semua perkataan jongup, soal desa pamanya, perasaan nya, izin kepada yongguk. Semua akan kacau, bagaimana dengan persahabatan nya. Mereka tidak menyadari perasaan yongguk kepada hyun joo.

>>
"Hyung aku akan mengajak mu ke suatu tempat, ada yang ingin ku bicarakan" ucap jongup.
Sepulang sekolah, jongup mengajak yongguk pergi ke cafe, meminum secangkir coffee latte yang memiliki aroma sangat menyengat. Entah jongup harus memulai darimana
"Hmm hyung, aku tak tau memulai darimana" ucap jongup
"Ada apa? Apa yang ingin kau bicarakan" tanya yongguk.
"Begini hyung, berawal dari sebuah pertemuan ku bersama seorang yeoja cantik, aku jatuh cinta padanya hyung namun ada satu yang harus ku selesaikan untuk mendapatkan cintanya" jelas jongup.
"Kau jatuh cinta moon? Itu bagus. Siapa yeoja itu dan apa yang harus kau lakukan untuk memilikinya?" Tanya yongguk
"Ne hyung, aku harus meminta izin dari oppa nya untuk memilikinya, karena oppa nya sangat dicintai olehnya hyung, apa yang harus ku katakan kepada oppa nya itu?"
"Moon, lakukan lah jika memang itu pilihannya. Dia pasti mencintai mu makanya dia menginginkan kau meminta izin terhadap oppa nya"
"Tapi hyung, bagaimana jika oppa nya tidak mengizinkannya?"
"Hey moon jongup, kau anak yang pernah bersekolah di usa bukan? Disana banyak wanita cantik, mengapa kau begitu lemah untuk menghadapi tantangan sekecil ini? Oppa nya pasti mencintai yeoja itu, jika kau yang meminta izin kepada oppa nya, aku yakin kalau kau pasti akan di izinkan memiliki yeoja itu, kau tampan moon, style mu cool, kau juga pemuda yang berbakat wanita mana yang akan menolak mu dan keluarga mana yang bisa menolak mu" jelas yongguk.
Moon jongup terdiam dan mulaI mengumpulkan tenaganya untuk bicara yang sebenarnya kepada yongguk.
"Hyung.."
"Ne"
"Izinkan aku, izinkan aku untuk memiliki jung hyun joo dan mencintai nya sepenuh jiwa ku hyung"
Hati yongguk kini bukan lagi tertusuk ribuan jarum, kali ini hatinya tertusuk ribuan pedang, tidak percaya dengan apa yang dikatakan pemuda dihadapannya, seolah dunia berhenti berputar, Bang Yongguk merasakan hawa panas ditubuhnya, mendengar penjelasan jongup bahwa yeoja yang dimaksud adalah hyun joo, yeoja yang juga dicintai yongguk sejak dulu, dan oppa yang dimaksud adalah dirinya sendiri,
"Aku ingin menolak nya, jongup jangan cintai hyun joo karena aku yang akan memilikinya, ingin ku katakan seperti itu kepada jongup, namun aku tak bisa mengatakan semua itu, faktanya adalah aku hanya bisa mengatakan iya" pikir yongguk.
"Hyung .. mengapa tak menjawab? " tanya jongup ragu.
"Aku masih tidak percaya dengan ucapan mu moon, benarkah kau mencintai hyun joo? Benarkan kau ingin memilikinya?" tanya yongguk dengan berat untuk mengucapkannya.
"Ne hyung, aku begitu mencintainya. Mianhe aku tak memberitahu mu dari awal, sebenarnya aku bertemu hyun joo saat di desa di dalam hutan itu aku menolongnya dan sejak saat itu aku mulai jatuh cinta padanya" jelas jongup sambil tersemyum membayangkannya.
Pikiran yongguk seakan kosong, otaknya seperti akan meledak, "lihat senyum itu, dia benar mencintai hyun joo, apa aku harus merelakan hyun joo kali ini? Apa aku harus merelakan orang yang ku cintai untuk kedua kalinya?" Pikir yongguk.
"Moon, tunjukan padaku bahwa kau benar mencintai hyun joo" jawab yongguk.
"Jadi aku di izinkan mencintai hyun joo hyung? Benarkah?" Tanya jongup dengan tersemyum gembira.
Yongguk hanya mengangguk dan tersenyum, menutupi luka dihatinya. Yongguk kembali kerumah dengan raut wajah yang berantakan,
"Yongguk ada apa dengan wajah mu?" Tanya eomma.
"Tidak ada apa ² aku hanya lelah" Ucapnya menutupi hati nya yang hancur berkeping ².
Yongguk berjalan ke kamarnya, merebahkan tubuh nya, dia melihat selca nya bersama youngjae dan hyun joo, mulai melamun dan memikirkan bagaimana kebahagiaan nya selama ini bersama hyun joo, tertawa bersama, belajar bersama, melindungi dirinya,
"Mengapa aku begitu bodoh mencintai sahabat ku sendiri, siapa yang harus ku benci, diriku atau moon jongup, ooh tuhan begitu lelah hatiku saat ini, mengapa moon jongup harus mengatakan perasaan nya kepada hyun joo lebih dulu dibanding aku, appa mengapa hati ini begitu sakit" ucap yongguk sambil melihatkan raut wajah yang menyedihkan.

>>
"Hyun joo, aku sudah meminta izin oppa mu, dia mengizinkan nya hyun joo jadi bagaimana?" Tanya jongup dalam telpon nya.
"Benarkah?" Tanya hyun joo
"Benar hyun joo, aku tidak bohong. Jadi apa kau juga mencintai ku? Apa kau ingin di sisi ku? Selamanya?" tanya jongup
Sejenak hyun joo terdiam dan "ne moon" ucap nya
"Benarkah hyun joo?" Tanya jongup
"Ne moon, aku mencintai mu" ucap hyun joo
"Aku juga mencintai mu hyun joo" Mereka berbahagia tapi mereka tidak tahu bahwa yongguk terluka.

Hari terus berlalu, kemesraan mereka terlihat jelas dengan orang ² di sekitarnya. Yongguk hanya tersenyum menutupi perasaan nya, youngjae yang menyadari semua ini selalu berada di dalam kebingungan. Apa yang ditakutkan youngjae terjadi, persahabatan mereka retak, yongguk lebih suka berdiam diri di ruang latihan, hyun joo dan jongup selalu bersama, youngjae bingung harus bersama siapa.
Semenjak hyun joo bersama jongup, semua berubah. Yongguk terlihat begitu lemah, seringkali youngjae melihat yongguk di pukuli sepulang sekolah dipinggir jalan, namun entah mengapa dia tidak membalas pukulan itu, hyun joo dan jongup kini selalu pulang bersama, dan youngjae terkadang mengantar yongguk dengan mobil nya untuk sampai kerumahnya.
"Hyun joo aku ingin mengantar mu kerumah mu, aku ingin bertemu orang tua mu. Bagaimana? " tanya jongup.
"Apa? Jangan moon, ah tak perlu bertemu orang tua ku mereka terlalu sibuk" ucap hyun joo.
"Kalau begitu izinkan aku mengetahui dimana letak rumah mu"
"Rumahku kecil moon, jika kau kerumah ku mungkin kau akan memutuskan hubungan ini"
"Apa, mengapa kau berfikir seperti itu. Aku mencintai mu apa adanya hyun joo, tak peduli siapa dirimu dan bagaimana rumahmu, aku sudah memiliki semua yang ku inginkan jadi aku tak perlu kau memiliki itu juga, yang ku inginnkan hanyalah cinta mu dan kasih sayang mu" jawab jongup dan tersenyum memandangi wajah hyun joo.
"Ah jongup, kau ini begitu baik" jawab hyun joo
"Hey aku ini pacar mu hyun joo"
Hyun joo menyerah, mereka berjalan ke arah rumah hyun joo, tidak lagi menuruni hyun joo diperempat jalan itu. Belum sampai dirumah hyun joo, pria lulusan usa itu di hadang oleh seorang laki ² yang sudah berusia dan sedang mabu.
"Hey gadis bodoh, siapa yang kau bawa ini? Apa ini tambang emas mu sekarang?" Tanya si pria itu
"Hentikan, pergilah kau! Jangan ganggu pacarku" ucap hyun jo.
"Ah ini pacarmu ternyata, sepertinya dia orang kaya" ucap si pria pemabuk itu.
"Pergilah!" Ucap hyun joo dan mendorong si pria itu.
"Kau ... kau berani mendorong ku?" Si pria itu menunjuk ² wajah hyun joo.
"Sudah ku bilang pergilah" Teriaj hyun joo sekuat tenaga.
"Kesini kau, berikan semua uang mu" Hyun joo ditarik si pria itu dan merebut tasnya,
"Hey apa yang kau lakukan, siapa kau?" Tanya jongup.
"Jongup biarkan saja, ayo kita pergi" hyun joo yang mulai ketakutan mengajak jongup pergi dari laki ² itu.
"Siapa dia hyun joo? Mengapa dia bersikap seperti itu padamu" tanya jongup.
"Hey hentikan, kembalikan tas kekasihku" ucap jongup sambil mendorong pria bertubuh besar itu.
"Hey kau anak kecil, berani mendorong ku juga" pria itu mulai terlihat marah.
"Siapa kau?" Tanya jongup.
"Bugg" jongup belum selesai bicara namun pria itu sudah melayangkan tinjunya berkali ² ke wajah putih jongup.
"Hentikan! Ku mohon hentikan!" Teriak hyun joo sambil menangis melihat jongup dipukuli dihadapannya.
"Jangan berani padaku, jika kau berani padaku inilah akibatnya"
Wajah jongup sudah penuh dengan luka, namun pria itu tetap memukulinya.
"Bugg" kepala pria itu dipukul balok oleh yongguk
Dia datang di saat yang tepat.
"Mengapa kau pukuli sahabat ku?' Tanya yongguk
"Ah kau lagi rupanya, anak ingusan yang berani padaku" ucap pria itu.
"Pergi!! Jangan ganggu sahabat ku!"
"Hey hyun joo ikut aku atau kau akan berakhir seperti dia" ucap pria itu.
"Tidak aku tidak akan ikut dengan mu" jawab hyun joo sambil menangis.
"Ayooo! " Pria itu menarik hyun joo pergi.
Yongguk berusaha melepaskan hyun joo namun dia terlalu lemah, yongguk membiarkan hyun joo pergi, dia menolong jongup yang sudah tak sadarkan diri.
Jongup dibawa kerumahnya, eomma tentu belum pulang. Tubuh jongup dibaringkan perlahan di ranjang kecil milik nya, di bukakan perlahan kancing seragam sekolah nya, wajah yang putih itu penuh dengan luka, yongguk mengambil air dan handuk kecil untuk membersihkan luka itu, saat yongguk kembali jongup sudah tersadar.
"Apa kau baik ² saja moon?" Tanya yongguk.
"Wajahku seperti tidak berbentuk sekarang hyung" Ucapnya.
"Bersihkan dulu moon, wajah tampan mu menjadi buruk sekarang" Ucap yongguk sambil tertawa
Jongup membersihkan lukanya, sambil mendengarkan yongguk bercerita siapa pria tadi. Ya pria itu adalah appa hyun joo yang pemabuk, jongup hanya terdiam mendengar semua penjelasan nya, sedikit terkejut namun berusaha menutupi nya dengan diam.
"Hyuung gamsha telah menolong ku, aku akan kembali kerumah sekarang, aku tak mau membuat youngjae dan orang tua nya khawatir mencariku" ucap jongup.
"Ne moon, berhati ² lah" Ucap yongguk.
Saat jongup keluar rumahnya tepat dengan eomma yang baru pulang, wajah eomma sangat terkejut saat melihat pria berwajah putih dengan luka itu keluar dari rumahnya.
"Aahh eomma sudah pulang" ucap yongguk
Moon jongup hanya bersapa sebentar dan berlalu meninggalkan rumah itu, eomma yang masih memperhatikan pria tersebut dengan wajah kaget dan bingung.
"Yongguk, siapa pria itu? Dimana kau mengenalnya? Mengapa dia bisa ada disini? Apa yang dia lakukan?" Tanya eomma dengan nada yang begitu panik dan hampir menangis karena kesal.
"Ada apa eomma? Dia teman sekolah ku, namanya moon jongup. Aku membantunya karena dia habis dipukuli appa hyun joo dan dia .. dia kekasih hyun joo" kata ² terakhir yang yongguk ucapkan begitu berat untuknya, namun yongguk masih tidak mengerti dengan segala ucapan eomma.
"Yongguk, berhenti berteman dengan nya mulai sekarang" eomma berlalu meninggalkan yongguk yang masih bingung.
"Apa? Kenapa eomma? Ada apaa?" Tanya yongguk yang tidak dihiraukan oleh eomma nya. Yongguk berjalan ke kamarnya, membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya perlahan
"Ada apa dengan eomma? Mengapa aku tak boleh berteman dengan jongup, mengapa tidak boleh? Ada apaa sebenarnya" ucap yongguk
Yongguk melihat sebuah dompet, entah milik siapa. "Punya siapa ini? Apa punya jongup yang tertinggal" diambilnya dompet itu dan membuka nya perlahan untuk memastikan itu milik siapa. Yongguk terkejut dengan apa yang dilihatnya didalam dompet itu . Raut wajahnya berubah menjadi marah kali ini.

>>
Ribuan pertanyaan dilemparkan youngjae untuk jongup yang datang dengan penuh memar di wajahnya. jongup menghiraukan semua pertanyaan youngjae dan langsung merebahkan tubuhnya ke ranjang nya yang luas dan menutup pintu kamarnya. youngjae yang masih terpaku dengan berjuta pertanyaan berdiri didepan pintu kamar jongup. "Apa jongup berkelahi? Dengan siapa? Bahkan dia termasuk anak yang pendiam?" Youngjae berllu meninggalkan kamar jongup.
Jongup memejamkan matanya, memikirkan kejadian tadi siang yang menyebabkan muka tampan nya berantakan, memikirkan bagaimana bisa semua ini terjadi, pria sialan itu, jung hyun joo, pikiran jongup bercabang memikirkan semuanya. Jongup berusaha membangunkan tubuhnya dan mulai mencari sesuatu di dalam kantung celana nya, "ah mungkin jatuh atau tertinggal dirumah hyung" pikirnya. Jongup memejamkan matanya dan mulai terlelap dalam tidurnya..

>>
"Hey hyun joo apa kau melihat yongguk hyung?" Youngjae bertanya kepada jung hyun joo dikelasnya yang sedang mengerjakan tugas bersama jongup.
"Aah tidak jae, seharian ini aku tidak melihatnya, sepertinya tidak masuk" jawab hyun joo.
"Benarkah? Apa dia sakit?"
"Entahlah jae" jawab hyun joo seakan ia sudah tidak peduli dengan yongguk.
Youngjae kesal dengan jawaban hyun joo yang tidak mempedulikan yongguk, dia pergi meninggalkan hyun joo, namun jongup tau amarah yang dikeluarkan youngjae saat itu.
"Apa setelah pulang kau ingin aku kerumah yongguk?" Tanya jongup .
"Untuk apa moon? Biarkan saja mungkin dia pergi atau sakit" ucap nya seakan benar ² acuh.
Moon jongup memikirkan bagaimana keadaan yongguk.

1minggu berlalu, Bang yongguk siswa paling disegani di sekolah itu belum terlihat sampai detik ini. Youngjae dan jongup terus mencari keberadaan yongguk, bahkan kim himchan, pria yang pernah memukul yongguk bertanya kepada youngjae tentang keberadaan yongguk yang tak terlihat selama satu minggu ini. Kepala sekolah juga menanyakan hal itu kepada youngjae, karena hanya youngjae sahabat yongguk di sekolah.
Yaa, minggu depan mereka akan melakukan ujian pertama di sekolah itu. Jika bang yongguk tidak mengikuti ujian itu maka dia akan dikeluarkan oleh pihak sekolah. Setiap hari youngjae dan jongup pergi ke rumah yongguk sepulang sekolah, hyun joo yang takut akan appa nya tidak ingin ikut bersama jongup ke rumah yongguk, namun usaha mereka nihil, tidak ada siapapun dirumah yongguk.
"Kita harus kemana untuk mencarinya moon?" Ucap youngjae.
"Hey bukankah kau sahabat nya sejak dulu? Apa kau tak tau dimana yongguk biasa pergi saat ada masalah atau saat dia harus menenangkan dirinya?" Tanya jongup.
"Hmmm... aku tak tau pasti moon tapi aku tau dimana dia selalu menyendiri" ucap youngjae.
"Kenapa kau tidak bilang dari awal jae, ayo kita kesana, tidak ada salah nya untuk mencoba".


>>
"Bang yongguk, apa kau sudah melupakan kejadian yang menewaskan appa mu? Membuat kita menjadi seperti ini? Apa kau mulai memaafkan mereka? Memaafkan orang ² yang telah membuat mu seperti ini? Bang yongguk jangan lagi berteman dengan mereka, pria ² itu sahabat mu bukan? Dia bukan lagi sahabat mu mulai saat ini" Itulah kata ² yang menghantui bang yongguk si pria paling kuat di sekolah.
Bang yongguk berdiri di sisi tebing yang sangat tinggi, dibawah tebing itu adalah laut yang sangat luas. Sudah hampir satu minggu dia selalu berdiri di tebing itu, dia selalu bisa mendapat solusi jika dia berada di tempat itu, namun kali ini dia tidak mendapatkan apapun selama satu minggu dia di tempat itu. Baginya jika melihat di atas tebing yang tinggi itu bagaikan dia melihat dunia yang sekarang dia tinggali. Bang yongguk mulai putus asa, di terduduk di pinggir tebing memakai seragam sekolahnya dan tas hitam nya. Yongguk selalu bilang pada eomma bahwa dia selalu berangkat ke sekolah, padahal yongguk tidak ke sekolah selama satu minggu ini.
"Tuhan, apa lagi ini? Saat aku sudah menemukan orang ² yang membuatku menderita seperti ini aku tidak bisa melakukan apapun, appa aku harus apa untuk membalaskan dendam mu? Aku mencintai eomma namun aku tak bisa lakukan dendam ini appa, dendam yang akan ku lakukan dulu, sekarang tak bisa ku lakukan" Ucap yongguk begitu pasrah akan keadaan ini.

"Hyung ..!!" Teriak seorang namja di belakang yongguk.
Yongguk sangat mengenali suara itu, dia bangkit dan membalikkan badan nya, ya benar itu adalah yo youngjae dan moon jongup. Dugaan youngjae tepat bahwa yongguk berada di tempat ini, dulu youngjae pernah di ajak ke tempat ini bersama yongguk. Tempat yang selalu membuat yongguk tenang dalam memecahkan masalah.
"Kalian !! Apa yang kalian lakukan disini?" Ucap yongguk dengan nada tinggi.
"Hyung kami mengkhawatirkan mu, minggu depan kita ada ujian, kami mencari mu dirumah namun tak ada siapapun" ucap moon jongup dengan nada tenang.
"Pergilah !! aku tak ingin sekolah, aku tak ingin bertemu kalian, aku tak ingin kalian ada disini, cepat pergi!!" Ucap yongguk dan sambil membalikkan tubuhnya lagi ke arah tebing itu.
"Hyung !! Ada apa ? Apa kesalahan ku? Mengapa kau begini hyung? Bukan kah kita sahabat?" Ucap youngjae hampir menangis.
"Hyung, beritahu kami jika kami melakukan kesalahan padamu, jangan seperti ini" ucap jongup.
"Ini pasti karena kau telah merebut hyun joo dari hyung moon" ucap youngjae dengan kesal
"Apa kau bilang? Merebut? Apa hyung juga mencintai hyun joo? Tapi aku bilang padanya untuk memiliki hyun joo" ucap jongup bingung.
"Kau itu bodoh atau apa moon? Jelas terlihat bahwa hyung begitu mencintai hyun joo, mengapa kau hadir di antara persahabatan kami moon, mengapaa?!" Youngjae mulai kesal dan hampir menangis.
Yongguk hanya diam mendengar apa yang mereka katakan, tangan nya mengepal sangat kuat, seakan ingin melayangkan tinju sangat keras.
"Hentikan!!" Yongguk berteriak dan membalikkan lagi tubuh nya ke hadapan youngjae yang berdebat dengan jongup. Youngjae langsung diam saat yongguk berteriak, jarak mereka hanya 5 kaki.
"Hyung !! Apa benar karena hyun joo kau menjauhi kami ?" Tanya jongup.
"Kalian ..!! Sudah ku bilang pergi, aku tak mau lagi kenal dengan kalian. Jika kalian tanya kenapa? Tanyakan pada orang tua kalian" ucap yongguk masih dengan raut wajah yang marah.
"Orang tua kami? Apa maksud mu hyung? Aku takkan pergi sebelum kau memberitahu kami apa yang terjadi" Ucap jongup dengan nada kesal.
Yongguk menarik nafasnya karena dadanya mulai terasa sesak, mengumpulkan tenaganya untuk memberitahu apa yang terjadi.
"Kalian !!  Orang tua kalian bekerja di BYG Group kan?" Bentak yongguk.
"Bagaimana kau bisa tahu hyung?" Tanya youngjae heran, karena selama ini youngjae tak pernah menceritakan tentang keluarganya kepada  yongguk.
"Itu perusahaan saham terbesar kan? Selama ini aku tak pernah cari tau lagi soal siapa CEO nya soal siapa presdirnya, siapa anggota yang bekerja disitu karena aku tau takdir akan mempertemukan ku dengan mereka" yongguk menjelaskan dengan raut wajah yang benar ² marah. Kepalan tangan nya belun terlepas selama berbicara, youngjae dan moon jongup hanya diam mendengar penjelasan yongguk.
"BYG Group, kalian tau apa kepanjangan dari BYG, itu adalah Bang Yongguk, yaa perusahaan itu dulu milik ayah ku!"
Youngjae dan jongup mulai menunjukkan wajah kekagetan yang luar biasa.
"Tapi hyung !! Itu adalah perusahaan keluarga kami, orang tua ku CEO dan appa youngjae adalah presdir" jelas jongup.
Yongguk mengeluarkan dompet coklat yang ditemukan nya di kamarnya.
"Ini milikkmu kan moon? Itu foto ayah mu kan? Benar dugaan ku, kau adalah anak dari tuan moon, yaa mengapa aku tak sadar selama ini, ini adalah ayah ku bersama tuan moon, dia adalah orang kepercayaan ayah ku" ucap yongguk sambil membawa foto ² itu.
"Apa? Bagaimana bisa?" Ucap youngjae heran dengan kejadian ini.
"Kau !! Orang tua mu telah merebut perusahaan appa ku, perusahaan yang telah appa ku bangun!! Jika pada awalnya aku tau siapa kalian, aku takkan ingin bersahabat dengan kalian, dengan begitu aku bisa dengan mudah membalaskan dendam ku kepada mereka, orang tua mu moon !! Aku akan membalaskan dendam ku kepada orang tua mu!! " teriak yongguk sambil menunjuk ke arah moon jongup dengan nada tinggi.
"Hyung !! Hentikan ! Kita bisa selesaikan ini dengan baik ² " ucap youngjae.
"Keluarga mu sudah merebut kehidupan ku yang bahagia, dan sekarang kau merebut yeoja yang ku cintai, apa lagi yang akan kau rebut dari ku moon? Apa kau ingin merebut nyawa ku sekarang? Atau tubuh ku? Atau organ tubuh moon? Apa yang akan kau rebut sekarang moon, APA?! " Yongguk benar ² tak bisa menahan kekesalan nya lagi kali ini. Yongguk mulai melangkah ke arah jongup dan jongup pun mulai melangkah ke arah yongguk, sampai mereka berada hanya beberapa senti, youngjae mulai panik dan tak tahu harus berkata apa. Di lain sisi Jung hyun joo datang berlari menuju mereka,
"Apa yang terjadi jae? Mengapa mereka seakan ingin bertengkar?" Ucap hyun joo dengan nafas yang tak beraturan karena berlari.
Hyun joo sudah tahu yongguk berhari ² selalu ketempat itu namun dia tau yongguk belum menyelasaikan masalahanya, maka dari itu dia tidak ingin menganggu yongguk, dan saat dia ingin melihat yongguk lagi namun dia melihat youngjae dan jongup berada di sana, dia berlari dengan sekuat tenaga untuk lebih cepat sampai tempat itu.
"Hyun joo, bagaimana bisa kau disini?" Tanya youngjae yang heran melihat keberadaan hyun joo.
"Akan ku ceritakan nanti, tapi ada apa dengan mereka?" Tanya hyun joo panik melihat wajah yongguk mengeluarkan amarah yang sangat menakutkan.
"Aku juga akan menceritakan nanti hyun joo sekarang bantu aku bagaimana pun agar mereka tidak berkelahi" ucap youngjae panik.

"Apa yang kau inginkan moon? Kau ingin nyawaku sekarang?" Tanya yongguk menatap dalam ² mata jongup yang sipit itu.
"Hey bang yongguk, aku takkan biarkan keluarga ku di sentuh sedikit pun oleh tangan kotor mu itu" Jongup mulai marah dengan kenyataan yang terjadi.
Youngjae dan hyun joo cukup kaget dengan jongup yang memanggil yongguk tidak dengan hyung.
"Kau ..! Jika aku tak membalas dendam ku pada orang tua mu, aku akan membalas dendam ku padam, bugg" ucap yongguk sambil memukul wajah putih jongup.
Perkelahian di mulai mereka saling memukul dan mengatai satu sama lain, youngjae panik dan mulai berusaha memisahkan mereka, youngjae memegangi badan jongup, dan hyun joo mulai memegangi lengan yongguk untuk menghentikan pukulan nya, namun karena begitu kuatnya amarah mereka, yongguk tak tahu siapa yang memegangi nya dan melepaskan siapapun yang mencoba menghalanginya untuk membunuh pria bermata sipit itu, di hempaskan genggaman hyun joo yang memegangi lengan nya yang berotot itu, dan hyun joo yang begitu lemah dia terhempas hebat oleh yongguk, hyun joo hampir jatuh dari tebing tinggi itu namun tangan nya masih sempat meraih pinggir tebing itu,
"HYUN JOO !! " teriak youngjae.
Yongguk berhenti memukuli jongup, dan melihat ke arah tebing, matanya seakan ingin keluar karena terlalu kaget dengan apa yang dilihatnya.
Yongguk berlari dan mengehmpaskan tubuh nya dataran tebing itu agar bisa memegangi tangan hyun joo, namun hyun joo mulai lemah dan tak sanggup berpegang tangan lagi, terhempaslah hyun joo dari tebing tinggi itu, yongguk panik begitu juga dengan jongup dan youngjae yang melihatnya .. "HYUN JOOO!!!!!! "..

To be continue ...


Mian ne kalo akhirnya ngegantung hehe .. gomawo for reading, please tinggalkan coment^^
@youzza_nisarr